15

91 11 0
                                    

       💖 HAPPY READING 💖

1 bulan kemudian..

Hari - hari Icha dan Firdaus terus mengalami perubahan. Tapi bukan perubahan baik, justru perubahan yang semakin memburuk. Firdaus malah semakin menjauhi Icha. Setiap Icha bertanya pada Firdaus, Firdaus tidak pernah menjawabnya. Jangan kan menjawab pertanyaan Icha, melihat Icha di depannya saja dia enggan. Seringkali Icha melihat Firdaus bersama dengan gadis lain bahkan berpelukan. Sedangkan Icha yang sudah jelas istri nya sendiri tidak pernah di peluk. Firdaus bahkan tidak pernah berbicara pelan pada Icha. Selain itu, Firdaus juga jarang pulang ke rumah. Setiap mau tidur Icha selalu menangis, Icha sadar bahwa dirinya sudah membuka hatinya untuk Firdaus saat pertama kali Firdaus menjadi suaminya.

Jam sudah menunjukkan pukul 22:30 wib tapi Firdaus belum juga sampai di rumah. Icha takut jika terjadi apa - apa pada Firdaus. Icha terus saja mondar - mandir di depan pintu menunggu Firdaus pulang. Dan sampai akhirnya....

Tok..tok..tok.

Suara ketukan pintu membuat Icha langsung membuka pintu nya.

"Alhamdulillah akhirnya kakak pulang juga, kakak abis darimana sih kok baru pulang?." Tanya Icha.
"Lo tuh sebenernya punya telinga enggak sih? Atau lo tuli? Gue udah sering bilang ke lo jangan pernah ngurusin hidup gue, lo ngerti enggak sih! Udah sana!." Bentak Firdaus sambil mendorong Icha lalu pergi ke kamar nya.

"Hiks..hiks.. emangnya salah ya kalo aku khawatirin kakak?." Ucap Icha lirih.

                            🌸🌸

Hari ini Icha dan Syifa pergi ke perpustakaan untuk meminjam beberapa buku karena ada tugas literasi.

"Cha, kamu udah belum nyari bukunya?." Tanya Syifa.
"Iya udah." Balas Icha.

Setelah dari perpustakaan, Icha dan Syifa pun pergi ke kelas untuk menyimpan bukunya. Saat sedang menuruni tangga, ada seseorang yang menabrak Icha dan Syifa dari belakang dan membuat semua buku yang mereka bawa jatuh dan menimpa orang yang ada di depannya dan orang itu terjatuh dari tangga. Orang yang jatuh itu adalah Zea, pacar gelapnya Firdaus. Dan Icha mengenali gadis itu karena gadis itu sering bersama Firdaus, tapi Icha tidak tau siapa namanya.

"Astagfirullah." Ucap Icha sambil membantu Zea bangun.
"Maafin kami ya, kami enggak sengaja. Biar saya obatin di UKS ya." Ucap Icha dengan nada bersalah dan Icha melihat ada memar di lengan Zea.

"Heh! Lo punya mata enggak sih! Kalo jalan tuh yang bener, sakit nih!." Bentak Zea.
"Maaf kami enggak sengaja, tadi ada orang yang nabrak kami. Ayo biar saya bantu obatin" Jelas Syifa.

"Hahaha, kasian banget. Pasti sakit ya."

"Sakitnya sih enggak seberapa, malu nya itu lho, hahaha."

Ada beberapa murid yang melewati tangga dan menertawakan Zea.

"Gara - gara kalian gue di ketawain tau enggak." Ucap Zea sinis.

"Sekali lagi maaf ya kami enggak sengaja." Ucap Icha.
"Maafin ya." Ucap Syifa.

"Liat aja nanti, gue bakal buat perhitungan sama kalian." Ucap Zea sinis lalu pergi dari sana. Icha dan Syifa pun mengambil buku - bukunya yang jatuh.

"Dia kan cewek yang sering bareng sama kak Firdaus. Kalo dia sampai bilang ke kak Firdaus gimana ya? Aku bisa di marahin lagi nanti." Batin Icha.

                           🌸🌸

Di rooftop sekolah.

"Sayangg." Panggil Zea yang tiba - tiba datang.

"Eh copot copot." Rezfa yang sedang bermain game hp nya hampir jatuh karena terkejut mendengar teriakan Zea.
"Hadehh mak lampir datang." Ledek Dylan dan langsung mendapat tatapan tajam dari Firdaus.

"Kenapa heem?." Tanya Firdaus sambil menyelipkan anak rambut Zea ke telinga.
"Liat nih." Ucap Zea sambil menunjukkan lengannya yang memar.

"Ini kenapa sayang? Kamu jatoh? Atau ada yang nyakitin kamu? Kalo ada yang nyakitin kamu bilang sama aku siapa orang nya biar aku bales." Tanya Firdaus beruntun.
"Tadi waktu aku lagi naik tangga ada dua orang yang jatuhin buku ke kepala aku jadi aku jatuh. Mana ada yang ngetawain aku lagi, aku kan malu." Ucap Zea memasang wajah cemberut sambil memeluk Firdaus.

"Orang yang buat kamu jatuh cewek atau cowok?." Tanya Firdaus melepaskan pelukan Zea.
"Cewek." Balas Zea.
"Ciri - ciri nya?." Tanya Firdaus.
"yang satu pake jilbab, pake cincin, tadi aku sempet liat nama nya tapi kurang jelas. Kalo enggak salah depannya Aisyah deh. Kalo yang satu nya aku enggak tau namanya" Jelas Zea

"Aisyah? Liat aja nanti di rumah." Batin Firdaus.

"Ya udah ayo aku obatin di UKS." Ucap Firdaus dan Zea mengangguk.

ANA UHIBBUKA FILLAH  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang