'Dia ponakan gue' (🕊)

310 13 0
                                    

"tapi semuanya ngga se sederhana itu El" Kata alka yang sedari tadi mendengarkan cerita elvaira

"Maksud kak alka?"

"Papah kalian niat lindungin kalian berdua, Alvaro pernah bilang kalau dia curiga sama Ansel"

"Maksudnya bang Al curiga kalo Ansel yang racunin papa? Terus kalau iya tujuannya apa?" Pertanyaan elvaira terhenti saat Alvaro sadar dan memanggil namanya

"El" suara serak Alvaro, elvaira menoleh dan mendapati Alvaro yang masih mencoba menyamakan pengelihatan nya

"Bang gimana udah enak kan?" tanya elvaira khawatir

"Udah maaf ya" ucap Alvaro serak

"It's okey, Lo istirahat dulu aja bang, gue mau cari makan. Kak alka gapapa gue nitip bang Al?" elvaira mengatakan sejujurnya, tubuhnya seperti lemas karena dari pagi menangis

"Yaudah sana cari makan" Jawab alka mengacak rambut elvaira

"Mau nitip?"

"Gak gue tau Lo bokek" Ledek alka dan mendapatkan pelototan dari elvaira.

***

"Kandungan kamu terbilang lemah, tolong lebih hati hati lagi apalagi kehamilan diusia dibawah umur sangat rentan keguguran" dokter itu berucap panjang lebar menjelaskan pada desicha

"Iya dok"

"Ini saya beri penguat kandungan, tolong makan makanan yang bergizi agar anak kamu sehat. Saya percaya sama kamu desicha" dokter yang kira kira sudah kepala 4 itu menepuk pundak desicha seolah menyalurkan kekuatan

"Makasih dok, Acha pamit dulu"

Saat berjalan elvaira seperti melihat desicha yang baru saja keluar dari ruangan dokter, disana ia melihat bahwa itu ruangan dokter kandungan dapat dipastikan bahwa itu benar benar desicha! Setelah kejadian itu desicha pasti langsung membawa anaknya

"Acha" elvaira sedikit mengejar desicha yang hampir menjauh

"Iya?" desicha menoleh dan kaget saat melihat elvaira dibelakang nya

"Boleh gue ngomong?" Elvaira mendekat kearah desicha

"Boleh, ngomong apa?" tanya desicha sembari mengangkat kedua alisnya

"Disana gimana?" Elvira menunjuk taman yang ditengahnya terdapat air mancur

"Boleh"

"Ayo"

Mereka berdua berjalan mendekati bangku kosong yang terletak di samping kiri air mancur itu, Elvaira dan desicha tidak mengeluarkan suara satu sama lain karena sebelumnya mereka juga tidak pernah berkomunikasi

”habis periksa kandungan ya?" tanya elvaira sembari mendudukkan dirinya

"Iya"

"Gimana kata dokter?" elvaira menatap air mancur dihadapannya

"Dia lemah, kalau gue gabisa jaga dia bisa hilang"

"..." elvaira diam membisu begitu lama sampai desicha berdehen untuk membuyarkan lamunan Elvaira

"Dia ponakan gue kan Cha?" elvaira menoleh pelan kearah desicha dengan air mata yang mulai menetes

"Iya dia ponakan Lo" desicha juga tak mampu menahan tangisnya

"Lo janji jaga dia baik baik ya Cha? Gue bakalan perjuangin hak dia" Elvaira sekarang menatap desicha, desicha dapat melihat wajah Elvaira penuh dengan lebam ada apa dengan gadis ini?

"Gue janji, walaupun dia bukan ponakan Lo dia tetep anak gue" Elvaira menghela nafas ketika mendengar jawaban desicha

"Kalo bang Al tanggung jawab Lo mau?"

"Gue gamau anak gue ga punya ayah El" jawab desicha sembari menghapus air matanya dan berganti menghadap air mancur

"Gue udah jadi broken home, gue tau gimana sakitnya hidup tanpa arahan orang tua"

"Gue gamau dia ngerasain hal yang sama, sama apa yang gue rasain"

"Sama kok, bang Al juga gapunya orang tua lengkap" elvaira masih menatap desicha dan desicha pun menoleh kearah elvaira

"Maksud Lo?"

"Bang Al cuma lagi stres aja, dia lagi kacau sebenarnya bang Al gak sekejam itu, dia orangnya lembut, sayang sama orang, baik, ganteng pula" Elvaira tertawa disaat kata terakhir yang ia sebutkan itu

"Tapi emang bang Al punya masalah sama kesehatan mentalnya"

"Gue yang bakal berusaha biar bang Al nikahin Lo, Lo tenang aja"

"Dia bakalan lahir dari keluarga lengkap, keluarga bahagia Lo tenang aja. Nyawa gue taruhannya Lo bisa bunuh gue apabila ucapan gue gak sesuai" Elvaira menghapus air matanya lagi

"Lo serius, bakal berjuang untuk dia?"

"Gue Tante nya, sebenci apapun gue sama Lo dia tetep ponakan gue" Elvaira berdiri menghadap desicha

"Untuk yang terakhir kalinya, gue titip ponakan gue jaga dia baik baik, satu lagi gue minta maaf atas semua kelakuan jahat gue atas nama bang Al juga gue minta maaf gue berharap semoga Lo mau m-" ucapan Elvaira terpotong ketika desicha berdiri dan memeluknya

"Jadi onty yang baik buat anak gue ya El, makasih. Lo udah mau ngerti gue" Kata desicha disela pelukan dengan isakkannya

"Gue udah maafin Lo dan maafin Abang Lo jauh jauh hari" elvaira mengakhiri pelukannya dan berjongkok diperut rata desicha

"Hai, ponakan onty sehat sehat ya nak, jangan bikin bunda kamu sakit ya sayang? Onty janji bakalan perjuangin hak kamu onty janji sayang" elvaira berucap sembari menatap perut rata desicha yang terbalut jaket berwarna hitam itu

"Gue cabut dulu, Lo ati ati titip ponakan gue ya Cha"

RUMPANGTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang