{RENCANA MISI}

13.1K 805 4
                                    

Karin dan teman temannya sedang berdiskusi tentang misi mereka di Bekasi.

"Gw udah dapat izin dari pihak sekolah sama bonyok gw"kata solam.

"Lo bener lam di bolehin?"tanya Karin diacungi jempol solam.

"Misi kita kali ini bakal lama"tutur Eca diangguki semuanya.

"Lo udah dapetin vidio 8 tahun lalu?" tanya vanila.

"Itu sih udah rebes"balas Eca sambil mengacungkan jempol.

"Tapi kita kayaknya harus melakukan penyamaran"usul Michelle.

Hana menjentikkan jarinya"Bener tuh kata Michelle"

"Ya emang kalian harus nyamar" Karin menjawab diangguki semuanya.

"Kita bakal tinggal di apartemen Lo kan Rin"ucapan Dafa membuat karin melotot kaget.

"Ya gak gitu daf,kalian harus punya tempat tinggal sendiri biar gak ada yang curiga apa lagi apartemen gw cuman ada dua kamar doang"

"Ya bisa lah satu kamar cewek satu lagi cowok"

"Heh Dafa!Lo pikir dong dikira lo kita cuman berempat doang?"tanya Hana kesal.

"Kan bisa tum-"

"Lo jangan ngomong"tutur vanila sambil menatap tajam Dafa.

"Oke"pasrah Dafa.

"Soal uang sewa gw yang bayarin" ucapan Karin membuat semua menatapnya dengan mata berbinar.

"Seriusan Rin?"tanya Michelle memastikan dan diangguki Karin.

"YES!jadi sayang...."tutur semuanya kecuali Prada.

"Lebay Lo semua!"jengah Karin.

×××

"Malam om Tante"

Sapa teman teman Karin dan Karin saat menduduki tempat duduk masing masing untuk makan malam bersama.

"Malam semuanya"jawab sang punya rumah.

"Ayo ambil aja jangan sungkan sungkan"kata Sinta sambil menatap anak anak muda di depannya.

"Iya Tan"balas vanila yang sambil menyendok nasi untuk Ando.

Calon istri idaman gak tuh

"Andaikan putri kita ada disini mas" tutur Sinta pelan yang hanya bisa di dengar oleh Nathan.

"Gak papa sayang setidaknya ada mereka"balas Nathan menghibur istrinya.

"Iya juga ya"balas Sinta sambil tersenyum.

"M...Tan besok kita bakal pulang langsung"kata Hana saat semua sudah selesai makan malam.

Ucapan Hana membuat Sinta memaksakan senyum terbaiknya dan itu dilihat oleh Karin.

'Pasti mamah sedih lagi'

Daren,yang berada di samping kiri Karin langsung mengusap bahu Karin sekilas saat mendengar suara hatinya.

Karin menoleh ke arah Daren yang tersenyum tipis,dan dibalas senyuman tipis juga oleh Karin.

"Prada"panggil Nathan.

"Iya om"balas Prada.

"Karin bagaimana?"tanya nya pelan.

Prada terdiam sejenak,ia sedang mengumpulkan kata kata yang pas untuk di ucapkan.

"Alhamdulillah udah lewati masa kritis nya om tinggal nunggu sadar" jawaban Prada membuat kedua orang tua tersebut menitikan air mata lega karena sang anak sudah bisa melewati masa kritis nya.

Transmigrasi BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang