rencana kotor

280 20 0
                                    

Tekan tanda ⭐ dipojok kiri bawah untuk bisa melanjutkan part ini!!!

************************************

Keluar dari toilet, Reyn berjalan mindik-mindik mengawasi setiap sisi ruang yang terdapat cctv. Untung saja rumah Vanharg tidak banyak menggunakan kamera pengintai sehingga membuat langkahnya berjalan mulus.

Reyn sudah sampai di ruang tengah, disana terdapat dua kamar berdekatan. Ia berfikir jika itu adalah kamar tamu karena letaknya yang mudah diakses.

Kedua bola matanya terus menatap kedua pintu tersebut memilih pintu mana yang akan dimasuki lebih dulu.

Setelah sekian detik berfikir, Reyn mencoba pintu disebelah kanan. Dia menekan hendle dan membukanya. Sungguh Dewi keberuntungan sedang berpihak pada Reyn karena pintu tidak terkunci.

Sampainya didalam Reyn terdiam mengamati kamar dengan nuansa putih. Tidak banyak furniture hanya ada ranjang, meja rias juga lemari pakaian.

Untuk mempersingkat waktu Reyn berjalan menuju meja rias mengobrak-abrik laci sebagai misi pertamanya.

Nihil.. tidak ada apa pun disana, Reyn kembali ke ranjang mengintip dari bawah siapa tahu ada barang yang tersembunyi.

Hasilnya pun sama, dibawah ranjang juga kosong. Tersisa satu tempat diruang ini yaitu lemari pakaian.

Dengan kelihaian tangan dan mata, ia terus mencari sesuatu yang bisa dijadikan petunjuk.

Nihil juga, hanya ada beberapa pasang kimono berjejer rapi juga beberapa handuk mandi.

"Sial dimana Vanharg menyembunyikan surat-surat pentingnya?"  Maki Reyn menghela nafas kasar sambil mengelap keringatnya lalu bersandar pada lemari.

Tiba-tiba lemari tersebut bergerak mundur yang membuatnya terjengkit akibat pergerakan tersebut. Ia memutar tubuh mengamati benda yang terbuat dari kayu.

Sekali lagi, Reyn menyentuhnya memastikan jika dia sedang tidak bermimpi. Sayangnya saat Reyn menyentuh ulang, benda itu tetap diam tidak ada tanda-tanda pergerakan.

Reyn sampai di buat penasaran karena dia benar-benar merasakan ada sesuatu yang bergerak mundur hingga akhirnya dia berusaha untuk menggesernya.

Untung saja lemari itu tidak ada isinya sehingga memudahkan tangannya menggeser benda tersebut.

Sungguh Reyn dibuat tercengang melihat ada lukisan panorama berada dibalik lemari.

Reyn semakin penasaran dengan melihat lukisan yang tersebut. Jika biasanya orang akan menaruh lukisan ditempat yang bisa dilihat tetapi tidak dengan kamar ini.

Karena rasa penasarannya, Reyn memajukan langkah mengamati lukisan itu. Ternyata setelah diamati dari dekat lukisan hanya tipuan karena ada benda kecil di sebelah kanan mirip hendle pintu yang terbuat dari baja.

Tangan Reyn menyentuh hendle kecil tersebut hingga tiba-tiba pintu terbuka.

Reyn berfikir jika ruangan itu menyimpan banyak rahasia sehingga pemilik memalsukan pintu menjadi sebuah lukisan. Tanpa berfikir lagi, Reyn memasuki ruangan dan menutup kembali pintunya.

Ruangannya sangat gelap terdapat lorong yang terhubung dengan tangga menuju lantai dua. Reyn menyalakan center ponsel membantunya berjalan menapaki tangga demi tangga.

Ruangan dilantai dua terlihat seperti perpustakaan mirip juga seperti kantor karena terdapat banyak buku, meja serta kursi kebesaran pada umumnya. Reyn melangkah menuju meja tersebut dan duduk disana.

Sebelum memulai aktifitas Reyn mengamati setiap sisi terlebih dulu untuk memudahkan menemukan apa yang dicari.

Pertama dengan menggeledah laci berharap menemukan sesuatu. kedua deretan buku-buku.

TogetheRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang