34

88 12 0
                                    

       💖 HAPPY READING 💖

"Ichaa, jangan godain aku mulu." Ucap Syifa cemberut.
"Hehehe, iya iya aku enggak godain lagi." Balas Icha seraya memeluk Syifa.

"Assalamu'alaikum." Ucap seseorang yang mendadak masuk. Dan orang itu adalah mama.
"Wa'alaikumsalam." Ucap Icha dan Syifa bersamaan.
"Ehh, ada banyak orang ternyata." Ucap mama tersenyum.
"Hehehe, iya mah. Mereka juga dateng nya enggak ngabarin dulu. Papa mana mah?" Balas Icha.
"Tadi ada yang nelfon, penting katanya. Jadi papa pergi ke kantor. Oh iya, ini siapa sayang? Mama baru liat." Tanya mama seraya memperhatikan Syifa.

"Ini temen Icha mah, namanya Syifa." Jelas Icha.
"Halo tante." Sapa Syifa tersenyum.
"Halo, Syifa cantik deh sama kayak namanya." Balas mama tersenyum.
"Hehehe, tante bisa aja." Ucap Syifa.
"Syifa kesini sama siapa?." Tanya mama.
"Sama kak Hanan mah." Balas Icha.
"Sama Hanan? Hayo, kalian pasti pacaran ya?." Goda mama.

"Yaps, nilai 100 buat tante." Ucap Rezfa dan kaki nya langsung di injak oleh Hanan.
"Kaki gue jangan lo injek." lanjut Rezfa.
"Tinggal bilang iya aja apa susahnya sih." Ucap Dylan.
"Bisa diem enggak lo berdua!." Ucap Hanan.
"Udah udah, tante cuma bercanda kok." Ucap mama seraya tertawa kecil.

Karena terlalu asik mengobrol, Icha sampai lupa memberitahu mama kalau Firdaus sudah sadar.

"Oh iya mah, kak Fir udah sadar." Ucap Icha. Mama pun langsung menghampiri Firdaus yang sedari tadi memperhatikan mereka.
"Ma..mah." Ucap Firdaus lirih.
"Alhamdulillah, akhirnya kamu sadar juga." Ucap mama sambil memegang tangan Firdaus.
"Sa..sakit..mah." adu Firdaus.
"Mama panggilin dokter ya." Ucap mama seraya memanggil dokter.

Tak butuh waktu lama, seorang dokter pun datang dan memeriksa Firdaus.

"Anak saya kenapa dok?." Tanya mama.

"Anak ibu tidak apa - apa, hanya saja mungkin efek obat pereda nyeri nya habis. Ibu tenang saja, karena pasien sudah saya beri obat pereda nyeri lagi. Kalau begitu saya pamit ya."

"Kakak udah enggak ngerasa sakit kan?." Tanya Icha.
"Gak." Ucap Firdaus lirih.
"Aku pijitin tangan kakak ya." Ucap Icha sambil memijat tangan Firdaus pelan.

                            🌸🌸

Di sisi lain

Saat ini Zea sedang berjalan untuk pulang ke rumah nya karena rumahnya tidak terlalu jauh dari sekolah.

"Kenapa harus lepas sih tali nya. Andai aja ada Fir, pasti dia yang naliin. Pokoknya gue mau minta beli sepatu baru ke papa supaya gue enggak usah repot - repot jongkok buat naliin nih sepatu sialan." Dumel Zea.

Saat Zea hendak merapihkan tali sepatu nya, tiba - tiba ada sebuah motor yang berhenti di sampingnya.

"Hai cantik, kamu ngapain diem di jalan? Oh, tali sepatu nya lepas ya?." Ucap Alex lalu turun dari motor nya dan merapihkan tali sepatu Zea.
"Lo ngapain sih, pergi enggak! Atau mau gue teriakan maling biar lo digebukin sekalian." Zea seraya memukul - mukul lengan Alex.
"Jangan kasar sama pacar bisa enggak sih." Ucap Alex seraya mengusap kepala Zea.

"Najis! Sampai kapanpun gue enggak bakal mau jadi cewek lo. Dan satu lagi, GUE BUKAN PACAR LO!." Teriak Zea lalu pergi dari sana.

"Liat aja nanti. Sejauh apapun lo pergi, sekeras apapun pun lo buat jauhin gue, gue bakal buat lo ada di samping gue sampai kapanpun." Batin Alex.

ANA UHIBBUKA FILLAH  (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang