Rindu(🕊)

240 11 0
                                    

Setelah kejadian berberapa jam lalu, sekarang elvaira memutuskan untuk pergi ke makam ia sangat rindu dengan mama dan papanya kalau saja mama papa masih disini pasti elvaira akan mengadu setiap persoalan yang ia hadapi setiap hari!

"Mama, El Dateng ma El capek. El pengen pulang tidur sama mama boleh gak sih ma?" keluh elvaira dengan suara racau

"Ma, bang Al ngehamilin temen elvaira, elvaira takut kalau perbuatan bang Al berimbas ke elvaira ma"

"Elvaira perempuan satu satunya dihidup bang Al ma, gimana kalau elvaira gagal jaga diri elvaira ma? El takut ma El takut, ayo bangun peluk El sekali aja ma bilang sama El kalau semua bakalan baik baik aja, ayo ma" elvaira mulai menangis ia menumpahkan air matanya lagi didepan makam mamanya

"Pa?"

"Papa, bang Al jahat dia ngehamilin temen El pa" elvaira berpindah ke makam sebelah makam mamanya, yang tak lain itu adalah makam papanya

"Papa pernah ninggalin aku sama bang Al buat wanita, sekarang bang Al ngerusak wanita. Laki laki sebelah mana yang harus aku percaya pa?"

"Pa, papa tau ngga El suka sama temen sekolah El, tapi dia gasuka balik sama El. El capek banget pa, gaada alasan El semangat tau pa" elvaira masih terisak, ia masih betah dengan tangisnya

"Andai mama papa disini, pasti El gaakan kesepian dan El gaakan se berantakan ini, bang Al juga mungkin gak sebrengsek itu" Monolog elvaira sembari mengelus batu nisan mamanya

***

"Woi, gue kangen banget sama Lo Gilak" Deo kaget melihat galang yang hadir ke sekolah setelah 3 hari tidak masuk

"Jijik gue" Galang bergidik ngeri

"Lang, kemarin ikut kita kan enak disana view-nya bener bener buagus Cok!" Regan baru saja mandi menghampiri Galang

"Nah bonusnya disana banyak cewek cantik uyy" suara Deo kembali mengisi ruangan

"Soory kemarin gue absen, desicha lagi butuh gue"

"Bukan masalah, kan emang kita selalu kalah dari desicha?" Dio yang dari tadi diam tiba tiba membuka suara

"Maksud Lo?" Galang berbalik badan menghadap Dio

"Udah udah lang, maklumin Dio emang gitu" Deo menepuk pundaknya pundak Galang

Galang dan teman temannya sedang berada di apartemen Regan, tempat biasanya mereka semua berkumpul

Dio, Deo, Regan kemarin menghabiskan waktu untuk kepuncak, sebenarnya agendanya Galang ikut. Tapi tidak jadi karena Galang merawat desicha kemarin!

"Lo kenapa Lang? Desicha oke kan?" tanya Deo menatap Galang yang sepertinya banyak pikiran

"Semuanya lagi gak baik"

"Whay" Regan bergabung duduk di sofa sebelah Galang

"Belum saatnya kalian tau"

"Bacot, tinggal ngasih tau" Dio ternyata diam diam mendengarkan

"Yo, Lo kalo di gebukin Galang jangan minta tolong gue ya" Kata Deo yang frustasi melihat tingkah saudara kembarnya yang memancing kemarahan galang

"Jujur aja lang, Lo sama desicha kenapa?" Regan sudah menatap Galang serius

"Desicha"

"Iya Cok desicha kenapa?" deo tersulut emosi memukul lengan Galang dengan bantal sofa

"Dia" Galang tidak berani membocorkan hal ini kepada teman temannya tapi Galang membutuhkan bantuan mereka

"Lang urat nadi Lo yang berfungsi nya cepet mana? Gue gorok sekalian deh" sepertinya Regan juga mulai tersulut emosi karena potongan ucapan Galang

"Ngeri ngeri" Deo menggeleng kan kepalanya

"Desicha hamil"

RUMPANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang