Chapter 40

9.5K 702 7
                                    

•••

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Udah? Ayo pulang," ajak Fatimah yang diikuti oleh kedua menantunya, Khadijah dan Rizka.

Ketiga pria yang berdebat tadi pun hanya saling memandang satu sama lain dengan posisi masih berdiam diri ditempat.

"Mereka pulang loh," ujar Nufardhan yang menyadarkan mereka.

Serentak Gus Hafizh dan ustadz Zikri langsung berlari menyusul Ummi, Khadijah dan Rizka. Sedangkan Abi Hasan, ia masih diam sebelum pada akhirnya Abi Hasan juga ikut menyusul.

"Tunggu!!" Teriak Abi.

"Ya Allah. Mana udah berumur, lari-lari pula," ucap Tita.

"Hushh!!"

Tita yang ditegur seperti itu pun hanya bisa cengengesan dan membentuk huruf v pada jarinya.

"Pulang?" Tawar Nufardhan kepada istrinya itu.

"Jalan-jalan dulu deh, boleh nggak?"

"Hmm..." Nufardhan memberi jeda pada ucapannya untuk berpikir.

"Mau kemana?"

"Kemana aja, atau kita ke alun-alun juga nggak papa," jawab Tita.

"Let's go, my wife." Nufardhan menyatukan telapak tangannya dengan telapak tangan Tita.

Kemudian mereka berlalu meninggalkan tempat tersebut dan berjalan menuju parkiran. Setelah itu, Nufardhan melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.

Sesampainya di alun-alun, semua terlihat tampak sepi dan sunyi. Hal tersebut berhasil membuat Nufardhan mengerutkan keningnya.

"Kamu....," Ucap Nufardhan menggantungkan kalimatnya.

"Tita mau buat video sama foto pas Tita pake baju ini, sayang," balas Tita yang paham atas kebingungan Nufardhan.

"Terus?"

"Diupload."

Nufardhan menggelengkan kepalanya, ia sangat tidak setuju. "Saya nggak kasih izin," jawabnya.

"Yaahhhh..." Ucap Tita dengan memanyunkan bibirnya.

"Dengar sini, kecantikan mu bukan untuk diumbar-umbar. Hanya saya yang boleh untuk menikmati keindahan dan kecantikan dirimu," jelas Nufardhan.

"Jadi itu alasan kamu nyuruh Tita pakai masker saat keluar rumah?" Tanya Tita.

Nufardhan mengangguk setuju dan berujar, "Karena saya tau kalo kamu belum siap untuk bercadar."

"Masha Allah, suamiku pengertian banget," puji Tita.

"Only for you."

Ntah mengapa, perkataan Nufardhan berhasil membuat ribuan kupu-kupu terbang didalam perutnya.

HAFIZDJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang