17. Kakak dari Tokoh Utama

1.2K 196 31
                                    

Please don't be a silent reader, vote and coment untuk menghargai suatu karya.

Happy Reading!!!

[The Real One Counterattacked]

✧♡✧

Halilintar dengan terburu-buru, menyelamatkan seorang gadis dan mendapatkan hewan buruan. Dengan begitu, Halilintar menjadi pemenang dalam Kompetisi Berburu pada Festival ini. Lalu di malam harinya, sebagai pemenang, Halilintar akan berdiri di atas panggung sebagai perwakilan untuk persembahan hewan buruan. Membayangkan rangkain kejadian yang akan terjadi, membuat Halilintar kesal. Rasanya seperti ingin membunuh Kaizo.

Oh, iya! Orang itu pergi ya! Batinnya dengan kesal.

"Anu ... Yang Mulia Pangeran."

Halilintar, memegang dagunya sendiri, dengan tatapan tajamnya.

Kaizo, dia pergi menemui Solar. Apa aku ke sana untuk memastikan, ya?

Halilintar, menggelengkan kepalanya dengan pelan.

Tidak! Tidak! Aku gila! Kenapa aku harus ke sana? Apa yang ingin aku pastikan?

Halilintar membuang nafasnya dengan kasar, ia ingin segera kembali secepat mungkin.

"YANG MULIA PANGERAN, HALILINTAR!!!"

Tentunya Halilintar terkejut dengan teriakan tersebut, apalagi asal suaranya dekat sekali, hampir membuat gendang telinga Halilintar pecah. "Apa sih?!" Halilintar mengalihkan pandangannya terhadap seorang gadis.

Gadis yang diselamatkan oleh Halilintar ini, memiliki warna kulit coklat muda dan rambut coklat. Dilihat dari penampilannya, Halilintar menilai bahwa gadis ini adalah keturunan dari Bangsawan Viscount atau mungkin dibawahnya lagi.

Yah~ aku tidak tertarik darimana dia berasal. Pikir Halilintar.

Dibandingkan berlama-lama di sini, Halilintar berniat untuk segera pergi. Namun, gadis itu kembali menahan Halilintar untuk pergi, membuat dirinya naik pitam. Terlebih lagi, cara dari gadis ini menahannya adalah dengan menggenggam tangannya.

"Ya-Yang Mulia Pangeran, saya mengucapkan terimakasih kepada anda, karena sudah menyelamatkan saya!" Ucap gadis tersebut dengan riang.

"Iya ..." Jawab Halilintar dengan malas. "Lalu ..."

Tak!

Halilintar, menghempaskan genggaman tangan gadis itu dari tangannya. "Jangan, masuk ke hutan sembarangan." Katanya, dengan tatapan tajam, seperti ingin menerkam mangsanya.

"Ba-Baik ..." Jawab gadis itu dengan ketakutan. "Ta-tapi saya ingin memberikan ini, tolong terima lah!"

Halilintar, melihat beberapa bungkus permen di telapak tangan gadis tersebut. Setelah lama menatapnya, ia pun mengambilnya. Satu, hanya satu bungkus.

"Pengawal, pergi temani Lady ini kembali ke tempatnya." Ucap Halilintar menunjuk dua dari tiga orang Ksatria, lalu pergi melangkahkan kakinya.

Gadis itu tersenyum dengan senang, "wah! Pangeran Halilintar menerima permen ku!" Katanya.

"Lady, mari saya antarkan anda untuk kembali."

"Baik! Terimakasih, banyak!"

Set!

Kedua bola mata itu, menatap bingung ke arah lawan pandangnya. "Untuk apa?" Tanyanya.

Tangan yang menyodorkan sebungkus permen, ditarik kembali. Lalu dengan kedua tangan mungil itu, dia membuka bungkus permen. "Kak Hali sedang marah, jadi coba makan permen ini! Coba katakan aaa~" tangan kanan yang mungil itu, kembali menyodorkan permen tanpa bungkusnya.

The Real One CounterattackedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang