Elvaira menyiapkan sarapan untuk Galang dan dirinya, ia sengaja bangun pagi dan sengaja berangkat pagi agar tidak bertemu dahulu dengan Alvaro, ia masih kecewa kepada abangnya!
"Semoga Galang suka deh" Monolog elvaira sembari memandang kotak bekal itu.
Elvaira yang sudah siap segera bergegas untuk kerumah sakit tempat desicha dirawat, dapat dipastikan bahwa Galang tidak akan pulang. pasti Galang masih disana
20 menit kemudian, jam menunjukkan pukul 06.00 elvaira sudah sampai didepan kamar inap desicha. Ia masuk dan mendapati Galang yang tertidur disebelah brangkar desicha
"Galang" elvaira menepuk pundak Galang ragu
Sepertinya Galang terusik dengan tepukan elvaira di pundaknya, ia mengucek matanya dan mendapati elvaira yang sedang berdiri didepannya
"Gue bawain sarapan, makan dulu ya" elvaira menatap Galang dengan penuh haru semoga Galang mau menerima pemberiannya
"Gal, makan ya habis it-" ucapan elvaira terpotong ketika Galang berdiri dan mencekal lengannya
"Galang mau kemana" Galang menarik kasar pergelangan tangan elvaira, sampai mereka berada didepan kamar inap desicha
"Simpen makanan busuk Lo, anter gue ke Abang Lo" Galang mencoba menahan emosinya
"Biar bang Al jadi urusan gue gal, gue bakal bicara pelan-pelan sama bang Al" jawab elvaira, ia takut kalau Galang akan menghabisi Alvaro mengingat Galang sangat menyayangi desicha
"Dan lo fikir gue percaya sama omongan basi Lo? El inget Lo itu adiknya sibrengsek dan gue gaakan percaya gitu aja kali aja Lo nurun sifat Abang Lo"
"Ayo ikut gue" Galang menarik kasar tangan elvaira,elvaira hanya bisa mengikutinya.
***
Alvaro baru saja bangun, jujur ia kaget saat melihat elvaira yang tidak berada dikamar mandi tidak ada juga didapur, ini jam 06.07 biasanya elvaira baru mandi atau baru masak tapi hari ini kemana adik Alvaro itu? Apakah mungkin gadis itu berangkat lebih awal?
Alvaro memijit kepalanya yang pusing, ia mengambil minum dan meneguknya sampai habis. Ia berniat untuk menyiapkan sarapan dan setelah itu mandi.
"Hallo, Lo bisa jaga Acha dulu? Gue mau ngurus sibrengsek itu" Galang menyetir dengan satu tangan karena satu tangannya lagi untuk memegang handphone
"Oke otw" jawab orang disebrang sana
"Makasih" Galang menutup sambungannya.
Alvaro sudah siap dengan nasi goreng dipiring serta satu porsi lagi untuk elvaira ia letak dibox makanan, agar nanti elvaira bisa makan disekolah.
Saat hendak menyendokkan nasi, Alvaro mendengar gedoran pintu yang entah siapa itu, dengan cepat Alvaro membuka dan....
Bughh
BughhAlvaro mendapat tinjuan dipipi dan perutnya dari laki laki yang tak lain adalah Galang, ia kaget karena elvaira juga berada disini mengapa bisa? Siapa laki laki ini?
"Bangsat tanggung jawab Lo bangsat" lagi lagi Galang meninju Alvaro
"Desicha, lagi hamil anak Lo" saking brutalnya pukulan Galang Alvaro sampai tidak bisa membalasnya
Jujur elvaira tidak bisa melihat abangnya seperti ini, ia juga tak rela melihat Alvaro dihajar didepan matanya sakit, rasanya sakit saat melihat Alvaro yang tidak mampu membalas pukulan Galang
Bughh
Bughh"Galang cukup gala-" elvaira maju diantara Galang dan Alvaro, sampai ia harus terkena pukulan keras dari Galang
"Vairaa" Alvaro mendekat kearah elvaira yang duduk sembari menutup hidungnya
"Sakit bang" adu elvaira lirih merasakan kebas diarea wajahnya
"Masih sakit desicha pas Lo bully dia bodoh" Sarkas Galang tanpa nada bersalah
"STOP, SILAHKAN PERGI DARI RUMAH SAYA" Hardik Alvaro tak Terima melihat gadisnya dipukul oleh orang asing
"Gue tunggu niat baik Lo, bangsat" setelah mengucapkan itu Galang membuang ludah disamping elvaira didepan Alvaro.
"Hei maaf ya, ayo Abang obatin" Alvaro menggandeng tangan elvaira, tapi dengan kasar elvaira menolak.
"Lebih sakit hati elvaira bang"
***
"Dok gimana kondisi teman saya?" tanya lyona pada dokter
"Teman anda sepertinya sedang depresi, ia juga sepertinya merasa tertekan ini sangat buruk bagi keadaan janinnya" jawab dokter itu menatap lyona
"Makasih dok"
"Baik saya permisi" setelah dokter itu pergi lyona terduduk
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMPANG
Teen FictionElvaira sangat mencintai Galang, tapi entah mengapa Galang enggan menerima cintanya. Banyak penolakan, banyak olokan. Tapi Elvaira tidak menggubris hal hal itu, tapi di lain sisi Galang suka pada desicha. Apapun akan lakukan untuk melindungi desicha...