Happy Reading
(Telah di Revisi)
______Dua belas tahun lalu...
"Tasya ayo kita main petak umpet" ajak Nata kecil pada kembarannya yang merupakan adiknya tersebut.
"Badan Tasya lemes Nata"
Nata kecil yang tadinya berdiri di tengah lapangan menghampiri sang adik yang duduk di bangku bawah pohon.
Ia memegang wajah Tasya yang pucat.
"Tasya ayo kita pulang,kamu harus berobat biar cepet sembuh, kamu mau sembuh dan nemenin aku terus kan?" Kata Nata diangguki pelan sang adik.
"Ayo aku gendong kamu naik ke punggung aku ya"
"Tapi Tasya berat Nata"
"Gak papa Nata kan selalu kuat apapun buat Tasya"Tasya pun naik ke punggung Nata.
"Nata baik banget sama Tasya, Tasya pengen Nata nanti selalu bahagia ya walaupun gak ada Tasya"kata Tasya lirih sambil memeluk leher Nata.
"Kita kan bakal terus sama sama Tasya, dimana ada Nata disitu ada Tasya,kita sama sama saling sayang iya kan?"
"Iya,Tasya sayang banget sama Nata"ucap Tasya dengan nada bergetar air matanya turun perlahan ia mendongak keatas menatap awan yang sedang menutupi matahari sambil bergumam kecil.
"Semoga Nata selalu bahagia"
Tasya meminta Nata berhenti dulu, ia membeli dua botol air mineral memberi Nata satu,mereka meminum air masing masing.
"Ayo kita pulang kamu harus ke dokter"
"Nata kalau Tasya gak ada di dekat Nata,Nata janji ya harus selalu tersenyum"
"Pastilah kan Nata murah senyum" kata Nata membuat mereka berdua terkekeh.
Tasya menatap orang yang sedang berjalan menuju tempat duduk dirinya dan Nata.
"Nata itu siapa?"tanya Tasya sambil berbisik.
"Aku gak tau,kita pulang aja yuk"
Saat Nata sudah berjongkok orang yang mendekat dengan cepat melempar pisau yang ia bawa, niatnya mengenai Nata tapi sayangnya yang kena Tasya.
Tasya terduduk dengan darah mengalir dari perutnya orang dihadapannya tertawa kecil melihat salah satu dari mereka akhirnya sudah ia musnahkan.
Saat orang itu hendak menusuk Nata dengan pisau Tasya memegang lengan orang tersebut sambil menggelengkan kepalanya, tatapan Tasya pada orang itu seperti memohon, ia tak mau Nata ikut merasakan kesakitan yang ia rasakan.
Orang itu menghempaskan tangan Tasya sedikit kasar lalu pergi meninggalkan dua orang tersebut.
Nata yang belum tau kejadian di belakangnya tetap berjongkok menunggu Tasya naik ke punggung nya.
"Tasya lama banget sih kok kam-ta-tasya" ucapan Nata terpotong kala melihat Tasya sedang merintih kesakitan.
Nata berjongkok di depan Tasya,ia terkejut kala melihat sebuah pisau lipat tertancap di perut Tasya.
"Tasya bertahan ya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Badgirl
Teen FictionNamanya Karina Zahra Aprila anak tunggal dari keluarga Aprila, gadis yang di idam idamkan para kaum Adam. Entah kesialan atau keberuntungan, seorang menusuk perutnya dengan dua kali tusukan membuat ia pindah raga. Natasya Karina Pricilla, gadis cu...