Setelah 2 hari ini desicha tidak masuk sekolah, hari ini ia kembali bersekolah dengan keadaan yang jauh dari kata baik!
Entalah kalau sahabat baiknya mengetahui hal menjijikkan ini akan seperti apa endingnya desicha tidak tahu"Acha" Galang melihat desicha berjalan dengan lemas dari arah gerbang
"Hai" desicha hanya menyapa Galang singkat, ia melanjutkan jalannya serta membiarkan isi pikirannya berperang
"Lo kemana 2 hari ini gak masuk? Sakit kok gak ngabarin?" Galang yang ikut menyeimbangi langkah desicha terus bertanya-tanya tentang desicha
"Gak gue gapapa kok"
"Terus 2 hari Lo kema-" perkataan Galang terpotong kala ia melihat desicha menutup hidungnya
"Gue gasuka parfum Lo, jauh jauh dari gue lang" desicha berucap sembari menutup mulutnya yang sebenarnya ingin muntah
"Cha ini parfum yang Lo pilih pas gue ajak ke mall, aneh banget kenapa tiba tiba gak suka sih" Galang masih tak terima, ia terus menciumi aroma jaketnya tapi benar aromanya sama dengan biasanya
"Gue gaksuka Galang" desicha menutup mulutnya rapat-rapat agar ia tidak memuntahkan isi perutnya dihadapan Galang
"Kaya orang hamil aja Lo tiba tiba mual" Galang berucap ngawur dengan senyum ala dirinya, tapi desicha segera berlari menjauhi Galang ia sudah tidak kuat dengan perutnya yang terus memberontak
"Cha Lo mau kemana?" teriak Galang ketika melihat Acha berlari cepat
"Aneh"
***
"Tumben banget gadis gue masak" Alvaro menggoda elvaira yang tengah sibuk dengan kotak makannya
"Gue bawain Lo sarapan sekalian sama lunchnya bang, nah ini bekal isinya dijamin endulita" elvaira menunjuk satu kotak makan dan ia serahkan pada abangnya
"Aduh makasih ya bocil" Alvaro mengacak gemas rambut panjang elvaira
"Bang kan jadi berantakan" elvaira kesal karena ia harus kembali merapikan rambutnya
"Yaudah yuk berangkat"
"Gaskeun"
"Loh itu yang satunya buat siapa?" Alvaro bingung saat mendapati elvaira menenteng 1 lunch box lagi
"Buat calon cowo gue, udalah ayo berangcut" elvaira menarik Alvaro karena Alvaro masih bingung mencerna ucapan elvaira
Sesampainya elvaira dan Alvaro mereka berdua berpisah arah, Alvaro menuju kantor dan elvaira menuju kelas Galang
Sebenarnya kotak bekal bersusun ini untuk sarapan dan makan siang Galang, makanan ini sudah ia siapkan sejak pukul 05.00 tadi, bahkan ia melupakan sarapannya dan ia juga melupakan bekal untuk dirinya sendiri!
"Good morning gal-" suaranya ia kecilkan kembali ketika ia melihat Galang dan teman temanya sedang membahas desicha
"Emang bau gue beda ya? Kok desicha bilang dia gasuka" Tanya Galang yang duduk dimeja pojok belakang seperti biasa
"Engga sih aroma lo kaya biasanya" Jawab regan dengan sedikit mengendus baju Galang
"Eh anjing, gausah diendus endus juga" Deo memukul bahu kekar Regan yang sedang mendengus Galang
"Gue coba mestiin goblok" Regan tak terima dan membalas Deo dengan melempar buku paket milik Dio
"Bangsat, buku gue sakit goblok" Dio mengelus bukunya dan setelah itu menciumi bukunya
"Oh dasar perpus berjalan" Regan mengejek Dio, ia kembali duduk diposisi awal disamping Dio dan Deo yang duduk dimeja dengan Galang
"Desicha aneh banget, dia tiba tiba nutup mulut kaya nahan muntah gitu"
"Jangan jangan" Regan berucap, tapi teman temannya mendelik seperti tau kemana arah Regan berbicara, sehingga Regan tidak berani melanjutkan
"Dia hamil, mungkin? "Sambar elvaira secara tiba tiba dengan menatap Galang
"Jaga bicara Lo" Galang tersulut emosi karena perkataan elvaira barusan
"Trimester pertama pada kehamilan itu biasanya ditandai dengan mual mual dan mood yang berubah ubah" elvaira sengaja berbicara seperti itu agar Galang mencurigai desicha
"Paham banget kayanya,jangan jangan Lo udah pernah hamil" Galang menjawab ucapan elvaira sembari menoel pelan dagu elvaira
"Biasanya yang ngomong udah pernah ngalamin" Galang berucap dengan senyum smirk andalannya
"Terserah lo mau bilang apa sama gue, tapi pastiin kalo sahabat yang Lo bela mati Matian itu bener bener bersih atau engga" entah keberanian dari mana elvaira mengatakan hal itu dengan lugas serta tatapan yang sulit diartikan
"Yang ada Lo harus ngaca sebelum Lo berbicara, Lo ngaca lihat penampilan Lo ngga jauh beda sama cewek club yang disewa setelah itu dibayar El" Galang mendekatkan dirinya agar bisa menatap dalam manik elvaira
"Jangan pernah lihat buku dari covernya gal, dan kalau dalem buku itu bagus Baca Sampai habis gue yakin Lo bakalan nemuin sisi lemahnya atau sisi kurangnya buku itu. " elvaira juga menatap dalam manik milik Galang
"Omongan Lo gacocok sama tampilan Lo bodoh" setelah mengucapkan itu Galang tertawa kecil
"Jangan pernah melihat siapa yang menyampaikan, lihatlah apa yang disampaikan" elvaira meninggalkan kelas Galang, dengan mengusap air matanya hatinya terasa berat ketika Galang berberapa kali melontarinya dengan kata kasar
"Galang sialan, gue sakit ati"gerutu Elvaira setelah berjalan keluar
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMPANG
Teen FictionElvaira sangat mencintai Galang, tapi entah mengapa Galang enggan menerima cintanya. Banyak penolakan, banyak olokan. Tapi Elvaira tidak menggubris hal hal itu, tapi di lain sisi Galang suka pada desicha. Apapun akan lakukan untuk melindungi desicha...