17

84 12 0
                                    

         💖 HAPPY READING 💖

Kringgg...

"Karena bel istirahat sudah bunyi, kalian boleh istirahat. Ibu permisi ya, Assalamu'alaikum." Ucap ibu Devi lalu keluar dari kelas.
"Wa'alaikumsalam" jawab semua murid.

"Ke kantin yuk cha." Ajak Syifa pada Icha.
"Iya. tapi sebentar ya tanggung tinggal 2 soal lagi, sayang kalo di kerjain di rumah. Ucap Icha yang sedang mengerjakan tugasnya.

"Ya udah, kalo gitu aku ke kamar mandi dulu ya. Kamu disini aja." Ucap Syifa dan Icha mengangguk.

                           🌸🌸

"Aduhh pinggang gue encok nih gara - gara lo berdua." Ucap Firdaus sambil memegang pinggang nya.
"Kaki gue juga rasanya kayak mati rasa." Ucap Dylan dengan jalan sedikit pincang.
"Air mana air, haus banget sumpah. Pokoknya gue mau beli es sepuluh gelas." Ucap Rezfa.
"Rese banget sih lo berdua." Ucap Hanan dan menendang kaki Rezfa.
"Lo pada kalo mau ke kantin duluan aja, gue mau ke kamar mandi dulu." Ucap Hanan.

                          🌸🌸

Saat keluar dari kamar mandi, Syifa bertemu Zea yang juga hendak ke kamar mandi.

"Eh ketemu lagi. Temen alim lo kemana, kok enggak bareng?." Ucap Zea.
"Mau apa kamu nyariin temen aku?." Balas Syifa.
"Sebenernya gue mau balas dendam sama kalian karena udah buat gue jatuh dan buat tangan gue yang lembut ini jadi memar. Enggak cuma itu aja, kalian juga udah buat gue malu.Tapi karena cuma lo yang ada disini, gue balas dendam nya sama lo dulu aja." Ucap Zea dengan seringai.
"Jangan macem - macem ya sama aku. Lagian juga kami udah minta maaf, kamu nya aja yang enggak ladenin." Ucap Syifa.

Tiba - tiba Zea mencengkeram leher Syifa.

"Enggak takut lo sama gue." Ucap Zea.
"Buat apa aku takut sama kamu." Balas Syifa.
"Lo tuh emang bener - bener ya." Geram Zea lalu menampar pipi Syifa dan Syifa pun terjatuh. Kepala Syifa membentur ujung kursi dan membuat pelipis nya luka.

"Awwhhh." Rintih Syifa.
"Gimana? Sakit ya? Atau kurang sakit? Io tau enggak, ini masih belum seberapa sama yang gue alamin!." Teriak Zea dan hendak menampar pipi Syifa lagi. Tapi, tiba - tiba ada seseorang yang menahan tangan Zea.

"Gue paling benci liat cewek kasar. Lo tuh udah alay, enggak usah kasar kenapa. Gue heran deh, kenapa bisa - bisa nya Firdaus pacaran sama cewek kayak lo." Ucap Hanan sambil mencengkeram pergelangan tangan Zea.

"Lepasin tangan gue atau gue bakal bilang ke Firdaus. Asal lo tau ya, dia sama temennya tuh udah buat gue jatuh dari tangga dan buat gue malu." Ucap Zea.

"Tapi kan kami udah minta maaf, kamu nya aja yang langsung pergi." Ucap Syifa lalu bangun dari duduk nya.

"Denger kan, dia udah minta maaf tapi lo nya malah pergi." Ucap Hanan.
"Tetep aja gue enggak terima." Ucap Zea.

"Mendingan sekarang lo pergi deh, sebelum tangan gue melayang nampar pipi lo." Ucap Hanan.
"Gue bakal aduin lo ke Firdaus. Dan lo, tunggu aja pembalasan dari gue." Balas Zea dan pergi dari sana.

"Lo enggak papa?." Tanya Hanan pada Syifa.
"Aku enggak papa kok, makasih banyak ya kak" Balas Syifa tersenyum.
"Iya sama - sama. Eh bentar, pelipis lo kayanya luka deh. Biar gue bantu obatin ya." Ucap Hanan.
"Enggak usah kak makasih, aku bisa obatin sendiri kok." Balas Syifa.
"Enggak papa kok, ayo ke UKS." Ucap Hanan dan menggandeng tangan Syifa untuk ke UKS.

ANA UHIBBUKA FILLAH  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang