The Real One Counterattacked

18. Jika Hanya Mimpi Belaka

Please don't be a silent reader, vote and coment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

"Ini diluar dugaan."

Huftt!!!

Solar, menghela nafasnya. Karena pertemuan pertama dengan Kaizo - Kakak dari Tokoh Utama, Solar mengira akan terjadi sesuatu yang berkemungkinan buruk. Namun ternyata sebaliknya, pertemuan pertama tersebut membawanya pada kemungkinan baik. Yah~ meskipun presentase besar atau kecilnya belum diketahui, tapi Solar akan memanfaatkan peluang tersebut.

Setelah memberitahu bahwa dirinya memiliki tujuan, Kaizo dengan senang hati untuk menjadi orang yang dimanfaatkan. Aneh, memang tapi benar adanya. Kemudian dengan alasan bahwa dia harus pergi menemui seseorang, Kaizo pun pergi berpamitan.

"Suzy, Kaizo akan pergi atau tetap di sini?" Tanya Solar.

"Eh, maaf saya tidak tahu. Tapi mungkin, beliau akan menetap untuk sementara waktu." Suzy, menuangkan teh ke dalam cangkir.

"Hm~ begitu."

Sebagai orang yang berasal dari Utara, Kaizo tidak memiliki tempat tinggal pribadi di Ibu Kota. Akan tetapi, karena ia merupakan perwakilan dari Keluarga Prebet yang mendapatkan undangan Festival, Kaizo mendapatkan penginapan di kamar tamu yang tersedia di Istana Utama.

"Pangeran, lihat!" Seru Suzy, dengan menunjuk langit.

Kedua mata yang tertutupi oleh kacamata visor itu, menatap langit biru yang berubah menjadi kelabu. "Tiba-tiba saja mendung." Ucap Solar.

"Benar, padahal tadi cuacanya baik-baik saja-"

BRRR!!!

Keduanya, sama-sama terkejut berkat suara yang berasal dari pepohonan.

"Apa tadi?" Gumam Suzy.

Berbeda dengan Suzy yang kebingungan, Solar malah memasang tampang pasrah. "Biasanya kalau di cerita novel atau komik itu, jika langit berubah akan terjadi sesuatu yang buruk." Gumamnya, dengan sekecil mungkin agar tidak terdengar pelayannya.

Solar, berdiri dengan tegak, lalu ia mengeluarkan kalung yang tersembunyi dibalik pakaiannya. Ia melepaskan kalung tersebut dari lehernya, kemudian memasang tampang sombong. "Tapi tenang saja, aku 'kan punya ini!" Serunya.

WUSH!!! DUARR!!!

Sekilas hembusan angin, menerjangnya.

Tuk!

Kedua matanya, membulat karena terkejut.

"Mustahil ...." Gumamnya.

Kalung mana' dengan jumlah mana' yang besar, seharusnya tidak mudah untuk dihancurkan. Namun ternyata kalung mana' itu, malah dapat dihancurkan hanya dengan sekali serangan. Bahkan pepohonan yang dibelakang Solar, roboh karena serangan tersebut.

Solar, langsung memasang tampang panik. "SUZY! GAWAT! SELAMATKAN NYAWAMU!!!" Teriak Solar, sambil mengambil batu berlian yang menurutnya batu mana'.

"SAYA TAHU!!!" Suzy, membalas dengan teriakan juga. Lalu hendak berlari, tetapi Solar menghentikannya.

"SUZY TUNGGU!!! BAWA SEMUA YANG ADA DI MEJA!!!" Ucap Solar.

"HUH?! UNTUK APA?!" Suzy, sempat melirik beberapa benda yang ada di meja.