💖 HAPPY READING 💖
"Anak ibu mengalami pendarahan di bagian kepala karena kulit kepala nya robek cukup dalam dan mengalami sedikit keretakan pada tengkorak bagian kanannya. Tapi ibu dan bapak tenang saja ya, karena pasien sudah kami tangani. Dan sekarang kami membutuhkan donor darah O karena pasien kekurangan darah akibat pendarahan tersebut. Dan stok darah O di tempat penyimpanan darah hanya tinggal 1."
"Tapi anak saya tidak hilang ingatan kan dok?." Tanya mama dengan penuh rasa khawatir.
"Tenang saja bu, anak ibu tidak mengalami hilang ingatan.""Dok, ambil darah saya saja. Darah saya O." Ucap Icha.
"Enggak usah sayang, biar papa aja yang donor darah. Ambil darah saya saja dok. Ucap papa."Kalau begitu akan kami cek kondisi kesehatan bapak dulu ya."
Papa pun pergi ke sebuah ruangan bersama seorang suster dan melakukan pengecekan. Setelah melakukan pengecekan, papa kembali menemui mama dan Icha sembari menunggu hasil pengecekan.
"Gimana sus, apakah saya bisa mendonorkan darah saya?." Tanya papa.
"Maaf pak, bapak tidak bisa mendonorkan darah bapak karena kadar gula darah dan tekanan darah bapak tinggi."
"Kalau begitu coba cek saya sus." Ucap Icha.
"Baik, ayo ikut saya."Icha pun pergi untuk melakukan pengecekan dan setelah itu Icha kembali lagi menemui papa dan mama.
"Bagaimana hasilnya sus?." Tanya Icha.
"Kondisi kesehatan anda baik, anda bisa mendonorkan darah anda.""Alhamdulillah." Ucap Icha senang.
"Kalau begitu ayo ikut saya untuk melakukan pendonoran darah."
Icha pun pergi lagi ke sebuah ruangan lalu Icha pun berbaring di sebuah ranjang dengan infus yang terpasang di lengannya.
"Tolong tetap tenang ya, jangan tegang. Selama infus terpasang, tolong jangan gerakkan tangan nya ya."
"Iya sus." Balas Icha.
"Saya tinggal dulu sebentar ya."Lalu suster itu pun pergi meninggalkan Icha sendirian di ruangan itu.
"Semoga aja darah aku bisa menolong kak Firdaus. Aku mohon kakak tetap bertahan ya. Jangan tinggalin aku. Aku enggak sanggup kalo kakak pergi ninggalin aku." Batin Icha dengan air mata yang terus saja membasahi pipinya.
Dan tak lama kemudian, Icha pun selesai mendonorkan darahnya. Dan setelah itu Firdaus pun di pindahkan ke ruang rawat.
"Ini mama sayang, buka mata kamu." Lirih mama seraya memegang tangan Firdaus.
"Maaf om tante, kami pamit pulang dulu ya." Ucap Hanan.
"Iya, hati - hati ya. Makasih banyak ya karena udah nungguin Firdaus dan bawa ke rumah sakit" Ucap mama.
"Iya tante sama - sama." Balas Rezfa.
"Jangan ngebut, nanti nyium aspal kayak Firdaus. Kalian enggak mau kan nyium aspal? Mending juga nyium cewek, tapi istri ya." Ucap papa mencoba mencairkan suasana.
"Hehehe, Iya om." Balas Dylan.Mereka bertiga pun keluar dari rumah sakit dan menuju ke parkiran.
"Lo berdua kenal enggak sama cewek yang tadi bareng sama bonyok nya Firdaus? Gue baru liat soalnya." Tanya Dylan.
"Mana gue tau, gue juga baru liat." Balas Rezfa.
"Ngapain lo nanya - nanya, lo demen sama tuh cewek?." Ucap Hanan.
"Sorry, walaupun tuh cewek cantik tapi dia bukan tipe gue." Ucap Dylan."Belagu lo, muka kayak rengginang gosong aja pake sok - sokan punya tipe. Paling juga lo dapet nya yang modelan tante - tante." Ucap Rezfa dan langsung mendapat pukulan dari Dylan.
"Sakitt bego." Balas Rezfa."Berisik! Lo berdua bisa diem enggak sih!." Bentak Hanan. Mendengar bentakan Hanan, mereka berdua pun langsung menyalakan motor mereka lalu pergi dari sana meninggalkan Hanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ANA UHIBBUKA FILLAH (End)
Teen Fiction🚫 DON'T COPY MY STORY PLEASE❗🚫 "Wahai habibi ku, mencintai mu adalah suatu hal terberat dalam hidup ku. Banyak yang harus aku korbankan untuk membuat kamu menerima ku dalam kehidupan mu. Maaf jika aku telah lancang masuk ke dalam kehidupan mu dan...