Chapter 25

18.9K 1.1K 23
                                    

••••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

••••

Hari ini adalah tepat satu tahun pernikahan Khadijah dan Gus Hafizh. Setelah mencoba beberapa bulan, akhirnya Gus Hafizh berhasil membuat Khadijah kembali jatuh cinta padanya. Dan selama itu juga, Gus Hafizh sangat sabar untuk menunggu cinta Khadijah yang hanya akan di berikan kepadanya saja.

Pagi ini, Khadijah sedang duduk santai sambil menonton TV yang berada diruang tamu. Khadijah melihat ke arah tangga ketika ia mendengar suara langkah kaki menuruni anak tangga tersebut. Siapa lagi kalau bukan suaminya itu.

"Gus!" Khadijah memanggil suaminya.

"Kenapa, sayang?" Tanya Gus Hafizh ketika ia menghampiri Khadijah yang sedang berada di ruang tamu.

"Ijah mau ngomong sesuatu boleh?"

"Boleh, tapi ngomongnya disini." Gus Hafizh menarik Khadijah ke dalam pangkuannya.

"Masya Allah, suami aku ganteng banget." Khadijah menatap lekat wajah Gus Hafizh yang berada di depannya.

Gus Hafizh tertawa kecil sambil mencolek hidung Khadijah. "Mau ngomong apa, hm?" Tanya Gus Hafizh.

Khadijah beranjak dari pangkuan Gus Hafizh, ia membuka laci yang berada di ruang tamu, dan menyodorkan selembar kertas kepada Gus Hafizh.

"Ini apa, Jah?" Tanya Gus Hafizh keheranan.

"Sertifikat, Gus."

"Saya tau, tapi maksud saya sertifikat apa?"

"Khadijah kan sudah naik ke semester 4, jadi kemarin itu Khadijah mendapatkan sertifikat ini. Sertifikat penghargaan sebagai mahasiswi terbaik di universitas," jelasnya kepada Gus Hafizh.

Gus Hafizh menatap takjub ke arah istrinya. Kemudian ia meletakkan sertifikat tersebut di atas meja, dan menarik Khadijah kedalam pelukannya. Gus Hafizh kembali melepas pelukan tersebut, lalu ia mengecup kening Khadijah.

"Masya Allah, udah berapa banyak sertifikat penghargaan yang kamu dapatkan, sayang? Kemarin kamu dapat banyak sertifikat prestasi, sekarang dapat sertifikat mahasiswa terbaik."

"Saya benar-benar bersyukur dan beruntung memiliki istri seperti kamu. Kamu itu wanita cantik yang kuat dan tangguh. Kamu sangat sabar dan ikhlas ketika menjalani rumah tangga ini," ujar Gus Hafizh.

"Ijah juga beruntung bisa memiliki suami seperti Gus Hafizh. Suami yang selalu mengingatkan dan membimbing Ijah ke jalan yang benar, jalan yang jauh lebih baik dari sebelumnya." Gus Hafizh menempelkan hidungnya dengan hidung Khadijah sambil tersenyum manis.

"Ohiya, Jah. Hari ini kan satu tahun pernikahan kita, gimana kalo kita bikin acara kecil dirumah ini?"

"Boleh. Nanti Gus telpon Bunda sama Umi, terus Khadijah telpon Rizka sama Tita," jawab Khadijah.

Gus Hafizh mengangguk paham. "Ohiya, Jah. Rizka kan yatim piatu, terus dia tinggal sama siapa?" Tanya Gus Hafizh.

Dua bulan yang lalu, orang tua Rizka mengalami kecelakaan tunggal ketika pergi berliburan. Rizka dan adik perempuannya dapat di selamatkan, sedangkan kedua orang tua Rizka sudah tidak bisa di selamatkan. Orang tuanya meninggal.

HAFIZDJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang