26. Winter festival

60 8 2
                                    

Tanggal penulisan :

4 Desember 2021 pukul 16.15 - 9 Desember 2021 pukul 16 21 (belum termasuk revisi)

Happy reading gays...

Tak lengkap rasanya jika sudah berkunjung ke Jepang tapi tanpa melakukan perjalanan wisata apa-apa. Datang untuk merayakan tahun baru bersama, tentu tak akan bisa lepas dengan berbagai festival musim dingin yang akan diadakan setelahnya. Meski terkenal dengan keindahan bunga sakura nya saat musim semi, tapi Jepang juga memiliki magnet tersendiri untuk memikat mata dunia dengan pesona winter festival nya. Dan itu, yang akan mereka lakukan untuk menghabiskan waktu musim dingin mereka selama berada di Jepang.

Rencana liburan yang tak di sengaja memang. Karena hal itu baru terpikirkan semalam dan hari ini mereka sudah harus berangkat. Beruntung, kedua orang tua mereka tidak melarang.

Hokkaido, menjadi kota pertama yang akan mereka kunjungi sebagai daftar destinasi. Berjarak 140 km dari pusat kota Tokyo, mereka memilih menggunakan kereta api dengan waktu tempuh sekitar 2 jam.

Sebenarnya, mereka bisa saja menggunakan mobil untuk menuju ke sana tanpa harus bersusah payah menaiki kereta. Kedua orang tua mereka juga sudah memberi saran, atau bahkan memaksa mereka untuk naik mobil saja. Tapi, dengan kompak dan tegas, mereka berempat menolak tawaran tersebut dan memilih menikmati waktu liburan bersama pertama mereka dengan cara mereka sendiri. Meninggalkan semua fasilitas yang di berikan orang tua mereka dan melepas sejenak status sosial mereka.

"Mina-ya. Kau sudah memesan taksi untuk kita kan?" Tanya Nayeon pada sang adik sesaat setelah mereka turun dari kereta.

"Sudah ada di depan."

"Unnie. Aku lapar. Kita makan dulu ya?" Rengek Chaeyoung yang sejak tadi memang tak menyantap makanannya selama di kereta. Padahal, saat berangkat, dia juga tak sempat sarapan karena bangun kesiangan.

"Nanti saja saat di hotel. Aku sudah memesan makanan untuk kita. Kita bisa langsung makan saat sudah sampai."

Keluar dari stasiun, Mina langsung di sambut oleh seorang pria yang mendatanginya.

"Nona Mina?" Tanyanya ragu seraya menatap ponsel dalam genggaman dan Mina bergantian.

"Anda supir taksi yang tadi saya pesan?"

"Benar Nona." Tersenyum ramah, pria itu menyimpan kembali ponselnya ke dalam saku celana.

"Mari, biar saya bawakan barang-barangnya." Ucap pria itu mengambil alih koper yang Mina bawa.

"Terimakasih."

"Unnie, pelan-pelan." Pesan Chaeyoung saat sang kakak Nayeon hendak masuk ke dalam mobil. Maklum, kondisi kaki Nayeon yang belum pulih sepenuhnya membuat mereka harus menjaga sang kakak dengan ekstra.

***

Hotel tempat mereka menginap, jaraknya sekitar 15 menit dari stasiun. Letaknya yang strategis dan dekat dengan tempat diadakannya festival, menjadi salah satu alasan Mina memilih hotel itu. Karena yang paling utama, dia tidak ingin membuat sang kakak, Nayeon, kelelahan dan merasakan sakit sebab terlalu lama berjalan.

"Permisi. Pesanan anda Nona." Ucap seorang pelayan pria saat Mina baru saja membukakan pintu.

"Letakkan saja di meja." Perintah Mina seraya memberi pria itu jalan untuk masuk lebih dalam.

"Apa masih ada yang Anda perlukan lagi Nona?" Tanyanya setelah semua pesanan tertata rapih di atas meja.

"Sudah cukup. Ini saja."

"Baiklah kalau begitu. Selamat menikmati."

"Terimakasih."

Seperginya pelayan pria itu, Mina kembali menutup pintu kamarnya.

Jaljayo, goodnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang