31

93 12 0
                                    

          💖 HAPPY READING 💖

Keesokan paginya

"Sayang, ayo bangun." Ucap mama seraya menepuk - nepuk pundak Icha.
"Engghh..." Icha menggeliat dan membuka matanya.
"Kak Firdaus belum bangun ya ma?." Tanya Icha saat melihat mata Firdaus yang masih tertutup.
"Belum sayang. Sekarang kamu pulang dulu ya bersih - bersih abis itu kesini lagi, nanti di antar sama papa ya." Jelas mama.
"Tapi-." Ucap Icha menggantungkan kalimat nya.

"Mama disini kok buat nemenin Firdaus, kamu tenang aja." Ucap mama seraya mengelus kepala Icha.
"Ya udah deh, Icha pulang dulu ya ma, assalamu'alaikum." Ucap Icha sambil mencium punggung tangan mama.
"Wa'alaikumsalam, hati - hati ya." Balas mama.
"Ayo sayang." Titah papa.

Lalu Icha pun pulang ke rumah untuk bersih - bersih dan membawa beberapa potong baju milik nya dan juga milik Firdaus.

"Maaf ya kak, aku masuk kamar kakak tanpa seizin kakak." Ucap Icha saat memasuki kamar Firdaus.

Lalu Icha membuka lemari milik Firdaus dan mengambil beberapa potong baju lalu memasukkan nya ke dalam sebuah tas. Saat Icha sedang merapihkan baju ke dalam tas, tanpa sengaja Icha melihat sebuah foto di atas nakas. Foto itu adalah foto Firdaus bersama Zea, di dalam foto itu Firdaus nampak sangat bahagia.

"Kakak bahagia banget ya kalo sama kak Zea, beda banget kalo sama aku." Batin Icha.

Setelah selesai merapihkan baju nya dan baju Firdaus, Icha pun pergi ke dapur untuk masak lalu pergi lagi ke rumah sakit.

"Assalamu'alaikum." Ucap Icha saat memasuki ruang rawat Firdaus.
"Wa'alaikumsalam." Balas mama.
"Aku bawa makanan, mama sama papa makan dulu ya." Ucap Icha.
"Mama makannya nanti aja nunggu Firdaus bangun." Ucap mama.

"Terus  kalo mama enggak makan, Firdaus bakal sembuh gitu?." Ucap papa.
"Gimana mama mau makan pah kalo Firdaus aja belum makan." Balas mama sendu.
"Justru kalo mama enggak makan nanti mama jadi sakit." Ucap Icha.

Dan dengan terpaksa, mama pun akhirnya mau makan.

"Kamu udah makan?." Tanya papa.
"Udah pah." Balas Icha.
"Kalau gitu papa sama mama keluar dulu ya." Ucap papa. Lalu papa dan mama keluar dari ruangan.

"Kakak kapan bangun nya?." Ucap Icha seraya memegang tangan Firdaus, dan tanpa sadar air matanya mulai jatuh.
"Tangan kakak jadi basah ya, maaf ya." Lanjut Icha sambil mengusap tangan Firdaus yang basah karena air matanya.

                            🌸🌸

Di sekolah

"Pulang sekolah ke rumah sakit yok." Ajak Dylan.
"Ya kali Firdaus lagi sakit terus enggak di tengok, sahabat macam apa kita." Balas Rezfa.
"Kalo ntar si Zea nanyain Firdaus, lo berdua bilang aja enggak tau." Ucap Hanan.

"Lah emangnya kenapa?." Tanya Rezfa.
"Lo kayak enggak tau aja kalo tuh cewek udah ngomong suara nya kayak gimana." Balas Hanan.
"Kayak kaleng kosong di banting, berisik bener dah." Ucap Rezfa.
"Kepala si Firdaus auto makin retak enggak tuh kalo denger suara si Zea." Ucap Dylan seraya menirukan gaya bicara Zea.
"Hahaha." Seketika tawa Rezfa menggelegar.

"Mana Firdaus?." Ucap Zea tiba - tiba seraya memukul meja.
"Inalillahi." Ucap Dylan terkejut sampai terjatuh.
"Lo kalo ngomong bisa santai enggak sih, kuping gue budek tau enggak." Kesal Rezfa sambil menggosok telinganya
"Mana gue tau, telat kali." Ucap Hanan datar.

"Kok enggak tau sih, lo kan temennya." Ucap Zea.
"Kita emang temennya, tapi kita kan bukan baju nya yang nemplok terus setiap saat." Ucap Dylan.
"Lagian lo ngapain sih nyariin mulu Firdaus?." Tanya Rezfa.
"Lo semua tau kalo tadi malam Firdaus balapan?." Tanya Zea.
"Iya, emang napa?." Balas Dylan.
"Firdaus menang kan?." Tanya Zea.
"Firdaus kalah." Ucap Rezfa.
"Lo bercanda kan?." Ucap Zea.
"Dihh ngapain juga gue bercanda." Balas Rezfa.

"Emangnya kenapa kalo Firdaus kalah?." Tanya Hanan.
"Karena gue taruhannya." Balas Zea.

FLASHBACK ON

saat Zea sedang berjalan untuk ke sekolah, tiba - tiba ada motor yang menghadang Zea.

"Halo sayangg, mau ke sekolah ya?. Aku enterin ya." Ucap seseorang yang ternyata adalah Alex.
"Ngapain lo disini? Pergi enggak, atau mau gue teriakin maling." Ucap Zea.
"Jangan galak - galak napa." Balas Alex sambil mencolek dagu Zea.

"Berani banget lo nyentuh gue. Gue bakal bilangin lo ke Firdaus." Bentak Zea.
"Bilang aja, gue enggak takut. Oh iyaa, asal lo tau ya. Tadi malem gue sama Firdaus balapan motor, dan gue yang menang. Jadi karena gue menang, lo milik gue." Jelas Alex dengan seringai.
"Maksud lo apa?." Tanya Zea.
"Karena lo bahan taruhannya. Kalo gue menang, lo jadi milik gue. Dan kalo si culun itu yang menang, gue enggak bakal ganggu lo." Jelas Alex.

"Firdaus enggak mungkin kalah karena dia sayang banget sama gue dan dia enggak bakal ninggalin gue." Ucap Zea.
"Kalo lo enggak percaya tanya aja sama orangnya." Balas Alex.

Zea pun langsung cepat - cepat ke sekolah untuk menemui Firdaus dan meminta penjelasan.

FLASHBACK OFF

"Ya terusss." Ucap Rezfa.
"Gue harus jadi cewek nya Alex, dan gue enggak mau." Jelas Zea.
"Bagus lah, Firdaus jadi enggak ketempelan dedemit lagi." Balas Rezfa.

"Pokoknya kalo lo semua ketemu Firdaus, bilang ke dia gue nyariin." Ucap Zea lalu pergi dari sana.
"Lah kan sekelas, mana mungkin enggak ketemu." Ucap Dylan.
"Enggak jelas emang." Balas Rezfa seraya menggelengkan kepala.

ANA UHIBBUKA FILLAH  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang