Masih berlanjut di judul yang sama yaitu family time. Setelah di dua judul sebelumnya keluarga Kwon asyik menikmati waktu kebersamaan mereka dengan berpetualang, bermain game, memancing dan bersenang-senang. Untuk itu, di part kali ini, kita, bakalan di ajak lagi sama keluarga Kwon buat berpetualang. Kira-kira.... Kemana lagi ya? Yuk ikutin. Jangan lupa comen atau tinggalin jejak ya gays....
Tanggal penulisan :
28 February 2022 pukul 23.13 - 3 Maret 2022 pukul 21.51 (belum termasuk revisi)
Happy reading gays...
Kicau burung menyambut sepasang mata yang baru saja menyapa dunia. Udara segar yang berhembus dihirup sekuat tenaga guna menghangatkan tubuh yang sedikit kedinginan. Senyum tercipta kala mata memandang indah pemandangan yang tercipta. Bukannya keluar tenda untuk menikmati suasana, dia justru kembali masuk mengambil sesuatu yang diperlukannya. Ya, apalagi kalau bukan sebuah kamera kesayangannya yang selalu menjadi teman kemanapun kepergiannya.
Beberapa foto dan momen berhasil dia abadikan untuk memenuhi memori, menyimpannya sebagai kenang-kenangan untuk kembali di lihat di masa depan. Merasa cukup dengan aktifitas kecilnya, kaki di bawa melangkah menuju area dapur mencari sesuatu yang bisa digunakan untuk mengisi perut. Sandwich dan pancake akhirnya menjadi pilihan setelah melihat bahan-bahan yang ada.
Tanpa suara, kesibukan mulai tercipta, keahliannya meracik semua bahan yang ada dan memasaknya menandakan jika dia memang sudah terbiasa. Tak perlu diragukan lagi kalau hasilnya pasti tidak akan mengecewakan nanti.
"Eoh? Chaeyoung-ah." Sapa seorang gadis yang masih terlihat mengantuk seraya mengucek matanya.
"Apa yang kau buat?" Tanyanya sembari berjalan menghampiri Chaeyoung yang tengah fokus dengan pekerjaannya.
"Pancake dan sandwich. Unnie mau?" Tawaran Chaeyoung berikan kala melihat kakaknya itu tengah memperhatikannya dengan intens.
"Hm. Buatkan untukku juga."
Sembari menunggu Chaeyoung menyiapkan makanannya, dia menuju tempat lain untuk membuat sesuatu yang bisa menghangatkan tubuhnya. Entah kenapa, udara pagi ini cukup dingin, padahal dia sudah memakai jaket dan celana panjang.
"Kamera mu ini, sudah sejak kapan?" Pertanyaan yang kembali muncul mengambil atensi Chaeyoung yang tengah memanggang pancake buatannya.
"Dari aku SD. Itu hadiah pertama dari Mina unnie untukku."
"Kenapa dia memberikan hadiah semahal ini di saat usiamu masih kecil?"
"Dulu, aku dan Mina unnie senang sekali bertukar cerita. Aku selalu mengatakan padanya jika besar nanti impianku ingin menjadi seorang fotografer profesional dan memiliki galeri fotoku sendiri. Mengadakan pameran-pameran di berbagai negara untuk memperlihatkan pada dunia kalau dunia kita ini sangatlah indah."
"Pantas. Kenapa tidak menggantinya dengan yang baru? Aku yakin kau sekarang lebih membutuhkannya daripada kamera ini."
Meletakkan kamera itu kembali ke tempatnya, Sana melangkah menuju kursi yang selalu menjadi tempat untuk mereka makan bersama.
"Memang. Tapi kurasa, selagi kamera itu masih berfungsi dengan baik, kenapa harus menggantinya? Aku juga masih bisa memakainya."
Selesai dengan aktivitasnya, Chaeyoung tak lupa mematikan kompor sebelum membawa hasil masakannya ke tempat Sana. Kamera yang dia bawa juga tak lupa di ambil agar tak terlupa.
"Kau sudah pernah memperbaikinya?"
"Belum. Aku menjaga dan merawatnya dengan baik."
"Sepertinya, kamera ini sangat berarti dan berharga untukmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaljayo, goodnight
Fanfictionaku tak tahu bagaimana kehidupanku di masa lalu, aku tak tahu kenapa aku terlahir di dunia. Namun satu hal yang pasti aku tahu.... kehadiranku.... tak pernah diharapkan olehnya.