Tanggal penulisan :
30 April 2022 pukul 5.01 (belum termasuk revisi)
Happy reading gays...
Paginya terusik bukan karena sinar matahari yang menembus jendela atau suara alarm yang membisingkan telinga. Tapi karena panggilan telepon dari seseorang yang mengganggu tidur nyenyak nya.
Dengan penuh rasa malas dan kantuk yang masih menyelimuti, Mina berusaha meraih ponsel yang ada di atas meja nakas. Memaksa seseorang yang ada di dalam pelukannya harus terganggu karena pergerakan yang Mina buat.
Tanpa melihat siapa orang yang menelponnya sepagi ini, Mina langsung mengangkat panggilan itu sembari tangan yang satunya ia gunakan untuk mengusap kepala Sana agar kembali tertidur dengan nyaman.
"Ya! Kwon Mina!" Teriakan kemarahan seseorang dari sebrang sana seketika membuat Mina menjauhkan ponselnya dari telinga. Mata yang awalnya mengantuk pun langsung terbuka sempurna karena terkejut mendengarnya.
"Ya! Apa perlu kau berteriak sekeras itu padaku?"
Sahut Mina tak kalah kesal setelah melihat nama kontak yang tertera di layar ponselnya.
"Kenapa lama sekali mengangkat telpon ku? Waktuku tidak banyak hanya untuk menunggumu."
"Salahmu sendiri menelpon sepagi ini. Harusnya aku yang marah karena kau mengganggu tidurku dan membuat Sana terbangun."
"Ya! Jika bukan karena masalah penting, aku tidak akan menghubungi mu. Lagipula, kau saja yang terlalu doyan tidur. Ini sudah siang." Cerocos Jeongyeon tak mau di salahkan.
"Aits. Ada apa? Katakan saja sekarang. Tidak perlu berbelit-belit."
"Ini tentang apa yang kita bahas semalam." Mendengarnya membuat Mina seketika bangun dari tidurnya dan duduk bersandar di kepala ranjang.
"Kau berhasil menemukannya?"
Tanya Mina seraya mengusap kepala Sana dengan lembut karena lagi-lagi dia membuat tidur sang kekasih terganggu karena pergerakan spontannya.
"Jangan panggil aku Yoo Jeongyeon kalau hal sekecil itu aku tidak bisa menyelesaikannya."
"Sombong sekali anda Nona Yoo."
"Maafkan aku Nona Kwon Mina yang terhormat. Tapi memang itulah kenyataannya."
"Terserah kau saja. Kupikir, semalam ada seseorang yang mengatakan jika itu sulit."
"Itu karena dia ingin menguji kesabaranmu."
"Benarkah?"
"Hm."
"Dan dia berhasil sekarang."
"Bajjayeo."
"Jadi, berita baik apa yang bisa aku dapatkan dari seorang hacker terbaik sepertimu Nona Yoo?"
"Pastinya sesuatu yang akan membuatmu terkejut sekaligus bahagia dalam waktu bersamaan."
"Aku menunggu."
"Kau ingin kabar buruk atau baiknya dulu?"
"Kupikir tadi kau bilang berhasil. Kenapa sekarang kau bilang ada kabar buruknya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaljayo, goodnight
Fanfictionaku tak tahu bagaimana kehidupanku di masa lalu, aku tak tahu kenapa aku terlahir di dunia. Namun satu hal yang pasti aku tahu.... kehadiranku.... tak pernah diharapkan olehnya.