10. First Night

136 8 8
                                    

Tanggal penulisan :

8 November 2021 pukul 16.47 - 9 November 2021 pukul 21.56 (belum termasuk revisi)

Happy reading gays... 😊😊😊😊

"Apa yang kau lakukan sampai mendapat hadiah sebanyak itu?" Tanya Mina saat keduanya baru saja memasuki kamar Sana.

Bukan tanpa alasan Mina langsung berkata seperti itu, karena pemandangan pertama yang dia lihat adalah tumpukan kado yang ada di sebelah tempat tidur.

Acara pesta yang di gelar kedua orang tua Sana untuk merayakan ulang tahun Sana ke-20 sudah selesai sejak 2 jam yang lalu. Tapi, mereka baru bisa pulang ke apartemen Sana setelah semua tamu undangan pulang. Termasuk kedua orang tua Mina dan Chaeyoung sang adik.

"Karena ada banyak orang yang menyayangiku. Tidak sepertimu." Sahut Sana acuh dari arah belakang seraya meletakkan tasnya di atas meja lalu duduk di bawah tempat tidur.

"Hadiah dari siapa saja?" Tanpa Mina lagi ikut duduk di sebelah Sana.

"Entahlah. Ingin membukanya bersama?" Mina hanya tersenyum dan mengangguk sebagai jawaban.

Selain hadiah berupa barang, Sana juga menerima bermacam hadiah yang lain. Dari mulai karangan bunga, kartu ucapan, makanan, voucher belanja, voucher liburan, voucher menginap, voucher makan malam, voucher perawatan kulit, dan lain sebagainya.

Dari banyaknya hadiah yang Sana terima, hampir setengahnya Sana dapat dari para penggemar rahasianya. Tapi anehnya, tak ada satupun dari mereka yang berhasil membuat Mina cemburu. Padahal, Sana dengan jelas membacakan isi surat-surat itu di depan Mina, berharap ada sedikit raut kecemburuan dari wajah Mina yang dia lihat.

"Honey?" Panggil Sana pada sang kekasih yang terlihat tengah asyik membuka kado.

"Hm."

"Kau..... Tidak cemburu sama sekali?"

"Tidak. Untuk apa aku harus cemburu?"

Helaan nafas kecewa spontan Sana keluarkan. Walaupun keduanya sudah resmi menjalin hubungan sekarang, tapi sikap dingin dan cuek Mina rupanya sama sekali tak berubah. Padahal, Sana sangat berharap ada sedikit kecemburuan yang bisa dia lihat dari kekasihnya itu.

Sadar jika Sana tak lagi bersemangat karena ucapannya barusan membuat Mina menghentikan kegiatannya. Meraih tangan Sana yang hendak mengambil kado di depannya lalu di genggam dan di elus dengan lembut. Tatapan penuh kasih sayang yang meneduhkan juga tak lupa Mina berikan saat Sana yang juga menatapnya.

"Sayang, dengar. Aku sudah mendapatkan dirimu sepenuhnya. Aku juga yakin pikiran dan hatimu ini tidak akan berpindah ke orang lain sampai kapanpun. Jadi, tidak ada alasan bagiku untuk cemburu padamu." Tutur Mina tersenyum lembut memberi pengertian. Tangan yang menganggur juga dia gunakan untuk menyelipkan anak rambut Sana ke belakang telinga lalu membelai wajahnya lalu menunjuk dada Sana dengan telunjuknya.

"Terimakasih karena sudah berpikir sedewasa ini." Ucap Sana begitu tersentuh dengan apa yang Mina katakan dan lakukan. Dia bahkan sampai menitihkan air mata karena saking terharunya.

Siapa yang menyangka jika seorang Kwon Mina bisa bersikap begitu lembut dan manis kepadanya?

"Sebanyak ini, kau akan menaruhnya dimana?" Tanya Mina mengalihkan suasana setelah beberapa saat keduanya saling melempar senyuman dan kontak mata.

Melepas genggaman tangannya, Mina kembali fokus dengan kado yang Sana terima. Membuka salah satu kotak berukuran persegi panjang dengan bungkus berwarna ungu.

"Ruangan khusus. Setiap tahunnya, aku akan menata semua hadiah ulang tahunku di dalam lemari dan menyimpannya di ruangan khusus. Aku menyebutnya "Ruang rahasia Sana."

Jaljayo, goodnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang