33

86 12 0
                                    

         💖 HAPPY READING 💖

"Syifa." Ucap Icha terkejut.
"Icha." Ucap Syifa.

"Kamu bilang ke aku kamu lagi nemenin sepupu kamu, kok kamu ada disini. Emangnya dia sepupu kamu?." Tanya Syifa mengintimidasi.
"Gue juga penasaran deh sama lo. Perasaan Firdaus enggak pernah cerita tuh kalo sepupu nya sekolah di sekolah yang sama." Ucap Dylan.

"Sebenernya-." Ucap Icha menggantungkan kalimatnya.
"Sebenernya apa cha?." Tanya Syifa.
"Aku..aku sama kak Firdaus...Sebenernya udah nikah." Jelas Icha takut seraya menutup matanya.
"APA!." Teriak Dylan dan Rezfa bersamaan.
"Hah." Ucap Hanan bingung.
"Maksud kamu apa cha? Coba jelasin." Ucap Syifa.

"Waktu itu aku sama kak Firdaus di jodohin sama orang tua kami karena orang tua sama kakak aku tinggal di luar kota untuk beberapa tahun dan aku enggak sepupu di sini. Aku enggak dibolehin ikut sama ayah aku, katanya sekolah aku tinggal sebentar lagi sayang kalo misalkan aku pindah. Terus juga kak Firdaus nikah sama aku karena keinginan orang tua sama oma nya. Oma nya kak Firdaus lagi kritis, dan oma mau banget liat cucu satu - satunya nikah." Jelas Icha.

"Jadi lo berdua di jodohin gitu? kenapa enggak ditolak?." Ucap Dylan.
"Apa bukti nya kalo kalian beneran nikah." Ucap Syifa.

Icha pun mengambil Hp nya dan menunjukkan foto pernikahan.

"Aku cuma bisa liatin foto ini sama cincin yang ada di tangan aku sama kak Firdaus. kalo aku bisa nolak udah aku tolak, tapi sayangnya aku sama kak Fir enggak bisa berbuat apa - apa." Ucap Icha sambil menunjuk cincin yang terpasang di jari Firdaus.
"Sumpah gue masih belum percaya kalo lo berdua udah nikah." Ucap Rezfa seraya mengusap - usap kepalanya.

"Kenapa kamu bohong sama aku cha? Kita itu sahabat cha, enggak boleh ada rahasia." Ucap Syifa dan tanpa sadar air matanya mulai turun.
"Aku minta maaf Syif, maafin aku. Bukannya aku enggak mau bilang, aku cuma belum siap buat bilang ke kamu, maafin aku Syif." Balas Icha seraya memeluk Syifa.

Tanpa mereka sadari, ternyata Firdaus sudah membuka matanya sejak Icha menjelaskan semuanya.

"Haa..na..nan." Ucap Firdaus lirih.
"Fir." Melihat Firdaus sadar, Hanan pun langsung mendekati Firdaus.
"Lo udah sadar." Ucap Dylan.
"Alhamdulillah kak Fir udah sadar, terimakasih ya Allah." Ucap Icha.

"Gu..gue..sa..sama..-" belum selesai Firdaus bicara, Hanan langsung memotong omongan nya.
"Lo diem aja enggak usah ngomong. Gue bakal sebutin A-Z, dan lo kedipin mata lo di huruf yang lo mau." Ucap Hanan seraya membuka Hp nya.

Dan ternyata yang ingin Firdaus katakan adalah
"Gue sama Icha emang udah nikah. Jangan kasih tau Zea. Gue takut dia kecewa. Biarin aja dia tau sendiri dari mulut gue. Hari ini dia pasti nyariin gue kan? Kalo dia tau kejadian tadi malem, dia pasti marah banget. Jangan kasih tau Zea ya kalo gue kecelakaan."

"Iya lah, secara dia kan enggak bisa jauh - jauh dari lo." Ucap Rezfa.
"Lo udah nikah tapi lo punya pacar, sebenernya lo pilih siapa sih?." Ucap Hanan.

Pertanyaan Hanan tadi langsung membuat hati Icha sakit. Karena Icha tau, jika seandainya Firdaus bisa berbicara dia pasti akan mengatakan dia lebih memilih Zea dari pada Icha.

"Tega lo, nikah kaga bilang - bilang gue. Gue kan jadi enggak bisa makan gratis." Ucap Rezfa.
"Enggak usah pura - pura miskin lo. Bokap lo pengusaha ya btw." Ucap Dylan.

"Syif, maafin aku ya." Ucap Icha sambil memegang tangan Syifa.
"Iya aku maafin, lain kali kalo ada apa - apa bilang cha jangan diem aja." Balas Syifa.
"Iya iya, abis nya aku belum siap bilang ke kamu, jadi aku milih diem." Ucap Icha lalu Syifa menyadongkan tangannya ke Icha.
"Apa?." Tanya Icha bingung.
"Karena aku enggak kamu undang dan enggak bisa makan gratis, jadi aku minta uang nya aja." Ucap Syifa tersenyum.

"Syifaa." Balas Icha.
"Hehehe, bercanda cha. Aku enggak nyangka deh kalo Icha aku ternyata udah besar." Goda Syifa seraya menyenggol bahu Icha pelan.
"Apaan sih." Balas Icha tersenyum malu.
"Ciee blushing." Goda Syifa lagi.
"Diem enggak, atau aku cubit nih." Ucap Icha sambil mencubit baju Syifa.

"Iya iya." Balas Syifa.
"Oh iya, kok kamu bisa kesini sih?." Tanya Icha.
"Aku di ajak sama kak Hanan." Balas Syifa.
"Oh gitu, jadi kalo aku enggak ada kamu ditemeninnya sama kak Hanan." Goda Icha.
"Enggak." Ucap Syifa asal.
"Enggak salah lagi, hahaha." Balas Icha.
"Apaan sih cha, cerita ngebales yang tadi nih." Ucap Syifa.
"Hehehe, bercanda Syif." Balas Icha.

"Oh iya, lo tau enggak Fir, belakangan ini tuh si Hanan deket banget sama temen istri lo. Nyanyi di taman belakang sekolah, makan bareng, bahkan ngajak kesini." Ucap Dylan.
"Awas aja lo kalo ntar nikah enggak ngundang kita." Ucap Rezfa. Hanan pun lalu menempelkan punggung tangannya ke dahi Rezfa.
"Pantes aja segle, badan nya panas ternyata." Ucap Hanan.
"Sialan lo." Balas Rezfa.

"Tuhkan, kamu aja ngerahasian itu dari aku." Ucap Icha cemberut.
"Yaa, aku pikir buat apa coba aku cerita ke kamu. Lagian kan enggak terlalu penting juga buat di ceritain cha" Balas Syifa.
"Pantes aja kamu sering senyum - senyum sendiri, ternyata lagi mikirin kak Han-." Belum selesai Icha bicara, Syifa langsung membungkam mulut Icha sebelum Icha bicara lebih banyak lagi.
"Diem cha." Bisik Syifa.

"Rez, pergi aja yok. Salah tempat kita." Ajak Dylan.
"Apalah daya ku yang seperti sosis kanzler." Ucap Rezfa.
"Maksudnya?." Tanya Syifa.
"Single." Ucap Rezfa.

Ruangan tersebut pun akhirnya penuh dengan candaan dan godaan yang di tujukan untuk Hanan dan Syifa.

ANA UHIBBUKA FILLAH  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang