Chapter 37

10.2K 765 20
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

Pukul empat dini hari, Gus Hafizh tengah sibuk membantu Khadijah untuk mengeringkan rambutnya. Khadijah harus dibuat keramas pagi-pagi buta seperti agar dirinya bisa mengerjakan shalat fardhu.

"Mas hari ini ke pesantren?" Tanya Khadijah ditengah-tengah aktivitas mereka berdua.

Gus Hafizh hanya berdeham kecil. "Agak siangan dikit, emangnya kenapa?" Tanya Gus Hafizh.

"Mau di masakin apa?"

"Kalo masih sakit gausah masak, nggak papa."

"Nggak sesakit waktu pertama kali kok."

Gus Hafizh tersenyum lebar kepada Khadijah, "Iya, tapi gausah masak ya sayang," ucap Gus Hafizh dengan lembut.

"Ohh, kamu mau makan diluar ya? Kamu mau makan sama orang lain dibanding-"

Perkataan Khadijah terhenti begitu saja saat Gus Hafizh meletakkan jarinya di bibir Khadijah. Sungguh, Gus Hafizh sangat tidak menyukai jika Khadijah membawa nama wanita lain ataupun lelaki lain dalam rumah tangga mereka.

"Kita makan diluar," ujar Gus Hafizh.

"Faiz?"

"Nanti saya minta tolong sama Ummi."

"Beneran?"

"Iya, Zaujatii."

Keduanya terdiam selama beberapa detik saat mendengarkan suara adzan berkumandang di masjid pesantren Darratul Islam.

"Saya duluan atau kamu?" Tanya Gus Hafizh.

"Imam selalu di depan," jawab Khadijah.

Gus Hafizh mengembangkan senyumnya, lalu mengecup pucuk kepala Khadijah sebelum ia beranjak untuk mengambil air wudhu, dan melaksanakan shalat subuh berjamaah dengan Khadijah.

Selesai shalat subuh, Gus Hafizh dan Khadijah mengangkat kedua tangannya seraya berdoa. Seusai doa, Khadijah mencium punggung tangan Gus Hafizh dan Gus Hafizh mengecup pucuk kepala Khadijah.

Gus Hafizh tidak pernah buru-buru untuk beranjak dari atas sajadahnya, begitupun dengan Khadijah. Gus Hafizh selalu berlama-lama diatas sajadahnya hanya untuk tidur di paha Khadijah setiap selesai shalat bersama.

Wisata masa depan saya itu, Aamiin!!

"Cantik," puji Gus Hafizh yang melihat wajah Khadijah dari bawah.

"Kamu juga," balas Khadijah.

"Saya cantik?" Tanyanya.

"Mck, bukan. Tapi kamu juga ganteng."

"Kirain saya cantik," ucap Gus Hafizh dengan tawanya.

"Kamu hari ini ke kampus nggak?" Tanya Gus Hafizh yang masih dalam posisi tidur diatas paha Khadijah.

HAFIZDJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang