Gedoran pintu(🕊)

217 7 0
                                    

Human🚬

|Regan|
Ayo siapa yang mau ikut joging?

|Deo|
Gue gabisa hari ini, Dio bikin masalah

|Regan|
Buat masalah apalagi tuh si kunyuk

|Deo|
Nyopotin mutiara ditas Mak gue

|Regan|
Puncak komedi🤣

|Dio|
G, gue difitnah

|Deo|
Gausah cari pembelaan, sana cari lem buat pasang mutiara itu lagi

|Dio|
Bntu gw gblk @deo

|Deo|
Ogah rasain tuh rasain, amukan mami, cepet keburu Lo diusir dari rumah

|Galangfull |
Masalah rumah tangga jgn dibawa kesini
@deo @dio

|Deo|
Lo gamau ngetawain dio, yang terancam diusir dari rumah karena nyopotin mutiara DITAS nyokap???
@galangfull

|Regan|
Dio bodoh banget loooo

|Dio|
Diem semua bgst.

Dio mengubah setelan grub hanya admin yang bisa mengirim pesan kegrub ini.

Galang menggeleng melihat Deo yang menistakan Dio, mereka berdua memang kembar tapi dari sudut manapun mereka berbeda kesamaan mereka hanya terletak diwajah selain itu tidak ada, karena hampir semua sifat Dio itu kebalikan Deo entah mengapa bisa seperti itu!

Galang teringat desicha, kemarin desicha marah padanya dan sampai hari ini masih belum ada kabar dari gadis kesayangannya itu, ya Galang segera mencari nomor desicha untuk ia hubungi sehari tidak bertemu Galang sudah sangat rindu.

Sampai keempat kali panggilan masih belum juga terjawab kemana desichanya? Tidak biasanya desicha mengabaikan telfon apalagi dari dirinya??

"Semoga Lo sama anak lo baik baik aja Cha" gumam Galang

***

Desicha, bibi, dan paman sudah berada dalam mobil ia melaju menuju rumah yang sudah ditunjuk kan oleh desicha. Sedari tadi desicha hanya diam menatap keluar jendela

Pikirannya benar benar melayang, bagaimana nanti kalau Alvaro menolak lagi anaknya? Bagaimana Alvaro kalau melakukan hal gila itu lagi?

Kalau Alvaro tidak mau bertanggung jawab lantas laki laki mana yang mau menerimanya dirinya? Galang yang pernah menyatakan rasa sayangnya pasti juga enggan menerima dirinya dalam keadaan seperti ini!

"Bener ini rumahnya?" lamunan desicha tiba tiba Buyar ketika pamannya membuka suara

"Iya, ini rumahnya" desicha hanya menjawab seadanya

"Ayo turun"

Paman dan bibinya turun terlebih dahulu desicha masih berat melangkahkan kakinya, melihat rumah besar nan mewah dihadapannya membuat fikiran fikiran lainnya muncul kembali

"Cha ayo mau paman seret?"

Ucapan pamannya seketika membuyarkan lamunan desicha, desicha mendekat kearah bibi dan pamannya

Sesampainya didepan pintu mewah itu paman menggedor dengan tidak sabaran, benar benar keras suara gedoran pintu itu!

"Bang siapa sih mana gedor gedor lagi, gak liat di samping ada bel Segede gajah" cerocos elvaira menghampiri Alvaro yang duduk bersantai

"Bukain dong dek, buruan sana"

"Gamau gimana kalau penjahat yang Dateng" elvaira menolak terpaksa membuat Alvaro berdiri untuk membuka pintu itu

"IYA SEBENTAR OTW MBUKA NIH" teriak elvaira yang mengikuti langkah Alvaro dibelakang

"Siapa?" Pertanyaan Alvaro seolah langsung mendapat jawaban ketika melihat diantara mereka ada wanita yang sangat ia kenal

"Desicha" gumam elvaira lirih

"Brengsek" setelah mengucapkan itu, paman desicha memukul Alvaro secara membabi buta Alvaro bisa saja melawan tapi ia lebih takut kualat!

"Paman udah"

"Mas udah mas udah"

"Saya mohon stop"

Suara suara itu suara dari ketiga perempuan yang berdiri dan melihat bagaimana Alvaro dihajar habis habisan oleh paman desicha, elvaira selalu jadi garda terdepan untuk abangnya, ia maju menahan tangan paman desicha yang hendak memukul perut Alvaro

"Bicara baik baik pak didalam, bapak tamu saya. Saya mohon hargai saya sebagai tuan rumah" Cicit elvaira dengan suara bergetar

"Oke dimana kita bisa bicara?" laki laki itu menarik tangannya dari tangan elvaira

"Silahkan masuk" elvaira mempersilahkan desicha dan keluarga untuk masuk

"Ayo bang, benerin dulu baju Lo. gue tunggu biar gue yang siapin minum buat mereka" elvaira membantu Alvaro berdiri dan menepuk pelan pundak Alvaro

"Makasih udah jadi garda terdepan selama ini" Lirih Alvaro menatap elvaira dengan sendu

"Ayo bang semangat jangan takut gue tetep didepan Lo"

"Ayo"

Elvaira dan Alvaro masuk keruang tamu, melihat desicha dan keluarga yang sudah duduk di sofa.

"Saya siapkan minum dulu ya, sembari menunggu bang Al"

"Makasih El, maaf ngerepotin"

"Chill Cha" balas elvaira dengan senyum manis serta tulus yang jarang ia perlihatkan!

RUMPANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang