Hari Senin pagi ditambah hujan, sangat membuat elvaira jengkel. Mengapa hujan turun disaat Senin pagi? Elvaira jadi tidak bisa bermain dengan air yang jatuh dari langit itu!
"Udah kali liatinnya" goda Alvaro yang melihat elvaira sedang menatap kaca mobil
"Gak ikhlas gue bang ninggalin hujan" ujar Elvaira yang memainkan jarinya dikaca mobil
"Nanti pulang sekolah aja main hujannya"
"Kalo hujannya gak sampe pulang sekolah gimana" gerutu elvaira kesal, karena hari ini Alvaro memaksanya untuk sekolah padahal ia ingin bermain hujan dan setelah itu tidur
"Habis ini ujian dek" Tutur Alvaro lembut
"Hibis ini ujiin dik" elvaira menirukan bicara Alvaro dan menggantinya
"Ati ati sekolahnya, gausah main hujan dulu hari ini. Abang mau ke kantor kayanya balik malam jaga diri baik baik ya" ucap Alvaro setelah menurunkan elvaira diparkiran khusus staff
"Bang Al juga ati ati bye" elvaira melambaikan tangan ketika mobil Alvaro melaju keluar gerbang
"Dari kemarin belum ketemu Galang, sekarang cuss kelas Galang" dengan semangat membara desicha berjalan kekelas Galang
"Good morning Galang" suara elvaira yang sudah dikenal sekelas Galang
"Woe Galang dkk mana?" tanya elvaira pada teman sekelas Galang
"Sikembar izin telat, Regan ke kantin, Galang belum ada masuk kelas" jawab salah satu murid yang memakai kacamata bulat
"Yakin nih gaada yang tau?"
"Yaudah lah makasih" elvaira meninggalkan kelas Galang dan mencari keberadaan Galang, dimana Galang tidak mungkin kan setara Galang fulcan chalondra membolos karena hujan?
"Ngudut dilantai atas? yakali ini kan lagi hujan" elvaira menggigit kuku jarinya seolah menggambarkan kebingungan
"Gudang belakang, gak mungkin Galang ujan ujan kesana" elvaira berjalan sembari menoleh kesana kemari siapa tau Galang sedang duduk disekitar sini
"Itu Galang?" mata elvaira berbinar ketika melihat Galang duduk disamping parkiran motor, menghadap hujan yang turun dengan deras
"Good morning Galang" elvaira menepuk pundak Galang, dan membuat Galang terkejut
"Apaan sih" Galang mengacuhkan elvaira,tapi elvaira tetap elvaira ia akan kekeh dengan pendirian nya
"Lagi liatin ujan ya?"
"Suka sama ujan?"
"Sama aroma hujan?"
"Bisa diem gak sih, gue mau fokus" Galang mengambil satu batang rokoknya dan hendak menghisapnya
"Hujan, hujan itu berkali kali jatuh tapi ga pernah ngeluh dia juga tetep balik lagi walaupun dia tau gimana rasanya jatuh berkali kali. Hujan itu selalu mengingat kan tentang segala hal indah "walaupun bibirnya berucap tangan elvaira menyentuh tangan Galang agar tidak jadi menghisap rokoknya
"Gue suka sama hujan karena kalo gue main hujan gue serasa menikmati-nikmat Tuhan secara langsung tanpa perantara siapapun"
"Hujan selalu bikin gue gagal move on, berkali kali bang Al marah karena berkali kali gue sakit. Tapi berkali kali itu juga gue bilang sama bang Al kalau gue pingin kaya hujan"
"Suaranya, iramanya, aromanya, suasananya selalu buat gue jatuh cinta berkali kali sama hujan" entah rasukan darimana Galang mendengarkan ucapan elvaira yang panjang kali lebar itu tanpa berniat membuat gadis ini diam seperti biasanya.
"Lo gimana?" elvaira menoleh menatap Galang ia baru sadar kalau Galang menatap dirinya dengan tatapan berbeda tidak seperti biasanya
"Gue gapunya alasan yang klise untuk suka sama hujan, tapi gue juga gapunya alasan yang tepat buat gue benci hujan"
"Gue selalu ngerasa alam lagi meluk gue, pas hujan turun gue selalu hitung tempo nya, tapi fokus gue terganggu karena kebisingannya" baru kali ini elvaira bisa derdialog panjang dengan Galang kali ini elvaira faham rumus seorang Galang itu bagaimana.
"Kata mama gue kalau lagi hujan itu salah satu waktu yang kalau kita berdoa di ijabah nya cepet banget" ujar elvaira dan mendapat tatapan dari Galang dengan satu alis terangkat
"Lo tau doa ketika hujan turun?"
"Tau, bejad bejad gini gue alumni pondok" setelah menghadap elvaira, galang beralih menatap kedepan mengatakan hujan dan menumpuk tangan nya khas berdoa orang Islam
"Ohiya? Pondok apa?"
"Pondok romadhon" elvaira sedikit terkekeh dengan jawaban Alvaro
"Doa ketika turun hujan setelah itu ucapin permintaan Lo didalem hati sholawatin, jangan lupa" Kata Galang dengan mata terpejam, elvaira mengikuti langkah langkah Galang
"Allahhuma soyyiban nafi'an" Galang membacakan doa ketika turun hujan
"Udah doanya?" tanya elvaira pada Galang yang melihat hujan
"Udah, yuk kekelas udah telat 5 menit nih" elvaira berdiri lebih dulu dan disusul Galang dibelakangnya
Sepanjang jalan menuju kelas elvaira tidak bisa berhenti tersenyum, berkali kali ia menampilkan senyum manisnya, apa kejadian tadi saat ia berdialog panjang dan duduk sebelah Galang itu kenyataan? Apalagi sekarang Galang berjalan dibelakangnya, tangan Galang yang ia sentuh dan Galang tidak menolak
Oh tuhan terimakasih telah mengijabah doa elvaira saat turun hujan selama beberapa tahun ini. Semoga hari ini menjadi pembuka antara Galang dan elvaira!
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMPANG
Teen FictionElvaira sangat mencintai Galang, tapi entah mengapa Galang enggan menerima cintanya. Banyak penolakan, banyak olokan. Tapi Elvaira tidak menggubris hal hal itu, tapi di lain sisi Galang suka pada desicha. Apapun akan lakukan untuk melindungi desicha...