💖 HAPPY READING 💖
"Lo."
"Kamu."Ucap Icha dan Firdaus bersamaan.
"Iihhh ngomong nya bisa samaan gitu, lucu banget deh." Ucap mama Firdaus gemas.
Icha hanya bisa menunduk malu karena Firdaus menunjuk diri nya.
"Icha, Firdaus." Panggil ayah Icha, membuat Icha dan Firdaus terlonjak bersamaan.
"Ya ampun, kalian tuh dari tadi samaan mulu, emang bener - bener jodoh." Ucap mama Firdaus.Firdaus memutar matanya malas dan Icha hanya bisa menunduk saking malu nya.
"Apa sih mah."
"Sudah - sudah, disini kami para orang tua hanya ingin memberikan alasan kenapa kami jodohkan kalian apalagi di usia kalian yang masih muda dan sekolah, sebenarnya kami keberatan-." Belum selesai bicara, ucapan papa Firdaus terpotong dengan ucapan Firdaus.
"Ya kalo gitu ngapain pake acara dijodahin pah, papa tau enggak sih dengan begini tuh papa sama aja merusak masa depan kami." Ucap Firdaus tidak suka dengan alasan papa nya yang menurut nya tidak logis.
"Papa belum selesai bicara Firdaus! Tidak sopan kamu memotong begitu saja, dengarkan papa selesai bicara dulu." Bentak papa Firdaus emosi dan ayah Icha menepuk pundak papa Firdaus berusaha membuat nya sabar.
"Maaf nak Firdaus, sekarang biar om yang menjelaskan. Memang kami keberatan dengan perjodohan ini, tapi kami sudah berjanji akan menikahkan kalian berdua, memang ini mungkin terlalu cepat, tapi mau bagaimana lagi, kami hanya ingin melindungi kalian dari pergaulan remaja yang sekarang terlalu bebas dan banyak menyalahi ajaran islam." Jelas ayah Icha.
"Maaf yah, apa tidak bisa menunggu sampai kami siap? paling tidak setelah lulus SMA, lagi pula pernikahan itu tidak semudah membalikkan telapak tangan kan yah?." Ucap Icha.
"Nah bener tuh, pah om, tolong lah ngertiin kita sedikit, Firdaus janji bakal nikahin dia tapi enggak sekarang, Firdaus aja masih sekolah mau di kasih makan apa coba nanti istri Firdaus." Jelas Firdaus mencoba membatalkan perjodohan.Suasana menjadi mencekam karena penolakan dari keduanya. Papa Firdaus menghela nafas kasar.
"Kamu sayang enggak sama papa mama? Papa selalu nurutin semua permintaan kamu, mama selalu manjain kamu, ngertiin kamu, belain kamu, apa kamu enggak bisa nurutin permintaan papa sama mama? Lagi pula oma kamu sekarang lagi kritis di ruang ICU karena penyakitnya semakin parah dan oma kamu itu pengen banget liat cucu satu - satu nya nikah, sekali ini saja turuti permintaan oma kamu. Kamu sayang banget kan sama oma? Kalau soal bagaimana kamu menafkahi Icha, kami para orang tua sepakat membiayai kalian selama kalian masih sekolah." Jelas papa Firdaus sambil menatap Firdaus dengan penuh harapan. Dengan berat hati Firdaus dan Icha mengangguk.
"Alhamdulillah."
"Jadi dimana dan kapan akad nya akan di laksanakan?." Tanya mama Firdaus antusias.
"Bagaimana kalau bulan depan?." Saran bunda Icha.Firdaus dan Icha hanya bisa pasrah. Terkadang jika di tanya hanya mengangguk atau menjawab "terserah" saat di tanya baju pengantin, undangan, dekorasi dan lainnya.
"Ya Allah, jika ini memang yang terbaik bagi bagi mu, maka hamba ikhlas menerima nya, hamba mohon berikan hamba kekuatan dan kesabaran yang melimpah. Semoga dia menjadi imam yang baik bagi hamba dan membawa hamba ke syurga mu ya Allah, Aamiin." Batin Icha.
"Apa bener dia yang bakal jadi jodoh gue? Masa iya gue nikah sama cewek alim kayak dia, apa kata orang coba?. Sumpah demi apapun apa bagus nya coba, body? Biasa aja, cantik? Lumayan lah. Tapi mau ditaro dimana coba muka gue, mana ada sih cowok nakal kayak gue nikah sama cewek alim kayak dia, bisa - bisa diketawain gue, terus si Zea gimana ya? Aakkhh pusing gue, rasanya gue mau pindah ke mars." Batin Firdaus.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANA UHIBBUKA FILLAH (End)
Genç Kurgu🚫 DON'T COPY MY STORY PLEASE❗🚫 "Wahai habibi ku, mencintai mu adalah suatu hal terberat dalam hidup ku. Banyak yang harus aku korbankan untuk membuat kamu menerima ku dalam kehidupan mu. Maaf jika aku telah lancang masuk ke dalam kehidupan mu dan...