05. Why

98 10 2
                                    

Tanggal penulisan :

23 Oktober 2021 pukul 21.17 (belum termasuk revisi)

Happy reading gays.....

Mereka pikir, sikap Nayeon kala itu akan berubah setelah di beri pengertian dan penjelasan. Tapi nyatanya, mereka salah besar. 12 tahun berlalu, sikap dingin dan Acuh Nayeon terhadap Mina masih belum berubah sama sekali. Bahkan, seiring berjalannya waktu, Nayeon terlihat semakin membenci keberadaan Mina.

Terbukti, setiap kali ada Mina di antara mereka, Nayeon lebih memilih pergi atau menghindar. Dan setiap kali Mina berusaha mendekatinya, Nayeon Justru akan mengusirnya, bahkan sampai memarahinya.

Tapi jangan kalian pikir mereka belum pernah menegur atau menasehati sikap Nayeon yang terlampau dingin itu. Baik Jo Kwon maupun Sunmi sudah pernah melakukannya. Dan hasilnya, Nayeon Justru akan mengungkit tentang identitas Mina dan berakhir kan dengan mereka yang bertengkar. Karena Nayeon menganggap, kedua orang tuanya lebih menyayangi Mina di bandingkan anaknya sendiri.

Tentang perjanjian itu? Baik Jo Kwon maupun Sunmi, mereka sepakat untuk tidak memberitahu Nayeon mengenai hal itu. Mereka menganggap, Nayeon tak perlu tahu tentang hal itu.

Pagi ini, di saat semua orang tengah berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama, mereka justru harus di buat bersabar dengan sikap Nayeon yang lagi-lagi lebih memilih pergi daripada harus mengikuti rutinitas pagi keluarganya.

"Nak, tidak bisakah kau ikut sarapan bersama kami?" Tegur sang ibu menahan lengan Nayeon untuk pergi.

"Aku ada kelas pagi ini. Lagipula, aku juga sudah membawa bekal. Jadi eomma tidak perlu mengkhawatirkan ku."

"Unnie? Apa kau juga akan melupakan yang lain?" Teguran lain di berikan. Menghentikan langkah Nayeon dan berbalik mrnghadap sang adik yang sudah cemberut.

Nayeon mungkin bisa mengabaikan semua orang dengan sikap dinginnya, tapi itu tidak berlaku jika berkaitan dengan Chaeyoung sang adik. Apapun itu, Nayeon pasti akan menurunkan egonya demi tidak membuat Chaeyoung kecewa.

"Unnie berangkat." Pamitnya setelah memberikan kecupan hangat di pipi Chaeyoung lalu benar-benar pergi.

"Unnie~" Tegur Chaeyoung pada Mina tak enak hati. Entah sampai kapan sang kakak akan terus mengabaikan Mina sebagai adiknya.

"Gwenchana." Sahut Mina tersenyum. Dia, sudah terbiasa dengan sikap dingin Nayeon kepadanya.

"Eomma? Tolong ambilkan itu." Pintanya pada sang ibu melirik kecil makanan yang ada di depan Sunmi seraya memberikan piringnya.

"Appa perhatikan, semakin hari anak kesayangan appa ini semakin kurus saja. Kau... Sedang tidak berdiet kan sayang?" Tanya Jo Kwon seraya tersenyum menatap Mina.

"Ani. Mana mungkin aku bisa diet kalau Chaeng saja selalu mengontrol waktu makan ku, apa yang aku makan, dan diaman aku makan." Sahut Mina dengan kekesalannya.

"Itu karena aku tidak mau unnie sakit."

"Nde arraseo."

"Makan yang banyak sayang." Ucap Sunmi seraya mengulurkan piring yang sudah terisi dengan beberapa makanan.

"Gumawo eomma."

***

Sebenarnya, bukan hal baru bagi Jeongyeon menemani Nayeon sepagi ini di perpustakaan. Dia sudah melakukannya bertahun-tahun sejak mereka saling mengenal satu sama lain di bangku SMP. Hanya saja, yang membuat Jeongyeon masih tak habis pikir, karena alasan Nayeon yang masih tetap sama dari dulu sampai sekarang. Yaitu Mina, adiknya sendiri.

Jaljayo, goodnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang