12. Tea Time Bersama Para Pangeran

1.3K 218 42
                                    

Please don't be a silent reader, vote and coment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

Solar malu, malu banget! Ingin rasanya Solar mengubur dirinya hidup-hidup. Lagipula, Solar sangat bingung dengan kedatangan Para Pangeran. Malah waktunya gak pas banget! Tapi, bukan Solar namanya jika tidak menghadapi Para Pangeran. Segeralah Solar memasang tampang seperti tidak terjadi apa-apa.

"Saya memberi hormat kepada Yang Mulia Pangeran sekalian." Solar menunduk hormat, lalu kembali berdiri tegak. "Selamat Sore Pangeran, ada apa—"

"Solar, tadi kamu kenapa menari-nari?" Tanya Thorn.

ARGHH! SIALAN~!

"Eh, tadi saya kenapa? Mungkin Yang Mulia Pangeran, salah lihat." Jawab Solar, berusaha tenang.

"Benarkah? Ku pikir, tidak hanya aku saja yang lihat, tetapi yang lain juga. Ya 'kan?" Ucap Thorn, bertanya kepada saudaranya.

"T-Thorn, seperti itu tidak perlu dibahas." Bisik Taufan.

"Eh, memangnya kenapa?" Balas Thorn, dengan berbisik juga.

"Sepertinya tadi itu memalukan bagi Solar, jadi Solar ingin melupakan kejadian tadi." Bisik Taufan.

"Eh! Solar malu?!" Balas Thorn dengan terkejut, tentunya masih dengan berbisik-bisik.

Kedengaran semuanya, sialan!

Solar menggigit bibir bawahnya, semburat merah menjalar di kedua pipinya.

"Maaf, apa kami mengganggu waktu mu?" Gempa, membuat suasana baru.

"Ah! Tidak kok! Memangnya ada apa?" Jawab Solar, ia tidak ingin terhanyut dalam rasa malu.

"Kalau begitu, apa kami boleh bergabung dalam Tea Time mu?" Ucap Gempa.

Apa katanya?!

Solar membeku ditempat. Dia memang berpikir untuk mengambil hati Para Pangeran untuk menghindari kematiannya, tetapi tidak untuk sekarang juga. Solar masih belum siap.

Solar mengalihkan perhatiannya ke arah Suzy.

Hei, usir mereka sana! Batin Solar.

Eh?! Mana mungkin saya bisa melakukan itu! Jawab Suzy.

Lakukan saja! Lanjut Solar.

Tidak bisa! Saya memang siap mati, tapi tidak sekarang! Balas Suzy.

Dalam keadaan seperti ini, tiba-tiba saja keduanya bisa bertelepati.

Solar, kembali menatap Para Pangeran dan tersenyum kecil. "Tentu saja, boleh. Tetapi, karena mendadak saya tidak bisa menyiapkan camilan yang banyak. Juga kursi di taman hanya ada dua saja." Ucap Solar.

"Oh, tidak masalah. Diizinkan untuk bergabung saja, sudah bagus." Ujar Gempa. "Stanley, Amar, dan Iwan, tolong susun meja dan kursinya."

"Baik!"

Tiba-tiba saja, ketiga orang yang disebutkan namanya muncul. Solar sampai terkejut dengan hal itu. Apalagi, ketiganya mengeluarkan meja dan kursi dengan sihir. Lalu langsung menyusun meja dan kursi dengan cekatan.

Mereka bisa menggunakan sihir?! Batinnya.

Solar mengalihkan perhatiannya, ke arah Suzy dengan wajah datar.

The Real One CounterattackedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang