💖 HAPPY READING 💖
"Ichaa!." Ucap seseorang dari belakang.
"Kak Alif, ada apa kak?." Tanya Icha.
"Aku..aku mau ngomong sesuatu sama kamu." Ucap Alif.
"Ngomong aja kak." Balas Icha tersenyum."Entah kenapa semenjak kita dewasa, rasa sayang aku ke kamu yang layaknya kayak kakak adik, malah berubah jadi cinta. Tapi selama ini aku cuma bisa diem, aku terlalu pengecut buat deketin kamu. Aku..aku mau kamu tuh bukan hanya sekedar teman, tapi juga jadi teman hidup ku." Jelas Alif.
Jujur, perkataan Alif barusan seperti sambaran kilat tanpa hujan bagi Icha. Icha bingung harus menjawab apa, sedangkan Icha hanya menganggap Alif seperti kakak nya sendiri, tidak lebih.
"Cha?." Tanya Alif.
"Hm." Icha bahkan tidak bisa mengucapkan satu kata pun.
"Aku enggak berharap lebih kok, kalo kamu enggak bisa jawab sekarang enggak papa." Ucap Alif."Maaf kak, aku enggak bisa bales perasaan kakak, tapi aku tetep sayang sama kakak, karena kakak udah aku anggep kayak kakak aku sendiri, maaf ya kak kalo aku udah bikin kakak sakit hati, tapi aku enggak mau buat kakak salah paham." Jelas Icha.
"Enggak papa kok, yang penting aku udah ngungkapin perasaan aku dan kamu enggak benci ke aku karena itu." Ucap Alif.Di sisi lain, ada seorang pemuda yang sejak awal memperhatikan interaksi mereka.
FLASHBACK ON
"Semoga aja Icha suka." Ucap Firdaus setelah membeli beberapa makanan dan minuman untuk Icha.
Namun, saat hendak pergi ke kelas Icha, Firdaus melihat Icha sedang bersama pemuda, Firdaus pun akhirnya bersembunyi dan mendengarkan apa yang dibicarakan, dan ternyata....
FLASHBACK OFF
🌸🌸
Seorang pemuda duduk termenung di rooftop. Ia memikirkan ucapan yang dia dengar tadi dengan perasaan tak karuan.
"Entah kenapa semenjak kita dewasa, rasa sayang aku ke kamu yang layaknya kayak kakak adik, malah berubah jadi cinta. Tapi selama ini aku cuma bisa diem, aku terlalu pengecut buat deketin kamu. Aku..aku mau kamu tuh bukan hanya sekedar teman, tapi juga jadi teman hidup ku."
Ya, pemuda itu adalah Firdaus. Duduk termenung dan menyendiri adalah kunci bagi Firdaus untuk berfikir lebih baik, kalaupun dia mau menyelesaikannya dengan cara lain pasti dia sudah menghampiri pemuda tadi dan memberinya pelajaran. Tapi, itu akan membuat cintranya semakin buruk dan itu akan berpengaruh pada Icha.
Firdaus tau, bahwa saat pemuda tadi menyatakan perasaannya ke Icha, Icha menolaknya. Tapi, apakah dirinya juga pantas untuk Icha?. Bahkan dari awal pernikahan mereka Firdaus selalu membuat Icha menangis bahkan sakit hati. Tidak mungkin dia melepaskan Icha semudah itu, dia sangat mencintai Icha. Bahkan saat melihat Icha dengan pemuda lain, itu langsung membuat hati nya bergemuruh.
"Woy! Bolos enggak ngajak - ngajak lo, parah." Ucap Rezfa yang baru saja datang, tapi itu tidak membuat Firdaus bergerak sedikitpun.
Awalnya saat di kelas tadi Firdaus izin ke toilet, tapi tak kunjung kembali. Mereka curiga ada sesuatu yang terjadi pada Firdaus. Pasalnya, dia tidak pernah ke rooftop sendirian, apalagi untuk menyendiri di jam pelajaran, pasti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.
"Kenapa lo?." Tanya Hanan seraya duduk di samping Firdaus.
"Enggak papa." Jawab Firdaus sekenanya.Rezfa tertawa, "lo fikir gue bego bisa dikibulin sama lo. Kita temenan enggak cuma satu hari dua hari, kita udah lama temenan. Gue apal banget sikap lo."
"Menurut kalian, gue sama Icha cocok enggak sih?." Tanya Firdaus.
"Lo kenapa nanya gitu? lo ada masalah lagi sama Icha?." Tanya Hanan."Jawab aja enggak usah banyak tanya!." Ucap Firdaus dengan nada kesal.
"Lo itu cocok kok sama Icha, iya enggak nan?." Ucap Dylan.
"Iya, tapi lo kenapa tiba - tiba nanya gitu?." Tanya Hanan."Tadi gue abis beli makanan buat Icha, terus gue mau samperin dia ke kelas nya. Tapi, waktu gue lewat perpustakaan, gue liat dia sama cowok, dan cowok itu nembak Icha. Gue tau Icha nolak tapi, gue takut kalo Icha sampe pergi dari gue." Jelas Firdaus.
"Icha enggak akan pergi dari lo, kalo misalkan Icha mau pergi dari lo, dari awal juga dia bakal pergi dan enggak akan peduli sama lo. Icha itu sayang banget sama lo, buktinya walaupun lo sakitin dia berkali - kali dia tetep sayang sama lo. Lo enggak boleh pesimis, jadiin ini motivasi buat lo jadi lebih baik lagi. Kalau lo lemah gini malah nanti buat dia seneng, karena dia punya peluang buat deketin Icha." Ucap Hanan.
"Bener tuh apa yang dibilang Hanan, lo harus buktiin kalau lo pantes buat Icha." Ucap Dylan.
"Oke, gue enggak akan nyerah gitu aja. Icha itu milik gue, dan cuma milik gue. Gue bakal terus jagain dia dan akan selalu ada buat dia." Ucap Firdaus.
"Gitu dong, itu baru namanya Firdaus." Ucap Dylan seraya menepuk pundak Firdaus.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANA UHIBBUKA FILLAH (End)
Teen Fiction🚫 DON'T COPY MY STORY PLEASE❗🚫 "Wahai habibi ku, mencintai mu adalah suatu hal terberat dalam hidup ku. Banyak yang harus aku korbankan untuk membuat kamu menerima ku dalam kehidupan mu. Maaf jika aku telah lancang masuk ke dalam kehidupan mu dan...