Rumah untuk elvaira(🕊)

311 17 0
                                    

Setelah melakukan keliling lapangan sebanyak 35× ditengah triknya matahari, elvaira beristirahat melihat sebentar lagi akan pulang sepertinya tidak usah ikut pelajaran terakhir!

Elvaira lebih memilih untuk duduk ditepi lapangan dengan 2 tangan menopang kebelakang

"Pengen pulang, terus ngeluh sama bang Al" cicit elvaira dengan keringat yang memenuhi tubuhnya

Dan tak lama dari itu bell pulang berbunyi, dengan cepat elvaira berlari kekelas untuk mengambil tasnya. Setelah mendapatkan tasnya ia segera berlari menuju gerbang menunggu taxi online yang ia pesan tadi

"El, pulang sama siapa? Sama gue aja yuk?" Ajak Regan tapi hanya mendapat gelengan dari elvaira

"Engga makasih gan, gue udah pesen taxi online bentar lagi datang kok" jawab elvaira dan tak lama ojek pesanannya datang

"Itu deh mobilnya, gue duluan Lo ati ati ya bye Regan"

Didalam taxi berkali kali elvaira memijat kakinya, benar benar sialan!

hukumannya terlalu berat toh kesalahannya juga karena desicha mencoba mendekati Galang! Andai pasal hati juga diterapkan dalam visi misi sekolah pasti yang terkena hukum adalah Galang.

"Galang sialan,tapi desicha lebih sialan" cicit elvaira dengan nada kesal

***

"Hei, gimana keadaan Lo?" tanya Galang pada desicha yang baru saja sadar

"Pusing Lang" ucapnya lirih

"Mau minum?"

"Mau" Galang memberikan gelas berisi air mineral pada desicha

"Ada yang sakit?" tanya Galang sembari mengalihkan anak anak rambut diwajah desicha

"Kepala gue agak sakit, tapi udah mendingan" adu desicha pada Galang

Berakhir Galang memeluk desicha dengan tangan yang mengurai lembut Surai panjang milik desicha, Galang bisa mencium aroma vanilla dan wangi dirambut desicha membuat Galang nyaman!

"Lang mau pulang, paman sama bibi pasti udah nyari gue"

"Yaudah ayo, pulang tuan putri" Galang melepaskan pelukannya dan membantu desicha untuk turun dari brankar UKS

"Makasih ya" desicha tertawa manis melihat perlakuan Galang seperti ini.

Sesampainya di rumah elvaira langsung masuk, saat didepan televisi ia melihat abangnya tengah memakan kacang sembari menonton film!

Dengan langkah cepat elvaira berlari kearah abangnya dan memeluknya dari belakang.

"Hei, Bidadari Abang udah pulang" Alvaro bisa merasakan pelukan elvaira, ia berusaha mengelus kepala adik kesayangannya itu

"Kenapa capek ya?" tanya Alvaro karena tidak biasanya elvaira mau manja kepadanya

"Capek banget bang" keluh elvaira dengan menyembunyikan wajahnya dipunggung Alvaro

"Sini duduk cerita" dengan cepat elvaira berpindah tempat, dari yang merangkul abangnya dari belakang sekarang gadis itu tidur pangkuan abangnya

"Capek tau bang, ngejar orang yang gue suka tapi dia sedikit aja gapernah ngelirik gue, gue kurang apa sih bang" elvaira mengucapkan kata itu sembari menitihkan air mata

"Aduh, kasihannya. Gini Lo El kalo orang yang bener bener sayang sama Lo cinta sama Lo dia gaakan buat Lo nangis ataupun buat Lo sakit hati" Tutur Alvaro dengan merapikan Surai panjang Elvaira, tak lupa ia juga menghapus air mata adiknya

"Gue capek tau bang pengen nyerah tapi belom finish, kelihatannya gue pecundang banget kalo nyerah" Elvaira menatap manik Abangnya

"Kan Lo punya rumah, Lo punya gue. Lo bebas berkeluh kesah sama gue, gue rumah Lo vaira" Alvaro mencoba menguatkan sang adik dan langsung mencium kening elvaira

"Makasih bang, selama ini lo udah berhasil berperan dengan baik"

"Gue belum ngerasa baik kalo adek gue masih nangis, jangan nangis lagi ya?"

"Oke gue gak nangis" Elvaira berdiri mengusap sisa sisa air matanya dan pergi menuju kamarnya

"Gue akan jadi rumah untuk Lo elvaira, sampai Lo ketemu sama rumah Lo nantinya"

RUMPANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang