Tanggal penulisan :
16 November 2021 pukul 13.37 - 18 November 2021 pukul 14.04 (belum termasuk revisi)
Enjoy gays....
Entah sudah berapa lama Chaeyoung berdiri di sana. Seakan tak mau berhenti dan tak kenal lelah, Chaeyoung terus saja menekan bel itu berkali-kali. Mengabaikan bunyinya yang cukup memekakan telinga dan mengganggu untuk orang-orang yang sedari tadi mendengar dan memperhatikannya.
"Ya! Bukankah itu anak Tuan Jo Kwon?"
"Odi odi?"
"Igo."
"Bajjayeo."
"Bukankah itu rumah gadis Jepang itu?"
"Bajja bajja. Untuk apa dia ada di sana? Dan kenapa hanya di depan pintu saja?"
"Menemui kakaknya, mungkin?"
"Ah.... Maksudmu gadis dingin yang cantik itu."
"Hm. Mereka kan sudah bertunangan. Wajar rasanya kalau gadis itu sering mengunjungi rumah kekasihnya."
"Sudah, hiraukan saja. Jangan ikut campur urusan orang kaya."
"Bajja bajja. Kajja."
Suara bisik-bisik dari 3 orang yang baru saja melewatinya dan masuk ke dalam unit apartemen masing-masing sama sekali tak Chaeyoung hiraukan.
Tak hanya orang-orang di sana yang di kejutkan dengan tingkah Chaeyoung, tapi juga Sana dan Mina yang baru saja datang dan langsung terdiam menghentikan langkah.
"Chaeyoung-ah?" Panggilan itu seketika membuat Chaeyoung menghentikan ulahnya dan memalingkan wajah.
"Unnie?" Ucap Chaeyoung yang langsung berlari menghampiri sang kakak dan memeluknya dengan erat.
"Unnie ke mana saja? Aku sangat mengkhawatirkan unnie. Bagaimana kabar unnie? Unnie baik-baik saja kan? Tidak terjadi apa-apa kan? Unnie, menjaga kesehatan unnie dengan baik kan? Unnie tinggal di mana selama ini? Kenapa tidak pernah menghubungiku sama sekali? Unnie pasti sudah melupakan ku kan?" Rentetan pertanyaan Chaeyoung berikan kepada sang kakak yang sudah sangat lama ia rindukan. Hebatnya, Chaeyoung bisa menahan dirinya untuk tidak menangis dan menggantinya dengan sebuah ekspresi kekecewaan yang dibuat-buat.
"Honey. Adikmu jauh lebih cerewet daripada aku." Bisik Sana terkekeh geli di telinga Mina yang tentu di dengar jelas oleh Chaeyoung.
"Chaeyoung-ah. Pertanyaan mu banyak sekali, bagaimana unnie bisa menjawabnya? Tanyakan satu-satu." Ucap Mina seraya tetap memberikan usapan lembut di punggung sang adik.
"Bogoshipo ."
"Unnie juga sangat merindukanmu, sayang."
"Kalian berdua. Masuklah." Titah Sana yang sudah berdiri di ambang pintu dan membukanya.
Pelukan kakak beradik itu pun terlepas.
"Aku di beritahu eomma kalau unnie disini. Untuk itu aku langsung kemari." Beritahu Chaeyoung sembari melangkah masuk dan melepas sepatunya.
"Sana unnie. Kenapa tidak memberitahuku kalau kau sudah bertemu dengan Mina unnie? Jahat sekali." Tatapan tajam Chaeyoung berikan pada gadis Jepang itu yang baru saja berbicara dengan salah satu pelayan di rumah itu.
"Ya! Kami saja baru bertemu satu bulan. Salah sendiri kau berkeliaran di luaran sana." Shut Sana tak terima. Dia tak kau disalahkan begitu saja.
"Ya! Aku tidak keliaran." Protes Chaeyoung tak suka. Ucapan Sana barusan seakan-akan menggambarkan jika dirinya adalah anak berandalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaljayo, goodnight
Fanfictionaku tak tahu bagaimana kehidupanku di masa lalu, aku tak tahu kenapa aku terlahir di dunia. Namun satu hal yang pasti aku tahu.... kehadiranku.... tak pernah diharapkan olehnya.