💚 6. Tragedi kue Dasik 💛

468 40 8
                                    

Terimakasih yang sudah membaca kisah ini

💜💛💜💛

🔺🔻🔺🔻🔺🔻🔺🔻🔺🔻🔺🔻🔺🔻
.

📱"Sebentar lagi aku pulang , aku pasti akan mampir ke swalayan .. "

📱 ...

📱"Yak ! Haru .... kenapa kamu jadi cerewet sekali ... cukup sekali kamu ingatkan aku... sudah ya .. kalau kamu tidak mematikan ponsel mu, Noona tidak akan mau memenuhi permintaanmu !"

tuuuut ....

terdengar ponsel dimatikan secara sepihak dari seberang sana.

"Aish ... punya adik laki laki kok cerewetnya ampun ampun.." gerutu Lalisa.

"kenapa kau senang sekali marah marah? apa kau tidak takut cepat tua Lalisa ?" ledek Rose , gadis itu baru saja keluar dari toko dan merasa heran karena sahabatnya itu menggerutu entah pada siapa.

"tidak usah banyak tanya, kau lama sekali Rose, aku sampai lumutan menunggumu disini." sekarang Rose malah yang kena sasaran omelan nya.

"Hey ... siapa yang bikin kesal, siapa yang kena semprot ? kau benar benar tak adil padaku Lalisa-ya..." Protes Rose namun diiringi kekehan kecil, dia memang sangat suka sekali membuat sahabatnya itu kesal.

"Sudahlah ayo .. aku harus mampir ke swalayan, kau tahu kan setiap malam akhir pekan bakal banyak teman teman Haru yang menginap, rumahku jadi tempat kos dadakan, dan sialnya aku harus mengeluarkan banyak kocek untuk menjamu mereka." rutuknya panjang lebar.

Rose hanya tertawa, dia sudah faham karena hampir setiap weekend teman teman Haruto, adiknya Lalisa akan datang bermain games dan berakhir menginap, Haruto akan selalu meminta sang Noona untuk membelikan makanan ringan dan minuman kaleng untuk mereka, awalnya Lalisa tidak keberatan , tapi kalau harus hampir setiap weekend, bisa bisa bikin bangkrut kantong ? ... mana tega dia meminta uang pada appa nya.

Tapi karena rasa sayang pada adik satu satunya itu, Lalisa tetap tidak bisa menolak, dia lebih suka Haruto di rumah dan membuatnya seperti kapal pecah, dia rela Haruto memoroti kantongnya, dari pada adik bongsornya itu berkeliaran di luaran sana, dan bergaul dengan sembarang orang, aish! .. Lalisa tidak mau adiknya seperti itu, toh harga harga makanan kecil dan minuman itu tidak terlalu mahal, masih terjangkaulah untuk ukuran dompetnya yang memang tidak pernah tebal.

🔺🔻🔺

dan sekarang disinilah dia bersama Rose, di swalayan yang berada di pusat kota.

"apa masih ada yang mau kau beli Lalisa, keranjangmu sudah sepenuh itu." Rose menatap heran kedalam keranjang berukuran kecil Lalisha yang sudah penuh dengan makanan ringan dan minuman kaleng, tetapi gadis itu masih saja berkeliling mencari sesuatu.

"Aku ingin membelikan sesuatu untuk appa dan eomma ku Rose.." jawab Lalisa sambil terus melangkah, matanya memeta setiap rak rak makanan yang di lalui nya, Rose hanya mengangguk dan mengikuti langkah Lalisa sambil mendorong keranjang belanjaan nya.

"naah itu dia ..." Lalisa sedikit berjalan cepat saat netranya menangkap etalase dimana terdapat kue yang dia cari, hembusan nafas lega terdengar dari mulutnya melihat kue itu masih tersisa satu kotak.

"untung saja."monolognya bersyukur.

"monolognya bersyukur

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3 Hati 1 Cinta | TaeLiceKook - ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang