Jam istirahat telah tiba, Galang yang sudah memasukkan bukunya langsung pergi ke kelas desicha seperti biasa
"Gue duluan ya" Pamit Galang pada teman temannya yang sudah tau kebiasaannya
"Cha Ayo ke kantin gue laper banget"
seperti biasanya Galang akan menjemput desicha sebelum kekantin"Ayo gue juga udah laper banget Lang, gue pingin makan bubur ayam, soto, minum es teh porsi besar aduh enak banget kayanya" desicha membayangkan betapa nikmatnya bubur ayam dan semangkuk soto Lamongan,apalagi minumnya esteh manis porsi jumbo
"Gue traktir hari ini gimana?"
"Aduh, Galang ini baik sekali ya Permisa" desicha terseyum manis kearah Galang, tentu hal itu membuat Galang terkesima
"Cantik banget sih" cicit Galang pada desicha
Ketika sampai didepan pintu masuk kantin tiba tiba mood desicha berubah, sekarang ia malah ingin membaca buku dengan ditemani bubur ayam mungkin itu enak.
"Kok berhenti sih Cha?" Galang bertanya karena ia bingung melihat tingkah desicha
"Lang, gue tiba tiba pengen makan bubur ayam terus dimakan sambil baca buku" desicha menatap Galang dengan tatapan puppy eyes
"Yaudah temenin gue pesen makanan dulu ya, gue males kalo pesen sendiri Cha" Galang hendak mencekal tangan desicha, tapi desicha menjauh
"Gakmau lang, kantinya bikin perut gue gak nyaman gue gaksuka baunya" desicha menggeleng pelan menghadap Galang
"Yaudah Lo tunggu ditaman aja, gue pesenin makanan buat Lo" Galang mengacak pelan rambut desicha lalu pergi memesan makanan kekantin
"Makasih Galang" setelah mengucapkan itu desicha juga pergi menuju kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya
"Perasaan desicha tadi semangat banget kekantin, kok tiba tiba moodnya berubah" walaupun Galang curiga tapi ia tetap berfikir positif tentang sahabat nya itu
"Woi Lang, tumben gak sama Acha?" tanya Regan yang baru saja duduk didepan stand soto ayam
"Engga, Acha tiba tiba kaya gak mood gitu" Jawab Galang dengan jujur
"Tuh anak biasanya gak pernah gitulo, kok tiba tiba berubah jadi moody ya" Deo yang baru datang membawa nampan menimpali ucapan Galang
"Lo gak curiga?" Dio yang biasanya diam kini ikut angkat bicara
"Maksud Lo?" Galang mendelik kearah Dio
"Gajadi" Dio melengos dan kembali menatap buku tebalnya
"Oh dasar bekicot anggora" Deo menggeplak kasar bahu Dio dengan sedotan dari es tehnya
"Emang gue harus curiga ya?" Tanya Galang dengan melihat ketiga temannya
"Menurut gue sih iya" Tutur Regan dan diangguki oleh deo
***
"Regan, Galang kemana?" Elvaira bertanya pada Regan yang sedang memakan semangkok soto bersama dio dan deo
"Baru aja pergi dari sini El, kayanya dia ke taman deh" Jawab Regan yang masih duduk menatap elvaira
"Lho kok tumben ketaman?" elvaira bingung pasalnya Galang tidak pernah kesana
"Ngidam mungkin" jawab Dio asal
"Ngaco" elvaira mendelik kearah Dio yang dengan santainya menyendokkan kuah soto kemulutnya
"Yaudah gue kesana dulu ya"
Setelah mendapat info dari Regan elvaira segera bergegas kearah taman, ia yakin pasti Galang sedang disana bersama desicha.
"Hallo Galang" sapa elvaira yang melihat Galang dan desicha tengah makan sepiring berdua
"Tumben Lo makan bubur ayam Cha? Mana diaduk lagi" elvaira yang melirik kearah bubur ayam ditangan desicha
"Iya lagi pengen" jawab desicha singkat dan kembali menyendokkan buburnya
"Pengen apa ngidam nih" Celetuk elvaira dan langsung mendapat tatapan tajam dari Galang
"Lo ngomong apa sih, lagi pula Lo ngapain sih disini" Galang berdiri dari duduknya dan menatap mata milik elvaira
"Gue bawain Lo makanan, nih Lo makan ya" elvaira membuka totebagnya dan memberikan kotak bekal yang tadi ia siapkan, tapi Galang masih enggan menerima
"Ini enak Lo gal, sebenarnya gue mau ngasih ini dari pagi cuma gue tadi pagi kesel sama Lo. Dan Ternyata siang ini gue udah gak kesel jadi ya buat lunch aja ya" elvaira membuka tutup box itu dan melihat kan pada galang
Galang menatap tak minat lunch box yang berisi sandwich dan berberapa buah itu, dari bentukannya sandwich itu sepertinya enak sebenarnya Galang ingin mencobanya tapi melihat wajah elvaira membuat Galang kesal dan berakhir menepis lunch box itu dan menginjak makanan itu didepan mata elvaira
"Galang" bukan, bukan elvaira yang berteriak melainkan desicha
"Lo denger gue baik baik, gue gapernah mau liat muka sialan Lo itu dan gue gamau Lo sok peduli sama gue, gue gamau lihat satu helai pun rambut Lo, dan gue gamau denger suara Hina lo ngehina desicha. denger sialan" Galang menaikkan nada bicaranya ia menatap elvaira yang hanya diam menatap makanan yang ia siapkan tadi pagi
Ini terlalu sakit untuk elvaira, perjuangannya untuk bangun pagi untuk bergelud dengan pisau dan teman temannya sia sia, Galang bahkan tidak menyentuh makanan itu. Berakhir tanahlah yang menjadi tempat terakhir makanan itu!
"Lang udah, elvaira kasihan" desicha menarik mundur lengan Galang
Dengan berat hati dan air mata yang deras, Elvaira berjongkok didepan Galang guna memunguti makanan yang sudah diinjak oleh Galang itu!
Galang melihat itu ada rasa sesak dalam hatinya, jujur ia kaget melihat tingkah elvaira seperti ini, setelah selesai memunguti Elvira membuang lunch box itu di tong sampah dekat desicha berdiri
"Ucapanlo barusan bener bener buat gue Sadar Gal" Elvaira memandang kembali wajah galang setelah itu ia membuang lunch box itu ke tong sampah
"Emang pantes dia disitu" Setelah mengucapkan itu elvaira pergi dengan air mata yang mengalir deras
KAMU SEDANG MEMBACA
RUMPANG
Teen FictionElvaira sangat mencintai Galang, tapi entah mengapa Galang enggan menerima cintanya. Banyak penolakan, banyak olokan. Tapi Elvaira tidak menggubris hal hal itu, tapi di lain sisi Galang suka pada desicha. Apapun akan lakukan untuk melindungi desicha...