Tanggal penulisan :
12 Februari 2022 pukul 17.50 - 15 February 2022 pukul 10.39 (belum termasuk revisi)
Happy reading gays....
Apa yang sudah menjadi kesepakatan ya harus di jalankan. Itulah prinsip dan pertanggungjawaban yang harus di lakukan.
Selesai sarapan, Jo Kwon dan keluarga segera bersiap untuk pergi. Dan sesuai permintaan dari Mina, Jo Kwon sama sekali tak membiarkan satupun pelayan dan bodyguard untuk membantu mereka dalam hal apapun kali ini. Terkecuali, untuk mencarikan tempat semalam. Sisanya, Jo Kwon sendiri yang mengurusnya.
"Omo? Kenapa barang bawaan kita banyak sekali?" Seru Nayeon terkejut saat melihat barang bawaan mereka yang sangat banyak berjajar di depan rumah dan tengah di tata oleh para bodyguard dan pelayan masuk ke dalam mobil.
"Kalian bilang ingin sekaligus berkemah kan? Jadi appa menyiapkan semuanya." Sahut Jo Kwon dari arah belakang lalu berdiri tepat di samping sang putri seraya ikut memperhatikan para pelayannya bekerja.
"Jja. Appa memang selalu yang terbaik." Sebuah senyuman lebar dan acungan jempol 2 tangan Nayeon berikan kepada sang ayah yang selalu saja berhasil membuatnya bangga sekaligus kagum.
"Permisi Tuan. Ini kunci mobilnya." Tegur seorang bodyguard seraya memberikan sebuah kunci mobil pada Jo Kwon.
"Terimakasih." Ucap Jo Kwon menerimanya.
Merasa tidak ada yang terlewat, keduanya pun masuk ke dalam mobil untuk segera memulai perjalanan.
"Apa kita hanya akan berpiknik dan berkemah saja di sana?" Tanpa Mina yang sedari tadi sudah duduk manis di dalam mobil menunggu anggota keluarga yang lain.
"Ani. Itu tidak akan seru." Sahut Jo Kwon dari balik kemudi seraya menyalakan mobilnya.
"Jadi?"
"Jadi, appa dan eomma sudah menyiapkan kejutan untuk kalian."
"Jinjja?" Kaget mereka tak percaya.
"Bagaimana kalau di buat perlombaan atau semacamnya? Pasti akan sangat seru dan menarik." Seru Chaeyoung dari arah belakang memberi saran.
"Mungkin. Kalian lihat saja nanti."
"Bagaimana dengan hadiahnya? Appa juga sudah menyiapkannya kan?" Tanya Mina penasaran.
"Untuk masalah itu.... Kejutan."
"Yaaa.... Itu tidak adil." Gerutu Nayeon tak terima karena sang ayah yang suka sekali main rahasia.
"Tentu saja adil. Kalau kalian mengetahuinya, kalian pasti tidak akan bersemangat untuk mendapatkannya."
"Sudah sudah. Sebaiknya kita berangkat sekarang. Sebelum hari semakin siang." Relai Sunmi menghentikan perdebatan diantara mereka.
"Tunggu sebentar. Sana masih ada di dalam." Ucap Mina memberitahu.
"Kenapa lama sekali? Apa dia melupakan sesuatu?" Tanya Nayeon karena dia tadi sempat berpapasan dengan Sana sebelum keluar.
"Entahlah, aku juga tidak tahu."
"Itu dia." Ucap Chaeyoung saat melihat Sana baru saja keluar rumah.
"Maaf membuat kalian menunggu lama." Ucap Sana seraya masuk ke dalam mobil dan duduk di sebelah Mina.
"Apa terjadi sesuatu?" Tanya Sunmi seraya memalingkan wajah memastikan.
"Tidak Bibi. Aku hanya lupa meletakkan ini." Sahut Sana seraya memperlihatkan sebuah botol kecil dari dalam tasnya.
"Oke. Karena semuanya sudah siap, waktunya kita berangkat." Ucap Jo Kwon seraya melajukan mobilnya keluar dari area parkir rumah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaljayo, goodnight
Fanficaku tak tahu bagaimana kehidupanku di masa lalu, aku tak tahu kenapa aku terlahir di dunia. Namun satu hal yang pasti aku tahu.... kehadiranku.... tak pernah diharapkan olehnya.