32

92 12 0
                                    

         💖 HAPPY READING 💖

Di kelas lain

"Kamu izin karena apa cha?."

"Sepupu aku ada yang sakit, jadi aku nemenin dia di rumah sakit."

"Yaaa, aku sendirian deh. Tapi, tugas kamu sama kak Alif yang waktu itu gimana?."

"Aku udah bilang kok ke kak Alif, katanya nanti aja kalo aku udah masuk sekolah."

"Ouh gitu, ya udah deh aku tutup ya telpon nya. Assalamu'alaikum."

"Iya, Wa'alaikumsalam."

Karena hari ini di kelas sedang tidak ada guru, jadi Syifa bisa menelfon Icha. Dan tak lama kemudian, bel istirahat pun berbunyi. Lalu Syifa pergi ke kantin.

Suasana di kantin sangat ramai. Saat Syifa sedang mengantri untuk membeli makanan dan minuman, ada seseorang yang tidak sengaja menyenggol Syifa dari depan. Dan alhasil, Syifa pun terdorong ke belakang dan hampir jatuh. Tapi Syifa tidak sampai jatuh, karena ternyata di belakang Syifa ada seseorang yang menahan badannya. Orang yang berada di belakang Syifa adalah orang belakangan ini dekat dengan nya, siapa lagi kalau bukan Hanan.

"Lo enggak papa?." Tanya Hanan.
"Enggak papa, makasih ya kak." Balas Syifa tersenyum.

"Maaf ya kak saya enggak sengaja."

"Iya enggak papa kok." Ucap Syifa.

"Kenapa setiap gue di deket lo, lo selalu kena musibah. Waktu di UKS lo jatuh, waktu abis dari toko buku lo hampir keserempet. Dan sekarang lo hampir jatuh. Apa gue jauh - jauh aja ya dari lo supaya lo aman." Ucap Hanan.
"Jangan!." Refleks Syifa seketika.
"Kenapa? Lo enggak mau ya jauh - jauh dari gue." Goda Hanan.

"Apaan sih, enggak kok. Tadi tuh, ada yang nginjek kaki aku jadi aku refleks bilang jangan." Ucap Syifa tersenyum kikuk.
"Bohong nya ketahuan banget sih." Balas Hanan dengan senyuman mautnya.
"Orang aku enggak bohong kok." Ucap Syifa.
"Masaa?." Goda Hanan.
"Apaan sih kak." Ucap Syifa tersenyum malu.

"Pokoknya gue mau bareng - bareng terus sama lo. Gue enggak bakal biarin orang lain deket sama lo kecuali gue. Cuma gue yang boleh ada di samping lo dan ngelindungin lo." Batin Hanan.

Tanpa mereka sadari, antrian di depan mereka ternyata sudah selesai.

"Mau pesan apa?."

"Es teh manis satu." Ucap Hanan dan Syifa bersamaan.
"Bisa samaan gitu ya." Ucap Syifa tertawa kecil.
"Jodoh kali." Balas Hanan membuat Syifa malu.

"Ada yang mau di pesan lagi?."

"Siomay nya satu, enggak pedas." Ucap Syifa.
"Bakso komplit satu, pedas." Ucap Hanan.

Dan tak lama kemudian, pesanan mereka pun sudah jadi dan sekarang mereka mencari tempat duduk.

"Duduk disitu aja yuk." Ajak Hanan dan Syifa mengangguk.
"Kok lo sendirian sih, temen lo enggak masuk lagi?." Tanya Hanan.
"Iya, dia bilang sepupunya masuk rumah sakit jadi dia nemenin." Ucap seraya mengunyah makanan nya.

"Hmm...Pulang sekolah nanti lo sibuk enggak?." Tanya Hanan.
"Enggak, emangnya kenapa?." Balas Syifa.
"Lo mau enggak temenin gue ke rumah sakit?." Tanya Hanan.
"Kenapa ngajak nya aku, kenapa enggak sama temen - temen kakak aja." Balas Syifa.

