"Cha saya tinggal ke vaira dulu gapapa ya?" tanya Alvaro yang sedari tadi mengelus perut desicha
"Astaghfirullah aku sampe lupa sama keadaan elvaira" desicha menepuk keningnya
"Vaira, lagi kritis dia butuh pendonor darah" Ujar Alvaro kembali lesuh
"Maaf, aku nggatau kalau dampaknya jadi gini. Vaira sayang banget sama ponakannya" Ucap desicha dengan air mata yang mengalir lagi
"Maksud kamu? Kata Regan elvaira dorong kamu dan menumpahkan kuah panas ke baju kamu?"
"Gak gitu ceritanya pak"
*Flashback on
"Hai ponakan onty udah makan belum" elvaira datang dan langsung menghadap perut desicha
"Belum onty, ibu mual sama bau kantin" ucap desicha yang meminta elvaira untuk duduk disebelahnya saja
"Lo mual Cha?" tanya elvaira
"Iya aroma nya buat gue pusing" adu desicha
"Aduh kaciaan banget,gimana kalo onty beliin bubur? Kan ibu suka bubur" Elvaira mengelus perut desicha
"Gausah El, gausah repot repot"
"Demi ponakan gue apa sih yang engga, Lo tunggu disini jangan kemana mana ya" Elvaira berdiri dan segera meninggalkan desicha yang tersenyum sembari menggelengkan kepalanya
"Gausa kacang ya onty" teriak desicha sedikit kencang dan mendapat 2jempol dari elvaira
Setelah itu elvaira kekantin, Ia kembali membawa nampan berisi 2 mangkok
"Acha IM cooming" ucap elvaira dengan sedikit berteriak karena jarak yang sedikit jauh
"CHA AWAS" elvaira berlari lebih cepat menuju desicha,menarik tubuh eskcha sampai tubuh desicha terjatuh ditanah
"MINGGIR CH-" nampan yang berisi kuah soto dan bubur itu terjatuh mengenai baju desicha
"Desicha maaf gue keras ya dorong Lo?" elvaira dengan langkah sempoyongan menghampiri desicha untuk membantu desicha berdiri
"Ada yang sakit Cha?" elvaira membantu desicha berdiri tapi tangannya tiba tiba dihempaskan oleh seseorang
*Flashback off
"Sebenernya elvaira gak niat dorong aku, dia juga gak niat numpahin kuah itu. Dia malah nolong aku dari pot besar yang jatuh dari lantai 3 itu pak."
"Tapi mungkin Regan dkk ngelihat kejadian itu hanya saat elvaira ngedorong aku tanpa tau saat elvaira kejatuhan pot besar itu"
"Aku gabisa jelasin karena waktu itu aku shock dan perut aku bener bener sakit kram banget, aku takut terjadi sesuatu sama anak kita..." desicha mengusap air matanya yang mengalir, ia juga melihat Alvaro menangis
"Vaira ditampar sama Galang" ucap Alvaro dengan menutup mulutnya dengan sebelah tangan
"Galang?" desicha kaget karena mendengar kata Alvaro
"Setelah nampar vaira, dia ninggalin vaira gitu aja Regan menceritakan semuanya" Alvaro mengusap sisa air matanya dan menatap desicha kembali
"Anak papa, papa ke onty dulu ya kamu disini jangan repotin ibu ya" Alvaro mengusap lembut perut desicha setelah itu menatap desicha seolah berpamitan dan desicha hanya mengangguk
***
Galang baru saja pulang untuk berganti baju yang lebih santai,ia juga mampir ke kantin untuk membeli makannya saat akan membuka pintu kamar rawat desicha,ia mendengar percakapan antara desicha dan seorang laki laki.
Galang mengintip di jendela kecil yang sedikit buram itu, ternyata Alvaro yang sedang ada didalam. Galang semakin penasaran dengan obrolan keduanya mengapa obrolannya sangat serius? Apakah mereka membahas tentang pernikahan/masa depan anak mereka?
Tapi setelah mendengar lebih seksama Galang seperti ditampar oleh kenyataan, ia mendadak bungkam tubuhnya seperti hilang keseimbangan tangannya tiba tiba mengeluarkan keringat dingin
Ia mendengar semua cerita desicha yang sebenarnya.
"Sebenernya elvaira gak niat dorong aku, dia juga gak niat numpahin kuah itu. Dia malah nolong aku dari pot besar yang jatuh dari lantai 3 itu pak."
"Tapi mungkin Regan dkk ngelihat kejadian itu hanya saat elvaira ngedorong aku tanpa tau saat elvaira kejatuhan pot besar itu"
"Aku gabisa jelasin karena waktu itu aku shock dan perut aku bener bener sakit kram banget, aku takut terjadi sesuatu sama anak kita..."
Benar kata desicha Galang hanya tau saat elvaira dengan keras mendorong desicha,tanpa tau alasannya dan suara benda jatuh itu ternyata pot besar dilantai 3 yang mengenai kepala elvaira...
Galang fikir pot itu jatuh seperti biasanya, tanaman gantung yang jatuh dari lantai atas, tapi entah mengapa pot besar itu bisa jatuh tidak mungkin kalau hanya dorongan angin saja!
Berkali kali Galang merutuki dirinya dan memukul tangannya,ia berani melukai anak gadis orang!
Saat mendengar Alvaro akan keluar Galang bersembunyi dibalik tembok yang membatas antara pintu dan ruangan lainnya
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMPANG
Teen FictionElvaira sangat mencintai Galang, tapi entah mengapa Galang enggan menerima cintanya. Banyak penolakan, banyak olokan. Tapi Elvaira tidak menggubris hal hal itu, tapi di lain sisi Galang suka pada desicha. Apapun akan lakukan untuk melindungi desicha...