Tanggal penulisan :
26 November 2021 pukul 4.32 - 27 November 2021 pukul 23.44 (belum termasuk revisi)
Enjoy gaya....
Satu bulan telah berlalu. Selama itu pula Mina tak pernah lagi datang mengunjungi sang kakak yang masih di rawat di rumah sakit. Dia hanya mendapat kabar Nayeon dari Sana atau dari keluarganya.
Setiap kali Sana mengajaknya untuk pergi, selalu saja ada alasan untuk Mina menolaknya. Berulangkali pula Sana berusaha membujuk kekasihnya itu untuk memberanikan dirinya kembali dan menghilangkan pikiran-pikiran negatif itu dari dalam otaknya, tapi, itu sama sekali tak berhasil.
Ujung-ujungnya, Mina justru akan marah karena merasa di paksa. Sana juga sudah sering mengatakan jika Nayeon tidak lagi membencinya dan ingin sekali bertemu dengannya. Tapi sayangnya, Mina masih belum mau percaya dan menganggap jika itu hanya akal-akalan Sana.
"Selamat pagi." Sapa Sana seraya memberikan pelukannya dari belakang dan mendaratkan kecupannya di pipi, leher, juga bahu Mina.
"Selamat pagi." Balas Mina yang terlihat sama sekali tak terganggu.
Melanjutkan kegiatannya memasak, Mina benar membiarkan Sana melakukan aktivitasnya. Sampai tiba-tiba, langkahnya yang hendak mengambil piring di dalam lemari terhenti karena gerakan tangan Sana yang sudah mulai menelusup masuk ke dalam kaosnya.
"Sana..... Stop. Kita baru saja melakukannya semalam. Kau sudah janji untuk tidak membuatku kelelahan kan?" Teguran keras Mina berikan karena sang kekasih yang mulai melancarkan aksinya.
"Maaf, aku berlebihan." Sesal Sana melepas pelukan.
"Gwenchana. Sekarang pergilah mandi dan bersiap selagi aku menyiapkan ini."
"Baiklah." Tak lupa, Sana mendaratkan ciumannya di pipi sebelum pergi.
***
"Mulai besok, aku mungkin akan sibuk mempersiapkan segala keperluan untuk praktek." Beritahu Sana di sela-sela makan mereka.
"Ada apa dengan ekspresi yang kau tunjukkan itu, hm?" Tanya Sana bingung setelah menatap sang kekasih yang terlihat tak suka dan langsung meletakkan sumpitnya.
"Haruskah kau melakukannya? Aku benci di tinggal sendiri terlalu lama." Protes Mina dengan wajah cemberut dan bibir mengerucut.
"Omo. Apa yang baru saja ku dengar barusan? Apa benar yang di depanku sekarang ini seorang Kwon Mina yang aku kenal." Kaget Sana yang berakhir dengan senyum menggoda.
"Sana.... Berhenti menggodaku. Aku serius." Tekan Mina benar-benar tak suka.
"Lihatlah. Kau bahkan sudah banyak berubah sekarang. Dimana sikap Mina yang dingin dan cuek yang biasa aku kenal? Kenapa tiba-tiba menghilang begini?" Seakan masih belum puas, Sana justru menyandarkan dagunya dengan kedua tangan yang bertumpu di atas meja.
"Sana....." Tekan Mina sekali lagi dengan wajah penuh kekesalan.
"Baiklah-baiklah, aku minta maaf." Sadar jika Mina benar-benar tengah sensitif, Sana pun akhirnya mengalah dan kembali melanjutkan sarapannya.
"Aku selesai! Letakkan saja piringnya di wastafel, biar nanti aku yang mencucinya." Mendorong kursinya hingga menimbulkan suara, Mina bangkit dan berniat untuk pergi.
"Hey, honey." Cegah Sana menahan lengan Mina saat melewatinya.
"Lihatlah, kau begitu sensitif dan sangat manja seperti ini. Bagaimana aku tidak terkejut?" Lanjutnya dengan tatapan lembut.
"Mianhae, hm?" Senyum terbaik pun diperlihatkan. Dengan perlahan, Sana menarik lengan Mina untuk duduk di pangkuannya.
Meski tak membalas dengan kata-kata, tapi Mina yang tak menolak perlakuannya sudah cukup memberitahu Sana jika dirinya sudah dimaafkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaljayo, goodnight
Fanfictionaku tak tahu bagaimana kehidupanku di masa lalu, aku tak tahu kenapa aku terlahir di dunia. Namun satu hal yang pasti aku tahu.... kehadiranku.... tak pernah diharapkan olehnya.