26

157 14 0
                                        

         💖 HAPPY READING 💖

Tanpa Icha dan Alif sadari, Firdaus sejak tadi memperhatikan mereka dari jauh. Tapi Firdaus masih bisa mendengar percakapan mereka.

"Lo ngeliatin apaan?." Tanya Dylan.
"Enggak, gue enggak liatin apa - apa." Balas Firdaus.
"Ke rooftop yok." Ajak Rezfa.
"Kuyy." Ucap Dylan.

Mereka bertiga pun pergi ke rooftop.

"Lan, cepetan napa. Gue keburu ketembak ini."

"Sabar elah, lo fikir gue lagi enggak ngelawan musuh."

"Jagoan gue ketembak anjir, Gara - gara lo nih kelamaan."

"Kalo karena lo nya yang enggak pro kenapa harus nyalahin gue."

Dibalik keributan Dylan dan Rezfa yang sedang bermain game, disitu ada Firdaus yang sedang melamun.

FLASHBACK ON

"Sebisanya kak Alif aja." Balas Icha.
"Besok aja gimana?." Tanya Alif dan Icha mengangguk.

"Cha, rambut kamu keluar." Ucap Alif saat melihat rambut Icha yang sedikit keluar dari jilbabnya.
"Astagfirullah." Balas Icha sambil mencoba merapihkan nya tapi tidak bisa.

"Maaf." Ucap Alif sambil memasukkan rambut Icha ke dalam jilbabnya.
"Makasih banyak ya kak." Balas Icha.
"Iya sama - sama. Lain kali di pake dalaman kerudung nya." Ucap Alif.
"Tadi pagi aku bangun nya kesiangan jadi lupa deh kalo belum pake dalaman kerudung nya." Jelas Icha.

"Karena kesiangan atau kamu nya yang lupa? Kamu kan pelupa." Ledek Alif.
"Aku enggak pelupa ya." Ucap Icha sambil mencubik pelan lengan Alif.

"Aduhhh, aku dicubit sama beruang." Ledek Alif seraya tertawa kecil.
"Aku enggak segemuk itu ya." Ucap Icha dengan wajah cemberut.

"Lucu banget sih pipinya, mau aku gigit deh jadinya." Ucap Alif seraya mencubit kedua pipi Icha.
"Sakit kak." Balas Icha.
"Ciee..pipinya merah, hahaha." Ucap Alif seraya tertawa.
"Sakit tau enggak." Ucap Icha cemberut.
"Iya iya, maaf deh." Balas Alif seraya memasang wajah memelas sambil memegang kedua telinganya.

"Jadi inget dulu deh. Setiap aku punya es krim kak Alif pasti selalu minta, dan kalo aku enggak kasih kak Alif pasti pura - pura nangis." Ucap Icha seraya tertawa kecil.
"Dan sekarang anak kecil itu udah besar." Balas Alif seraya sekilas mengelus kepala Icha.

FLASHBACK OFF

"Tuh cowok bukannya anak kelas sebelah ya? Ngapain coba tuh cowok tuh deket - deket sama Icha. Kok gue jadi kepikiran Icha sih. Bodoh amat, mau dia sama cowok kek mau dia ngapain kek, bodoh amat. Gue enggak punya urusan sama tuh orang." Batin Firdaus.

                           🌸🌸

Di rumah Firdaus

"Hari ini aku udah masakin semua makanan kesukaan kak Fir. Semoga aja kak Fir pulangnya cepet." Ucap Icha tersenyum.

Dan seketika Icha teringat perkataan Firdaus.

"Gak makasih. Gue mau makan di luar aja, enggak nafsu gue makan masakan lo."

"Aku baru inget kalo kak Fir enggak pernah mau makan masakan aku. Tapi, terus semua makanan ini gimana? Masa iya aku sendirian yang makan, kan enggak mungkin." Ucap Icha menghelah nafas pasrah.

Dan saat itu juga, Icha mendengar suara pintu yang di buka.

"Itu pasti kak Fir." Ucap Icha. Lalu Icha pun menghampiri Firdaus.
"Kakak pasti lapar kan? Ayo makan dulu." Lanjut Icha sambil tersenyum manis.

"Berapa kali sih gue harus bilang ke lo, gue enggak mau makan masakan lo!." Bentak Firdaus membuat jantung Icha menjadi sakit.

"Oh iya, mending lo kasih aja tuh makanan lo itu ke cowok kesayangan lo." Lanjut Firdaus.
"Cowok kesayangan?." Tanya Icha bingung.
"cowok yang waktu istirahat tadi lo temuin." Balas Firdaus.
"Maksud kakak, kak Alif?." Tanya Icha.
"Harus banget lo sebut namanya." Ucap Firdaus.

"Kak Alif itu cuma temen aku kak, enggak lebih. Tapi kok kakak tau kalo aku tadi sama kak Alif? Kakak ngikutin aku?." Ucap Icha.
"Idihh, kurang kerjaan banget gue ngikutin lo." Balas Firdaus.

"Kan cuma nanya. Kakak cemburu ya liat aku sama kak Alif?." Ucap Icha.
"Apa? Gue cemburu? Justru gue seneng kalo lo deket sama cowok lain, karena lo enggak bakal deketin gue lain." Balas Firdaus.

"Kok kakak gitu sih." Ucap Icha menunduk.
"Kenapa emangnya?, gue emang gak suka sama lo dan gue juga gak mau lo jadi istri gue. Tapi, coba deh lo bayangin. Emang ada ya cewek yang udah punya pasangan tapi deket - deket sama cowok lain. Mana pake ketawa - ketawa lagi, enggak cocok tau enggak sama jilbab lo. Gue yakin, cowok di luar sana juga enggak mau sama lo. Luar nya aja alim tapi dalem nya busuk." Ucap Firdaus lalu pergi ke kamar nya.

Icha yang mendengar perkataan menyakitkan itu hanya bisa menunduk dan menangis.

"Sekali aja kak, sekali aja. Bisa enggak kakak enggak buat hati aku sakit denger perkataan kakak." Batin Icha.

Dan tak lama kemudian, Firdaus keluar dari kamar nya dengan pakaian rapih dan wangi.
Melihat Firdaus yang datang, Icha segera menghapus air matanya.

"Kakak mau kemana?." Tanya Icha.
"Bukan urusan lo." Balas Firdaus lalu pergi keluar dengan membanting pintu cukup keras, dan itu membuat Icha terkejut.

"Astagfirullah." Ucap Icha

ANA UHIBBUKA FILLAH  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang