first date

729 27 3
                                    

Tekan tanda ⭐ dipojok kiri bawah untuk bisa melanjutkan part ini!!!

************************************

Pagi hari..

Seorang pria turun dari mobil mewahnya berjalan gontai masuk kedalam club yang masih tutup.

Di depan pintu disambut oleh dua pengawal berbadan besar. Mereka berdua langsung menunduk saat ia berjalan melewatinya.

"Pagi Grace,"

Grace yang sedang asik merebahkan diri di atas sofa langsung menoleh mendengar suara familiar.

"Tuan Laurent," ucap Grace sangat lirih, ia segera bangkit membenarkan dress yang tadi menyingkap.

"Dimana Belinda."

"A-ada di ruangannya."

Pria itu tersenyum menepuk sekilas bahunya serasa menuju ruangan Belinda.

Sudah beberapa Minggu mereka tidak bertemu yang membuat sang pria menahan hasrat rindunya.

Ketika pintu terbuka, Belinda masih fokus dengan beberapa kertas di meja. Pandangannya tidak teralihkan hingga pria itu berdiri di dekat meja.

Belinda menoleh mencium bau parfum yang sangat dikenal, ia tersenyum manis melihat di depannya adalah orang yang sedang dinanti kedatangannya.

Sang pria merenggangkan tangan agar Belinda bisa memeluk sepuasnya.

"Eeumm sayang,"

Saling berpelukan melepas rindu yang sudah lama ditahan.

Meski keduanya bukan lagi pasangan muda tetapi hasrat saling memiliki masih bergejolak. Terbukti pria itu terus menerus menciumi puncak kepala Belinda dengan tetap mengeratkan pelukan.

"Hmm, miss you."

"Aku juga." Ucap Belinda manja.

Ketika keduanya masih saling berpelukan tiba-tiba Raline datang tanpa mengetuk pintu yang membuat menoleh tanpa melepas pelukan.

"Oh hai," ucap Belinda dengan wajah malu.

Bukan hanya Belinda tetapi Raline juga merasa malu, seharusnya ia mengetuk pintu sebelum masuk sehingga tidak melihat hal yang seharusnya tidak dilihat.

"Ma-maaf tante."

"Tidak apa, kemari."

Dengan malu-malu Raline masuk kedalam, tidak berani menatap pria yang ada di samping tantenya.

"Sayang, perkenalkan dia Raline keponakan ku."

Pria itu mengulurkan tangan dengan sebuah senyuman. Yang juga dibalas oleh Raline.

"David Laurent."

"Ra-raline."

"Hmm sayang, sebelumnya kamu tidak pernah cerita memiliki keponakan."

Belinda hanya tersenyum dengan menggandeng tangan David.

"Dia baru kembali dari Las Vegas."

David hanya membalas anggukan kepala memasukan tangan kedalam saku celana. Belinda menggandeng tangan David dengan manja juga dengan tatapan kasih sayang.

"Om David ini adalah kekasih tante, Ral."

Mendengar kata kekasih membuat Raline memberanikan diri menatap intens pria yang usianya setara dengan sang ayah.

Dari ujung kaki hingga kepala tidak ada yang terlewat dari tatapannya.

Kekasih? Seriosly?

Wajah Raline sedikit tak percaya bagaimana mungkin pria yang ada di depannya memiliki hubungan spesial dengan Belinda. Seorang wanita baik yang pernah ia kenal.

TogetheRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang