Tanggal penulisan :
18 September 2022 pukul 21.48 - 23 September 2022 pukul 21.49 (belum termasuk revisi)
Terbangun dalam keadaan segar di pagi hari adalah keinginan semua orang. Tak terkecuali dengan sepasang kekasih yang semalam baru saja melakoni perjalanan pesawat mereka belasan jam lamanya.
Bangun lebih dulu, Mina melirik Sana yang masih tertidur lelap di sebelahnya. Dia tersenyum lembut lalu tangan terangkat mengusap kepala memberi ketenangan juga kenyamanan. Semalam, keduanya memang tak langsung pergi ke hotel untuk istirahat, melainkan terlebih dulu jalan-jalan berkeliling menikmati keindahan kota di waktu malam. Alhasil, Sana terlihat kelelahan sekarang.
Senyum di buat semakin lebar saat melihat kedua mata indah itu perlahan di buka.
"Selamat pagi." Sapanya lembut lalu memberikan kecupan di kening cukup lama.
Membalasnya lewat sebuah senyuman, Sana tak berniat untuk bangun, dia justru merubah posisi dan meletakkan kepalanya di bahu Mina. Tersenyum bahagia, Mina tentu tak menolak sikap manja Sana, tangan yang sejak tadi di gunakan untuk mengusap kepala justru semakin gencar memberi kenyamanan.
"Kau tidak ingin kita pergi jalan-jalan?" Tanya Mina karena sepertinya kekasihnya itu sedang malas.
"Nanti saja. Aku masih ingin seperti ini denganmu." Sahut Sana dengan mata terpejam.
Mina tak lagi bicara dan hanya tersenyum untuk menanggapi.
***
"Honey? Apa kita akan pergi belanja?" Tanya Sana menatap Mina di depannya. Kini, keduanya tengah menikmati sarapan mereka dan sudah bersiap untuk pergi.
"Kenapa, hm? Kau ingin pergi belanja?" Ucap Mina balik bertanya seraya menyantap rotinya.
"Kita hanya membawa satu koper kecil, apa itu akan cukup?"
"Memangnya kita akan berapa lama disini?" Sahut Mina berusaha menggoda. Dan hal itu berhasil membuat Sana mempoutkan bibirnya.
"Aku hanya bercanda." Lanjutnya tak tahan melihat wajah kesal Sana yang justru menggemaskan.
"Bagaimana kalau selama kita dating, kau yang menentukan kita akan pergi ke mana saja?" Tanya Mina memberi usulan.
"Dating?" Sahut Sana tak paham.
"Hm. Aku menyebut perjalanan kita kali ini sebagai dating. Kau... Tak keberatan kan?"
"Aniya. Aku menyukainya. Kalau begitu, kita mulai dengan menghabiskan uang terlebih dahulu."
Mina hanya terkekeh geli melihat Sana yang begitu antusias. Untuk urusan yang satu itu memang selalu menjadi kegemarannya ketika mereka ada di luar negeri.
***
Sesuai permintaan, keduanya pergi ke salah satu pusat perbelanjaan untuk membeli sesuatu yang di perlukan. Maklum saja, keduanya tak hanya satu atau dua minggu berada di Eropa, melainkan satu atau dua bulan lamanya. Jadi, akan ada banyak barang yang mereka butuhkan mengingat mereka hanya membawa satu koper kecil saja saat berangkat.
Toko pakaian menjadi tujuan pertama mereka. Tak hanya dari brand-brand terkenal, tapi juga brand lokal yang menarik perhatian. Intinya, ketika di pakai merasa nyaman.
Berjam-jam menghabiskan waktu di sana, keduanya tak sia-sia karena apa yang diinginkan telah di dapatkan. Puluhan paper bag yang ada di tangan Sana dan Mina adalah buktinya.
Dua pria Eropa yang tiba-tiba menghampiri mereka dan menunduk hormat menghentikan langkah keduanya saat akan menuruni eskalator. Sana yang tak mengenal pria itu jelas terkejut dan sedikit ketakutan, sementara Mina hanya diam dan membalas salam hormat itu dengan sebuah senyuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jaljayo, goodnight
Fiksi Penggemaraku tak tahu bagaimana kehidupanku di masa lalu, aku tak tahu kenapa aku terlahir di dunia. Namun satu hal yang pasti aku tahu.... kehadiranku.... tak pernah diharapkan olehnya.