{EXTRA PART I}

10.4K 569 25
                                    

Happy Reading

(Telah di Revisi)
_______

Karin menatap Prada dengan raut bersalah.

Prada menghela nafas berat.

"Kita gak bisa jalanin hubungan tanpa ada nya rasa cinta kan?"kata Prada diangguki Karin.

Karin menatap hamparan gedung dan rumah rumah dibawahnya, malam ini setelah acara prom Prada ikut Karin ke apartemen nya,sedangkan yang lain juga kembali ke kediaman masing masing.

Orang tua Karin memutuskan untuk menginap di salah satu hotel dekat dengan apartemen yang ia tempati terhalang satu gedung apartemen dan lima rumah.

"Terus kenapa Lo harus bilang di atas panggung?"tanya Prada.

"Itu bakal menjadi hal bodoh yang pernah gw lakuin"

"Maksud nya?"

Karin menatap Prada,ia menyugar rambutnya bingung dengan apa yang ia lakukan.

"Gw cuman mau tau reaksi nya gimana,tapi... setelah liat dia biasa biasa aja,dada gw...agak nyesek ngeliat dia kayak gitu"

"Emang salah ya kita mencintai orang?"lanjut Karin ia menyandarkan kepalanya di bahu Prada.

"Mencintai orang gak ada yang salah, tapi mengharapkan orang yang kita cintai mencintai kita dengan cara paksa itu yang salah jatuhnya bukan cinta tapi obsesi"Prada menghela nafas pelan,berusaha menormalkan emosi yang kini sedang meluap di dadanya.

"Kenapa Lo biasa aja liat dia sama orang lain?Lo normal kan da?"tanya Karin melirik Prada sekilas.

"Ya normal lah " Prada menjitak kening Karin pelan.

"Kebahagiaan dia itu menjadi kebahagiaan gw juga,dia bahagia sama orang lain gw harus apa?"Prada menatap mata Karin dalam.

"Lo suka kan sama Nata?"Prada terdiam,mengapa Karin tiba tiba menanya hal itu?berinteraksi dengan Nata saja hanya waktu di rumah sakit.

"Da"Prada tersentak kaget.

"Kenapa?"tanya Prada bingung.

"Lupain gak asik Lo"kata Karin mendengus kesal.

"Lo gak Amnesia kan Rin?"tanya Prada berusaha mengingatkan Karin dengan janjinya dulu.

"Maksud Lo?"

"Gak jadi,gak penting juga kayaknya" Prada membuang pandangan,hatinya semakin panas,saat mengetahui Karin lupa juga dengan janjinya.

"Gaje" keduanya terdiam dengan pikiran masing-masing.

"Kenapa sih kita terjebak di situasi begini?"Karin buka suara.

"Takdir"

Karin menegakkan kepalanya,ia menoleh ke arah jam dinding di kamarnya pukul 02:34.

"Udah larut malam,ayo tidur"kata Karin beralih menoleh kearah Prada.

"Lo duluan aja" Karin mengangguk, ia menaiki kasurnya lalu memposisikan tubuhnya terbaring dengan enak.

Tak lama matanya terpejam karena ia sangat lelah.

Prada menatap wajah lelap Karin sendu,sangat sakit di bohongi oleh sahabat sedari kecil yang ia cintai itu.

"Prada gw mau bilang sesuatu penting banget" Prada yang hendak ke kamar mandi,menundakan keinginan nya sebentar.

"Apa?"Prada menatap Karin yang tengah membuka sepatu Boots nya.

"Sebelumnya maaf banget ya maaf" Karin memasang wajah tak enak.

Transmigrasi BadgirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang