Tekan tanda ⭐ dipojok kiri bawah untuk bisa melanjutkan part ini!!!
************************************
Seseorang yang tadi masih tidur pulas tiba-tiba menggerakkan tangan lalu membuka matanya perlahan. Dia mengerjap beberapa kali sebelum melirik keadaan sekitar.
Ini dimana?
Batinnya berucap seraya bangun dari tidur. Kedua bola mata menilik seorang wanita berpakaian sexy tengah duduk di sofa menggigit kukunya.
"Aku dimana?"
Grace menoleh melangkah menuju ranjang memastikan keadaan gadis yang baru saja bangun. Saat ia menyentuh dahi, tangannya langsung di tepis.
"Jangan takut, kamu aman bersama saya."
"Si-siapa anda, kenapa saya bisa ada di sini?"
Belum selesai satu pertanyaan, pertanyaan lain kembali muncul dengan masuknya wanita berparas cantik berpakaian sexy. Dia berjalan anggun mendekati ranjang memamerkan senyum tipisnya.
Raline yang melihat hal itu langsung memberingsut memeluk kedua kaki karena merasa takut dengan kehadiran dua orang asing.
Belinda duduk bersebelahan dengan Grace menautkan tangan diatas lutut Raline. Ada sebuah arti khusus ketika tatapan mereka bertemu dimana dari sudut mata Belinda hampir mengeluarkan air.
Ingin sekali Belinda memeluk gadis yang ada didepannya tetapi situasi tidak memungkinkan. Raline masih terlihat syok dan takut berada di tempat asing.
"Perkenalkan saya Grace dan ini mami...."
"Belinda."
Belinda mengulurkan tangannya sebelum Grace memberi tahu namanya."Bagaimana saya bisa ada disini? Lalu siapa kalian?"
"Ibu tirimu..."
Belinda memberi kode gelengan kepala pada Grace untuk tidak lagi melanjutkan ucapannya.Sedang Belinda menautkan tangan pada bahu mengelusnya pelan.
"Mulai sekarang saya yang akan merawat mu."
"Tunggu, anda tadi mengatakan ibu tiri? Apa ibu tiri saya yang mengirim kemari?" Bola mata Raline tertuju pada Grace.
Dan Grace mengiyakan pertanyaan itu.
Seketika pikiran Raline tertuju pada ayahnya, air mata itu lolos mengenai pipi dan ia segera menuruni ranjang.
"Kamu mau kemana?"
Belinda berhasil mencegah tangan Raline, gadis itu berusaha melepaskan namun pegangan terlalu kuat.
"Saya harus kembali ke rumah sakit."
"Rumah sakit?"
"Tante Yeslin mengirim saya kemari pasti ingin menjauhkan saya dengan ayah."
Belinda merenggangkan pegangan, memori tempo dulu kembali mengingatkan kenangan lama. Ayah yang dimaksud gadis di depannya pasti adalah Michael.
Karena hanya dia lah pria yang selalu bersama Rosalina dulu.
"Apa selama ini kamu tinggal bersama Michael?"
Raline mengangguk,
"Anda mengenal ayah saya?"
Belinda meraih wajah Raline memposisikan tangan berada pada dagu. Ia menatap lekat-lekat wajah yang sudah berantakan itu.
Banyak sekali pertanyaan yang ingin Belinda tahu namun lidahnya sangat sulit merangkai kata. Ia tidak mampu berucap sehingga air mata lah yang dapat berbicara.
KAMU SEDANG MEMBACA
TogetheR
Fiksi RemajaRaline Joozher seorang anak yang lahir dari kesalahan kedua orang tua membuat masa depannya terbebani. ia harus tinggal di lingkaran keluarga berada dengan bekal pengalam minimum. hingga suatu ketika bertemu pangeran berwatak iblis yang mengubah se...