Pengorbanan elvaira (🕊)

270 11 0
                                    

Fokus Alvaro berkali kali buyar ia masih berfikir tentang pernikahannya dengan desicha yang akan dilakukan 5 hari lagi!

Tapi ucapan elvaira kemarin membuka pola pikir Alvaro, benar kata elvaira bahwa ia harus bangga ketika ia akan menjadi ayah apalagi diusianya yang muda

"Gila beneran gue kalo kaya gini" Alvaro menaruh bulpoin yang ia gunakan dan mengacak rambutnya

Dilain tempat disma Garuda, sudah memasuki jam istirahat disamping itu juga elvaira masih tidak bisa berhenti tersenyum sejak tadi fikirannya masih melayang mengingat kejadian pagi tadi.

Elvaira melihat desicha yang sedang duduk dibangku panjang menghadap pohon besar yang indah itu, elvaira menghampiri desicha

"Hai ponakan onty udah makan belum" elvaira datang dan langsung menghadap perut desicha

"Belum onty, ibu mual sama bau kantin" Jawab desicha tersenyum kecil, desicha meminta elvaira untuk duduk disebelahnya

"Lo mual Cha?" tanya elvaira tak tega melihat desicha yang sepertinya sangat lemas dan lesu

"Iya aroma nya buat gue pusing" adu desicha

"Aduh kaciaan banget, lo masih mau bubur ngga Ca? " Tanya Elvaira sembari mengelus perut desicha

"Gausah El, gausah repot repot"

"Demi ponakan gue apa sih yang engga, Lo tunggu disini jangan kemana mana ya" Elvaira berdiri dan segera meninggalkan desicha yang tersenyum sembari menggelengkan kepalanya

"Gausa kacang ya onty" teriak desicha sedikit kencang dan mendapat dua jempol dari elvaira

"Onty kamu unik banget, ibu baru tau sisi lainnya" desicha mengelus perutnya

"Hai gan, Galang mana?" tanya elvaira pada Regan

"Regan masih gamau ngomong sama gue?"

"Yaudah lah, semoga Regan lekas pulih" elvaira meninggalkan Regan dan segera menuju stand bubur ayam

"Bubur ayam 1 gapake kacang kuah sama sambelnya dipisah"

Setelah memesan bubur ayam elvaira berpindah ke stand soto Lamongan

"Mbak, sotonya 1 kaya biasa jeruk nipisnya jangan banyak banyak, ayam nya nambah"

"Ditunggu ya El"

"Siap"

Elvaira duduk didepan stand soto sembari menunggu bubur ayam nya siap, elvaira juga sudah siap dengan es teh jumbo yang sering ia lihat desicha sering membawa bubur dan es teh ini!

"Elvaira buburnya siap nihh" teriak penjual yang usianya sekitar 25 itu

"Nih uangnya makasih ya"

Elvaira sudah siap dengan nampan berisi soto + bubur ayam ia akan membawa makanan ini menuju desicha!

***

"Gue ga tega ngediemin elvaira lama lama" Kata Regan dengan perasaan jengah

"Sama elvaira jadi kaya asing kalo ketemu gue"

Galang, Regan Deo dan Dio tengah berjalan beriringan menuju kantin karena kelasnya yang berada dilantai dua mau tidak mau mereka harus putar arah sedikit lebih jauh ketika menuju kantin. Karena kantin mereka dilantai satu disebrang taman!

Saat berjalan dengan santai sembari menyimak obrolan obrolan gila temannya, Galang tak sengaja melihat elvaira yang baru saja keluar kantin membawa nampan yang berjalan kearah taman, Tumben sekali?

Galang mencoba acuh dan melanjutkan jalannya bersama teman temannya

"Acha IM cooming" Pekik elvaira dengan sedikit berteriak karena jarak yang sedikit jauh

Desicha menatap nampan yang dibawa elvaira dengan tatapan lapar dan senyum manis yang tak pernah luntur menghiasi wajah desicha

"CHA AWAS" Teriak elvaira, elvaira berlari lebih cepat menuju desicha, menarik tubuh Desicha sampai tubuh desicha terjatuh ditanah lumayan keras

"MINGGIR CH-" nampan yang berisi kuah soto dan bubur itu terjatuh mengenai baju desicha

Desicha sekarang terduduk ditanah karena elvaira yang mendorong tubuhnya, elvaira menyelamatkan desicha dari pot besar yang hampir menjatuhi dirinya. Berakhir elvaira yang terkena pot besar itu

"Desicha maaf gue keras ya dorong Lo?" elvaira dengan langkah sempoyongan menghampiri desicha untuk membantu desicha berdiri

"Ada yang sakit Cha?" elvaira membantu desicha berdiri tapi tangannya tiba tiba dihempaskan oleh seseorang

Siapa lagi kalau bukan?? Galang! Dengan kasar Galang menghempaskan tangan elvaira setelah itu ia menatap elvaira tajam dan tak lama kemudian

Plakk

Galang menampar Elvaira untuk pertama kalinya! Galang benar benar terbawa emosi melihat bagaimana kasarnya elvaira yang mendorong tubuh desicha dan tubuh desicha yang terkena tumpahan soto dan bubur

"Lo tau kan kalo desicha lagi hamil? Lo bodoh atau gimana hah bisa dorong dia kaya gitu" Ucap Galang dengan nafas yang tersengal-sengal, suaranya ia lirihkan takut siswa lain mendengarnya.

"Lo mikir gak kalo diperut desicha ada ponakan Lo, mikir ngga Lo" Galang menunjuk kepala elvaira. elvaira hanya diam menikmati sakit dikepala, dipipinya dan yang lebih parah adalah dihatinya!

"Tolong" Desicha yang masih berbaring ditanah dengan keadaan menghawatirkan

"Cha, kalau sampai bayi acha atau acha kenapa Napa nyawa Lo taruhannya" Galang mendekati desicha dan menggendong desicha untuk ia bawa ke UKS

Tubuh elvaira merosot ke tanah. Regan, Deo, Dio melihat tak tega kearah elvaira tapi mereka bertiga sudah janji kalau tidak akan dekat dekat dengan elvaira sampai Alvaro mau bertanggung jawab

Tapi Regan tetap Regan, ia bukan raja tega dengan langkah cepat ia membuyarkan berberapa murid yang melihat kejadian itu, setelah itu ia mengambil tubuh elvaira dan menggendongnya.

"Bangsat, darah" Regan dibuat terkejut ketika mengangkat kepala elvaira, belakang kepalanya terdapat banyak darah

"Bertahan El, bertahan sebentar lagi" Regan tak berdaya ketika melihat tubuh lemas Elvaira disertai darah yang mengucur dari kepala elvaira

"Woi kemana?" teriak Deo

"Buatin gue surat izin ke BK, vaira lagi gak Baik baik aja" setelah mengucapkan itu Dio berlari menyeret Deo menuju ruang BK

"Hei sakit ya?" tanya Galang pada desicha yang sedari tadi meringis menahan sakit diperutnya

"Perut gue lang, perut gue sakit banget" desicha menangis dalam dekapan Galang.

"Bentar ya bentar lagi" Galang dengan segala kecemasannya segera membawa desicha menuju mobilnya

RUMPANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang