01. Rain

806 18 4
                                    

Tanggal penulisan :

9 Oktober 2021 pukul 20.13 - pukul 23.32 (belum termasuk revisi)

Happy reading gays.... 😊😊😊

Tak seperti musim dingin biasanya. Malam ini hujan deras mengguyur seluruh kota Seoul. Prakiraan cuaca mengatakan jika hujan akan di sertai dengan angin kencang dan petir. Beberapa stasiun televisi juga melaporkan telah terjadi beberapa kecelakaan di berbagai titik. Mulai dari pohon tumbang, kecelakaan beruntun, pemadaman listrik di sebagian wilayah, serta terkendala nya transportasi penerbangan.

Beruntung, Jo Kwon dan keluarganya sempat membatalkan perjalanan mereka sesaat sebelum cuaca buruk melanda. Alhasil, disinilah mereka sekarang. Duduk santai menikmati berbagai cemilan yang ada sembari menonton film bersama. Sungguh keluarga kecil yang begitu harmonis juga bahagia.

"Appa." Panggilan bernada manja diberikan gadis kecil bergigi kelinci dengan wajah imutnya yang sedari tadi tak pernah lepas dari pangkuan sang ayah.

"Aigo..... anak appa sudah mengantuk rupanya." Senyuman diberikan bersama cubitan kecil di kedua pipi oleh Jo Kwon yang tak tahan melihat putrinya menahan kantuk.

"Kajja kita ke kamarmu. Appa akan membacakan dongeng untuk peri kecil kesayangan appa ini." Lanjutnya, bangkit berdiri dan menggendong Nayeon.

"Aku heran, sebenarnya dia ini anakku atau anakmu?" Protes wanita dewasa yang duduk di sebelahnya, memperlihatkan kecemburuannya pada sang anak sulung.

"Anak kita berdua sayang." Sahutnya terkekeh geli.

"Aku akan menidurkan Chaeyoung di kamarnya. Cepatlah ke kamar kalau dia sudah tidur."

"Itu pasti."

Setelah mematikan televisi, Sunmi perlahan memindahkan Chaeyoung yang ada di pangkuannya untuk di gendong, lalu melangkah bersama Jo Kwon menuju lantai 2 untuk menuju kamar putri mereka.

***

Senyum tercipta kala Jo Kwon baru saja memasuki kamarnya. Melihat Sunmi yang masih duduk di atas tempat tidur bersaudarkan kepala ranjang menunggu kedatangannya.

"Ada apa dengan ekspresi itu hm? Kau cemburu dengan anakmu sendiri?" Tanya pria dewasa yang baru saja masuk ke dalam kamarnya dan melangkah mendekati ranjang.

Melihat ekspresi yang istrinya perlihatkan, membuatnya ingin sekali tertawa. Namun, sebagai seorang suami dia tentu tidak akan tega.

"Dibandingkan denganku, dia justru lebih dekat denganmu. Terkadang itu membuatku sangat iri."

Tak dipungkiri, kedekatan Jo Kwon dan Nayeon cukup membuat Sunmi sebagai seorang ibu merasa iri. Bagaimana tidak? Jika keduanya sedang berada di rumah, Nayeon lebih sering menghabiskan waktunya bersama Jo Kwon ketimbang dirinya. Seperti tadi, saat mereka menonton film bersama saja, Nayeon hanya mau tenang jika Jo Kwon yang menemaninya.

"Hey, Sunmi-ya. Wajar jika Nayeon lebih sering denganku ketika aku di rumah. Dia pasti tahu kalau ayahnya yang super tampan dan mempesona ini sibuk dan tidak punya banyak waktu untuknya. Itu sebabnya, dia selalu manja padaku jika ada kesempatan. Lagipula, jika aku tidak di rumah, dia pasti lebih memilih denganmu kan?" Tersenyum lembut, Jo Kwon berusaha memberi pengertian. Menarik tubuh Sunmi ke dalam pelukannya seraya memberikan usapan lembut di punggung dan belakang kepala.

Sebenarnya, Jo Kwon merasa aneh dengan perubahan sifat Sunmi akhir-akhir ini. Istrinya ini perasaannya begitu sensitif dan sedikit berlebihan untuknya.

"Sudahlah. Daripada kau bad mood memikirkan hal itu, lebih baik kita memikirkan hal lain saja, bagaimana?" Ucap Jo Kwon berusaha mencairkan suasana diantara mereka setelah pelukan terlepas.

Jaljayo, goodnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang