07. Valentine Day

127 10 9
                                    

Tanggal penulisan :

29 Oktober 2021 pukul 15.40 - 1 November 2021 pukul 06.10 (belum termasuk revisi)

Happy reading gays.... 😇😇😇

Pasti banyak dari kalian yang berpikir jika valentine day adalah hari yang spesial, romantis dan istimewa. Tapi sayangnya, hal itu tidak berlaku untuk Chaeyoung, Mina dan juga Nayeon. Sejak ketiganya beranjak dewasa dan tahu tentang apa itu valentine day, tak ada kata spesial di hari itu. Bagi mereka, membuat hari itu menjadi spesial hanya akan menambah petaka di dalam hubungan ketiganya.

Bukan tanpa alasan mereka berpikir demikian, karena faktanya, setiap kali Chaeyoung berusaha memperbaiki hubungan di antara ketiganya, hasilnya selalu saja nihil. Yang ada, justru jarak di antara kedua kakaknya semakin jauh dan tak terlihat. Kebencian Nayeon terhadap Mina juga semakin besar dan harapan akan kasih sayang itu yang seakan semakin sirna.

"Kau melamun?" Tegur Sana mengalihkan pandangan Mina dari orang-orang yang berlalu lalang di depannya.

Satu bulan telah berlalu sejak Sana tinggal di Korea. Ada yang berubah dari rutinitas Mina di hari minggu pagi. Dia tak lagi bisa menikmati waktu untuk berhibernasi karena Sana yang selalu mengajaknya pergi. Seperti sekarang ini, keduanya pergi ke salah satu taman kota untuk berjalan-jalan.

"Ani. Apa kau sudah selesai?" Tanyanya melihat Sana yang sudah membawa paper bag di tangannya.

"Hm. Kajja."

Karena keduanya tak sempat sarapan, jadi Sana memutuskan untuk membeli beberapa makanan di mini market sebagai teman jalan. Sedangkan Mina, hanya menunggu di depan tanpa mau masuk ke dalam.

"Kenapa hari ini banyak sekali para penjual bunga?" Ucap Sana tiba-tiba.

Sepanjang perjalanan, keduanya banyak melewati para penjual bunga dan banyak orang yang membelinya jiga. Mengalihkan perhatian dari jalanan dan membuat Sana cukup penasaran.

"Karena hari ini valentine day." Sahut Mina acuh.

"Jinjjayo? Kenapa aku bisa sampai lupa?" Terkejut, Sana seketika menghentikan langkahnya dan menatap Mina di sebelahnya. Membuat Mina juga ikut berhenti dan menatapnya.

"Sejak kapan kau selalu mengingat sesuatu?" Cibir Mina menanggapi.

"Karena aku hanya mengingat sesuatu yang menurutku penting."

"Ya! Kau mau kemana?" Teriak Mina karena Sana yang tiba-tiba berbalik arah dan menuju salah satu toko bunga yang tadi mereka lewati. Menyusulnya lalu berdiri di sebelah Sana.

"Kau bilang hari ini valentine day kan? Jadi aku juga ingin membelinya." Beritahu Sana seraya memperhatikan satu per satu bunga yang terpanjang di sana.

"Memangnya kau punya seseorang yang istimewa?"

"Tentu saja."

"Siapa?"

"Kau." Sahut Sana cepat seraya menatap Mina cukup dalam lalu kembali fokus melihat bunga-bunga di depannya.

Mina terkejut karena Sana rela mengeluarkan uangnya untuk membeli bunga hanya demi dirinya.

"Silahkan Nona, ada yang bisa saya bantu?" Sapa seseorang yang keluar dari toko itu dengan senyum ramah.

"Saya mencari bunga lili, apa anda memilikinya?"

"Nde."

"Bisa tolong anda buatkan satu buket bunga lili untukku? Aku ingin yang terbaik dan yang paling indah."

"Baik Nona. Silahkan tunggu sebentar."

"Terimakasih."

Wanita paruh baya itu pun kembali masuk ke dalam untuk mempersiapkan pesanan yang Sana inginkan. Sedangkan Sana, masih terlihat asyik menikmati jajanan bunga di sana dan sesekali memotret nya.

Jaljayo, goodnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang