Tekan tanda ⭐ di pojok kiri bawah untuk melanjutkan part ini.
************************************
Reyn melepas tangan membiarkan ruang gerak untuk Raline karena saat ini mereka berada di kantin sekolah. Beberapa siswa yang melihat kedatangan Reyn langsung menunduk berpura-pura tidak melihat jika tidak ingin terkena masalah.
Sebagian lagi mencari cara untuk bisa mendapat perhatian.
Reyn memberi peringatan pada gadis di sebelahnya untuk segera bersuara, namun Raline masih diam seperti mempertimbangkan sesuatu.
"Kamu tidak lupa kan apa yang harus dilakukan, hmm?"
Sebuah alarm peringatan membangunkan Raline agar tidak banyak berfikir.
"Semuanya! Reyn akan memberikan sebuah pengumuman penting."
Semua siswa yang ada disana menghentikan acara makan demi untuk mendengarkan pengumuman dari si tampan.
Mereka sangat antusias jika Reyn sudah mengadakan pengumuman karena biasanya menyangkut pesta mewah.
Reyn memberi kode mempersilahkan agar Raline maju satu langkah. Gadis itu hanya diam menautkan kedua tangan meremas jari.
"Cepat! Kau pikir Reyn suka berbasa-basi?"
Raline memejamkan mata menarik nafas dalam-dalam lalu membukanya perlahan.
"Pe-pengumuman yang akan saya sampaikan adalah..."
Raline menatap Reyn lebih dulu memastikan perubahan wajah tersebut.
"Sa-saya dan Reyn...."
Lagi-lagi ucapan Raline terhenti, wajahnya sangat takut jika apa yang keluar dari mulutnya hari ini akan membawa petaka untuk hidupnya dimasa mendatang.
Semua siswa menunggu dengan wajah penasaran, beberapa dari mereka tidak sabar dengan mencibir wanita yang dibawa Reyn saat pesta.
Reyn yang kesal menarik bahu menggantikan posisi Raline bicara di depan.
"Aku dan dia resmi berpacaran."
Suara kecewa dari para siswi terdengar sampai telinga Raline, harapan mereka untuk bisa mendapatkan Reyn kandas dengan adanya pengumuman tersebut.
Berbeda dengan siswa lain, Alana melihat hal berbeda dari pengumiman mengejutkan itu. Dia sangat tahu siapa Reyn yang menjaga privasi diri dan keluarganya.
Pengumuman yang baru saja di dengar seperti pengalihan atas apa yang semalam Reyn lakukan di pesta Alana.
Reyn membawa Raline pergi setelah melakukan pengumuman penting yang di susul Alana.
Mereka berpapasan di lorong sekolah, Alana berkacak pinggang menatap Reyn dengan sengit. Tangannya menarik paksa agar Reyn menjauh mengikuti langkah kakinya.
"Katakan padaku maksud dan tujuan mu membuat pengumuman tadi."
Saat ini mereka berada di sebuah kelas milik Alana, dimana kelas itu kosong ketika jam istirahat.
"Memberi tahu semua orang."
Alana naik pitam, Reyn selalu saja tidak pernah serius saat bicara dengannya.
"Reyn, jangan menjadikan orang yang tidak tahu apa-apa terjerumus masalah keluarga."
Reyn terdiam, ucapan Alana sama seperti ucapan Dave kemarin.
"Kamu tahu bagaimana tante Paramitha, jangan sampai kejadian Clara terulang lagi pada gadis lain."
"Cukup!"
KAMU SEDANG MEMBACA
TogetheR
Teen FictionRaline Joozher seorang anak yang lahir dari kesalahan kedua orang tua membuat masa depannya terbebani. ia harus tinggal di lingkaran keluarga berada dengan bekal pengalam minimum. hingga suatu ketika bertemu pangeran berwatak iblis yang mengubah se...