Chapter 36

9.8K 768 7
                                    

Sebelumnya aku mau bilang terimakasih buat kalian yang masih tetap stay baca dan nungguin cerita ini update ❤️

Sebelumnya aku mau bilang terimakasih buat kalian yang masih tetap stay baca dan nungguin cerita ini update ❤️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•••

"Umma, Abba!!" Panggil Faizan.

Gus Hafizh mengerjapkan matanya, lalu bangun dari tidurnya. Gus Hafizh melihat Faizan sudah tidak berada di tengah-tengah antara dirinya dan Khadijah.

"Abba!!"

Gus Hafizh memutar kepalanya menjadi ke arah kirinya, dirinya melihat Faizan tengah berdiri di samping kasur.

"Faiz, kenapa nak?"

"Ayo mandi, cebental lagi mau subuh," ajak Faizan.

Gus Hafizh mengelus pucuk kepala Faizan dengan penuh kasih dan sayang.

"MashaAllah, anak Abba rajin sekali. Semoga sampai tua nanti, kamu akan selalu menjadi anak yang taat pada agama Allah, anak yang selalu membelah agama yang dibawa rasul, dan anak yang selalu berada di jalannya Allah," ucap Gus Hafizh kepada Faizan.

"Pasti, Abba. Faiz akan melakukan yang telbaik dali apa yang Abba dan Umma ajali ke Faiz," balasnya.

Khadijah menggeliat kecil saat mendengar suara-suara yang masuk kedalam telinganya, ia membuka matanya dan menetralkan pandangannya.

"Mas, Faiz!!"

"Umma udah bangun?" Tanya Faizan.

Khadijah mengangguk-anggukan kepalanya dan memberikan senyuman manisnya di pagi hari ini.

"Assalamu'alaikum, shabahul khair ya zaujati," ujar Gus Hafizh.

"Wa'alaikumussalam, shabahul khair ya habiibii," balas Khadijah.

"Pada mau mandi ya?" Tanya Khadijah.

"Iya, Umma. Umma, ayo kita mandi beltiga," ajak Faizan.

Khadijah yang mendengar itu membelalakkan matanya. Bagaimana bisa Faizan melontarkan kata-kata seperti itu.

"Kalian mandi berdua aja, ya."

"Kenapa Umma?" Tanya Faizan.

"Nanti kalo ada Umma, Abba kamu bukannya mandi," gumam Khadijah di dalam Hati.

"Umma mau setrika baju Abba dulu, sayang," jawab Khadijah.

"Alasan," sungut Gus Hafizh.

"Nanti mas Khilaf," cicit Khadijah.

"Khilaf?" Beo Faiz.

"Ayo kita mandi berdua aja, biarin Umma nanti berdua sama hantu hihihihi," ujar Gus Hafizh.

"Celem ih Abba!!"

"Ayo makannya, nanti kita telat subuh."

Faizan langsung berlari mengikuti langkah kaki Gus Hafizh yang berlari kecil ke arah kamar mandi.

HAFIZDJAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang