11

114 14 0
                                    

💖 HAPPY READING 💖

"Bismillahirrohmanirrohim, saya nikahkan dan kawinkan engkau Firdaus Husein Angkasa dengan anak kandung saya yang bernama Aisyah Renatha Azkia dengan mahar sebuah mushaf Al-Qu'ran dan perlengkapan shalat secara tunai."

"Saya terima nikah dan kawinnya Aisyah Renatha Azkia binti Syarif Hidayatullah dengan mahar sebuah mushaf Al-Qur'an dan perlengkapan shalat secara tunai."

"Sah."

"Bismillahirrohmanirrohim Allahuma sholli Wasallim ala sayyidina muhammad walhamdulillahi rabbil alamin."

Kini Icha telah sah menjadi istri dari seorang lelaki pilihan ayah nya. Dan setelah terdengar kata sah berarti tugas ayah nya sudah teralihkan kepada suami nya.

Icha terlihat sangat cantik dan anggun apalagi jika seseorang yang tidak pernah ber make-up pasti siapapun akan pangling karena jelas berbeda perubahannya.

"Alhamdulillah sudah sah." Ucap bunda nya dengan senyum merekah.

Icha tersenyum sembari mengelus tangan bunda nya lalu bangun dari duduk nya dan memeluk bunda nya. Di sana juga ada mama Firdaus dan kakak iparnya.

"Baru satu jam yang lalu Icha masih jadi seorang anak sekarang Icha udah jadi seorang istri." Ucap Icha di pelukan bunda nya.

"Kamu harus bisa jaga, rawat, dan layanilah suami kamu seburuk apapun dia memperlakukan kamu, karena apa? Karena surga mu bukan bukan hanya di bunda, tapi juga di suami kamu." Ucap bunda nya sambil menatap Icha.

"Ayo turun, kita sudah di tunggu." Ucap kakak ipar Icha.

"Mama, jantung Icha berdebar." Ucap Icha pada mama Firdaus yang sekarang adalah mertua Icha.
"Itu wajar sayang." Balas mama sambil tersenyum.

Mereka pun keluar dari kamar atas karena Icha di rias disana.

Semua pasang mata tertuju ke arah langkah sosok wanita berpakaian pengantin dan di iringi oleh sosok wanita yang tidak kalah cantik nya.

"Masya'allah itu Icha? cantik sekali"

"Iya bu saya juga sampe pangling"

"Gelis pisan"

Icha hanya bisa tersenyum mendengar pujian tersebut. Dia tidak heran dengan apa yang dikatakan orang karena dia saja pangling dengan dirinya sendiri.

"Itu beneran Icha? Cantik banget gila, enggak enggak, pokoknya gue enggak boleh sampe jatuh cinta sama Icha." Batin Firdaus.

Icha duduk di samping Firdaus. Setiap langkah Icha sampai duduk disampingnya, Firdaus tidak memalingkan pandangannya pada Icha. Dirinya tidak menyangka bahwa Icha akan secantik ini.

Pak penghulu mempersilakan pada Firdaus disarankan untuk menyentuh ubun - ubun Icha lalu membacakan doa setelah akad.

"Bismillahirrohmanirrohim allahumma inni as'aluka min khoirihaa wa khoirima jabaltahaa'alaih. Wa a'udzubika min syarrihaa wa syarrimaa jabaltaha'alaih."

Setelah membacakan doa Firdaus menurunkan tangannya dan kini giliran Icha yang meraih tangan lelaki yang kini telah sah menjadi mahram nya. Setelah mengecup tangan itu, kini Firdaus mengecup kening Icha dengan lembut.

Icha memberanikan diri menatap manik mata suami nya. Kedua sudut bibirnya terangkat tipis dan hanya di balas dengan muka datar Firdaus

ANA UHIBBUKA FILLAH  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang