💖 HAPPY READING 💖
"Assalamu'alaikum." Ucap Icha saat memasuki rumah nya.
"Heh." Ucap Firdaus yang tiba - tiba menghampiri Icha.
"Wa'alaikumsalam kak bukannya heh, emangnya aku maling." Balas Icha.
"Iya lo itu maling. Lo udah ngambil kehidupan gue yang seharusnya buat Zea." Ucap Firdaus dengan sinis."Jadi cewek itu namanya Zea." Batin Icha.
"Tapi kan bukan aku yang minta nikah sama kakak." Ucap Icha.
"Terserah deh. Gue cuma mau ngasih tau lo kalo tadi ayah lo nelfon gue dan nyuruh kita ke rumah nya karena keluarga lo sekarang ada di Jakarta." Ucap Firdaus sambil duduk di kursi ruang tamu.
"Beneran?." Balas Icha sumringah lalu duduk di samping Firdaus dan tanpa sadar Icha memegang tangan Firdaus.
"Enggak usah pegang - pegang. Lo fikir gue bercanda apa?." Ucap Firdaus lalu menghempaskan tangan Icha.
"Ya kan refleks. Terus kita kesana nya kapan? Aku udah kangen banget sama mereka." Balas Icha.
"Sabar elah ntar juga pasti kesana. Dan satu lagi, jangan sampe lo bilang ke siapa pun kalo gue jahat sama lo. Kalo sampe lo ngomong, lo tau sendiri kan apa akibatnya?." Ucap Firdaus dan Icha pun mengangguk lalu Firdaus pergi dari sana.
🌸🌸
Syifa dan Hanan pun sudah sampai di sebuah toko buku. Dan sekarang mereka sedang mencari buku yang ingin Syifa beli.
"Itu dia buku nya." Ucap Syifa sumringah dan mencoba mengambil buku itu tapi tidak bisa karena letak bukunya cukup tinggi. Lalu Hanan yang berada tepat di belakang Syifa pun mengambil buku itu.
"Nih, makanya jadi cewek tuh jangan pendek - pendek." Ledek Hanan.
"Aku enggak pendek ya, yang bener tuh jangan tinggi - tinggi kayak kakak. Kakak tuh orang atau tiang listrik sih." Balas Syifa lalu pergi duluan. Hanan yang ada di belakang nya pun tanpa sadar tersenyum dan menggelengkan kepalanya.Setelah membayar buku nya Syifa keluar dari toko dan berdiri di pinggir jalan untuk menunggu angkot. Sedangkan Hanan ke parkiran untuk mengambil motor nya.
"Cepet banget jalan nya. Ngambek nih ceritanya?." Ucap Hanan.
"Enggak." Balas Syifa dengan pandangan ke depan.
"Ya udah ayo naik." Titah Hanan.
"Enggak usah, aku mau naik angkot aja." Balas Syifa.
"Tadi katanya enggak ngambek, tapi kok muka nya cemberut." Ucap Hanan.
"Orang aku enggak ngambek kok. Mending kakak pulang aja deh dan makasih banyak karena udah anterin aku. Lain kali aku ganti ongkos bensinnya." Balas Syifa sambil menyatukan tangannya di depan dada.Dan tiba - tiba ada sebuah mobil yang melaju kencang dan hampir menyerempet Syifa. Hanan yang melihat itu pun langsung menarik Syifa. Dan Syifa pun menubruk dada Hanan.
"Woyy kalo nyetir tuh pelan - pelan, bisa nyetir enggak sih?." Teriak Hanan pada mobil tersebut walaupun mobil itu sudah berjalan cukup jauh.
"Lo enggak papa kan?." Ucap Hanan sambil memandang wajah Syifa yang sedikit tegang.
"Aku enggak papa kok. Makasih banyak ya kak. Kalo tadi kakak enggak narik aku, aku mungkin udah keserempet." Ucap Syifa."Syukur deh kalo lo enggak papa, ayo sekarang lo gue anter pulang." Ucap Hanan dan Syifa mengangguk.

KAMU SEDANG MEMBACA
ANA UHIBBUKA FILLAH (End)
Teen Fiction🚫 DON'T COPY MY STORY PLEASE❗🚫 "Wahai habibi ku, mencintai mu adalah suatu hal terberat dalam hidup ku. Banyak yang harus aku korbankan untuk membuat kamu menerima ku dalam kehidupan mu. Maaf jika aku telah lancang masuk ke dalam kehidupan mu dan...