Bahagia itu sederhana Kisah ini bisa di nikmati Habis itu dapat Vote dan komen dari kalian Waah Happy banget deh aku Hehehe
🔹 🔸 🔹
Sudah lebih dari 1 minggu sejak Lalisa melihat Jungkook dan Eunha di bengkel, tetapi Jungkook tak kunjung menemui Lalisa , sepertinya pria itu tidak merasa bersalah sama sekali, atas kejadian tempo hari, atau mungkin dia mengira kalau Lalisa tidak tahu tentang kebohongannya sama sekali, Lalisa tidak bisa seperti ini terus menerus, merasa tak di perdulikan dan di acuhkan oleh Jungkook, kalau memang pria itu sudah tidak menyukainya lagi, Jungkook harus mengatakan langsung padanya, Lalisa tidak ingin di anggap remeh untuk kedua kalinya , tidak ingin lagi diperlakukan semena mena seperti yang Taehyung lakukan padanya dulu, dia juga punya perasaan dan harga diri, Lalisa tidak ingin berlaku lemah dan bodoh karena cinta.
"Kamu yakin Lalisa ?" Rose bertanya saat Lalisa memintanya untuk menemaninya bertemu Jungkook di bengkel, Lalisa mengangguk dengan yakin.
"Aku harus segera menyelesaikan ini semua, aku sangat benci berada pada situasi ini."
"Maaf aku harus mengajakmu, karena aku takut tak bisa mengendalikan diriku , jika melihat dia bersama gadis itu lagi."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rose hanya memandangi sahabatnya itu dengan perasaan prihatin , mengapa kisah percintaannya tak pernah berjalan dengan mulus, selalu saja berakhir seperti ini.
"Baiklah aku akan menemanimu, aku sudah izin pada Sajangnim, dan dia memperbolehkan kita ikut bersama Paman Song sekalian mengantar beberapa buket pesanan pelanggan." Lalisa hanya mengangguk, lalu keduanya pun bergegas menuju parkiran dimana paman Song sudah menunggu disana,
...
Lalisa dan Rose sudah sampai di bengkel Jungkook, namun mereka tidak bisa menjumpai pria itu disana, menurut beberapa karyawannya, Jungkook tengah menghadiri sebuah undangan pesta ulang tahun sahabatnya bersama Jimin, Mingyu dan Eunwoo di sebuah cafe, untung saja mereka tahu di mana letak cafe yang di sebutkan oleh karyawan itu, Lalisa pun mengajak Rose kesana.
"Kamu nekad Lalisa, untuk apa menemuinya disana, kita bisa kesini lagi besok atau lusa." Ujar Rose mencoba mencegahnya.
"Tidak Rose, tidak ada hari esok atau lusa, aku mau sekarang, atau aku tidak akan tenang." Lalisa bersikeras, membuat Rose mendengus kesal.
"sebenarnya kamu itu kenapa sih Lalisa ? kalau memang kau akan melepas Jungkook ya sudah biarkan saja, jangan merendahkan dirimu sendiri dengan melakukan hal yang akan mempermalukan dirimu , lagi pula tidak semudah itu masuk kesana, pasti cafe itu sudah di booking khusus untuk pesta orang itu." Lalisa menatap Rose tak percaya, sorot matanya terlihat jelas jika dia terluka dengan ucapan Rose.
"Justru karena aku tidak ingin Jungkook atau siapapun merendahkanku Rose, dengan seenaknya memperlakukan aku seperti sebuah mainan, yang bisa mereka buang sesuka hati, setelah bosan beralih ke yang lain." ujar Lalisa dengan suara tertahan, sedangkan mata nya mulai mengembang, Rose jadi merasa bersalah padanya.