"Ya...gue bosen aja kalo sama mereka terus. Lagian juga mereka suka asik sama dunia mereka sendiri. Enggak ada yang bisa gue ajak ngobrol soalnya temen gue yang sakit masih belum sadar. Kalo lo bareng gue kan gue bisa ngobrol sama lo." Jelas Hanan.

"Semoga aja alesan gue masuk akal dan Syifa mau nemenin gue." Batin Hanan.

"Oh gitu, ya udah deh aku temenin. Daripada aku di rumah enggak ada kerjaan." Ucap Syifa dan Hanan pun tersenyum senang.

Setelah sepulang sekolah, Hanan dan Syifa pun pergi untuk membeli buah, makanan ringan dan juga minuman. Oh yaa, jangan lupakan juga Dylan dan Rezfa yang menjadi nyamuk di antara mereka.

"Ini buat lo." Ucap Hanan seraya memberikan Syifa paper bag yang berisi jajanan dan minuman.
"Enggak usah kak." Balas Syifa.
"Enggak papa, ini tanda terimakasih gue karena lo udah mau nemenin gue." Ucap Hanan.
"Enggak usah kak, aku ikhlas kok nemenin kakak." Balas Syifa.
"Kalo lo enggak mau terima, besok - besok gue enggak mau ketemu dan ngobrol sama lo lagi." Ucap Hanan dan Syifa pun langsung mengambil paper bag tersebut dengan cepat.

"Aduhh Syifa! Kenapa kamu ambil sih, mana cepet banget lagi ngambil nya. Kan keciri banget kalo kamu enggak mau jauh - jauh dari kak Hanan." Batin Syifa.

"Buset, cepet amat ngambil nya. Segitu enggak mau nya lo jauh - jauh dari nih orang. Gue saranin lo ke orang pinter deh, kayaknya lo dipelet sama nih orang." Ucap Rezfa dan langsung mendapat tatapan tajam dari Hanan.
"Maklum Rez, lagi bucin - bucin nya." Balas Dylan.

"Ini kapan ke rumah sakit nya ya?." Tanya Syifa menghentikan keributan ketiga sahabat tersebut.
"Oh iya, ayo." Ajak Hanan dan Syifa pun menaiki boncengan motor Hanan.

Tak lama kemudian mereka pun pergi ke rumah sakit untuk menjenguk Firdaus.

                            🌸🌸

Di rumah sakit

"بَيۡنَهُمَا بَرۡزَخٌ لَّا يَبۡغِيٰنِ‌ۚ‏

فَبِاَىِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ

يَخۡرُجُ مِنۡهُمَا اللُّـؤۡلُـؤُ وَالۡمَرۡجَانُ‌ۚ‏

فَبِاَىِّ اٰلَاۤءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبٰنِ"

Saat Icha sedang mengaji di samping Firdaus, tiba - tiba tangan Firdaus mulai bergerak.

"Kak, kak Fir ini Icha. Ayo buka mata kakak." Ucap Icha seraya memegang tangan Firdaus.
"Ze..zea.." Ucap Firdaus lirih.
"Aku Icha kak, bukan Zea." Ucap Icha sambil menangis.

Dan tak lama kemudian, Hanan dan yang lainnya pun datang.

"Assalamu'alaikum ya ahli neraka." Ucap Rezfa saat memasuki ruangan Firdaus.
"Mulut lo minta gue amplas ya." Balas Dylan seraya menepak kepala Rezfa.
"Lo berdua bisa diem enggak sih, kasian tuh Firdaus." Ucap Hanan.

"Assalamu'alaikum." Ucap Syifa saat memasuki ruangan. Dan alangkah kaget nya Syifa saat melihat Icha ada disana.
"Syifa." Ucap Icha terkejut.
"Icha." Ucap Syifa.

ANA UHIBBUKA FILLAH  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang