Hari ini Tita dan Rizka menginap di rumah Khadijah, di karenakan besok adalah acara akad serta resepsi pernikahan Khadijah dengan Gus Hafizh.
Setelah pemasangan hena, Khadijah disuruh istirahat terlebih dahulu, agar dirinya besok tidak terlalu merasa lelah saat acara pernikahannya.
"Kok gue degdegser gini ya," guman Khadijah, namun masih bisa didengar oleh kedua sahabatnya itu.
"Rileks dong. Mending lo tidur aja, ini kan juga udah malam, masa mau nikah tidurnya malam-malam, ntar besok bangkong lagi," ujar Rizka.
"Iya, mending lo istirahat aja. Hitung-hitung ngecas tenaga untuk besok pas udah jadi istrinya Gus," sahut Tita.
Khadijah menghela napasnya dengan gusar. "Oke-oke. Gue tidur," pungkas Khadijah.
Saat Khadijah telah tertidur, Rizka dan Tita pergi keluar kamar dan menuruni anak tangga untuk bergabung bersama keluarga Khadijah. Kini rumah Khadijah bisa dibilang cukup ramai.
"Loh, kalian belum tidur?" tanya Salimah saat Tita dan Rizka menghampirinya.
"Belum, Tante. Tapi Khadijah udah istirahat kok," jawab Rizka dengan sopan.
"Kita mau bantu-bantu sebentar boleh ya, Tante," sahut Tita.
"Tapi ini sudah malam lo."
"Sebentar aja, Tante. Habis itu kami nyusul Khadijah," bujuk Rizka.
"Iya, Tante. sebentar aja kok," sahut Tita.
Salimah pun mengangguk pasrah dengan mereka berdua, ia mengizinkan mereka untuk ikut bantu-bantu mendekor rumahnya yang dibantu oleh kedua sahabat Khadijah. Saat sudah selesai dengan pekerjaannya, Salimah menyuruh mereka untuk segera istirahat. Kini hari sudah sangat larut dan jam telah menunjukkan pukul dua belas kurang lima belas menit.
°°°°°
Adzan subuh telah berkumandang. Khadijah langsung saja melaksanakan sholat subuh dan sarapan bersama teman-temannya. Kemudian dirinya langsung merias wajah dibantu dengan seorang MUA.
Jam sudah menunjukkan pukul 08.50, lima menit lagi acaranya akan dimulai. khadijah sudah siap di make up. Saat ini ia merasa bahwa dirinya sangat gugup dan hanya bisa duduk termenung sambil menatap pantulan dirinya sendiri di depan cermin.
Salimah dan Harun membuka pintu kamar milik Khadijah, "Masya Allah, anak Bunda cantik banget," puji Salimah.
Khadijah memang terlihat sangat cantik dan sederhana dengan dress berwarna putih, dan ditambah dengan mahkota diatas kepalanya.
"Tapi Khadijah takut," lirihnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HAFIZDJAH
Teen Fiction⚠️[FOLLOW DULU SEBELUM BACA!]⚠️ Beberapa chapter telah di revisi! [Bijaklah dalam membaca dan berkomentar!] Menceritakan tentang kisah seorang gadis dan pria yang dijodohkan oleh kedua orang tuanya. Khadijah Aleyna Putri Gadis cantik dan sederhana...